Korban Meninggal Dunia

Seorang Pelajar Tersambar Petir di Pantai Mbah Drajid Yosowilangun Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Seorang Pelajar Tersambar Petir di Pantai Mbah Drajid Yosowilangun Lumajang
Korban dilarikan ke Puskesmas Yosowilangun namun tidak dapat tertolong (Foto by : Relawan Arik)

Lumajang - Peristiwa tragis menimpa seorang pelajar bernama Gita (14) warga Dusun Tunjungrejo Kidul RT 04 RW 03 Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun. Pelajar yang sedang berwisata di pantai Mbah Drajid Kecamatan Yosowilangun harus meregang nyawa lantaran kesambar petir.

Menurut informasi dari BPBD Lumajang bahwa kejadian ini bermula ketika Gita bersama temannya bernama Sinta, warga satu desa pergi ke Pantai Mbah Drajid, Desa Wotgalih sekitar jam 15.00 WIB. Sesampainya di pantai, mereka memilih tidak mandi, melainkan hanya bermain pasir di barat menara pantai. Jarak lokasi bermain dengan menara sejauh 150 meter.

Sekitar jam 16.00 WIB cuaca di sekitar pantai mulai mendung hitam. Meski demikian pesisir pantai belum turun hujan, namun tiba-tiba terdengar suara petir nyaring di sekitar pantai.

 “Sekitar jam 16.15 WIB, pengunjung pantai melaporkan bahwa ada orang tersambar petir di barat pos pantau. Personel TRC BPBD, SAR lokal dan panitia wisata langsung menuju ke lokasi,” jelas Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi Senin, (1/5/2023).

Tiba di lokasi, petugas langsung mengevakuasi korban ke posko utama. Selanjutnya dibawa menuju Puskesmas Yosowilangun menggunakan ambulan komunitas Yosowilangun Bersatu.

Jam 16.35 WIB korban dan ambulans tiba di Puskesmas Yosowilangun untuk dilakukan pertolongan. Namun, UGD Puskesmas Yosowilangun menyatakan korban sudah meninggal dunia.

Memang, belakangan ini cuaca di Lumajang tidak menentu. Setelah terik panas, tiba-tiba langsung mendung dan hujan deras. Oleh karena itu, Patria mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam beraktivitas.

Khusus di pesisir pantai, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mandi di pantai. Sebab, ombak pantai selatan cukup tinggi. “Kami imbau untuk wisatawan pantai tidak mandi di laut. Tidak hanya Pantai Mbah Drajid, tapi semua pantai di Lumajang,” tutupnya (Ind/red).

 

 

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).