Sebelum Karnaval

Viral, Acara Cek Sound di Pasrujambe Lumajang Tuai Cibiran

Penulis : lumajangsatu.com -
Viral, Acara Cek Sound di Pasrujambe Lumajang Tuai Cibiran
Hasil tangkapan gambar atraksi joget di samping tempat ibadah

Lumajang - Acara check sound di Desa Pasrujambe Kecamatan Pasrujambe menuai pro dan kontra lantaran digelar disamping Musholah. Sontak membuat warganet geram dengan aksi tersebut karena tidak menghormati tempat ibadah.

Video joget yang mempertontonkan tiga cewek dengan mengenakan celana dan rok mini diatas paha dengan diiringi full musik DJ membuat penonton membludak. Sayangnya saat itu tidak ada penonton yang mempermasalahkan, namun setelah acara usai dan di upload di media sosisal menuai cibiran.

Nah, bagaimana jadinya jika perayaan Kemerdekaan RI ke 78 malah mendapatkan nyinyiran? harusnya menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan Indonesia malah diisi dengan kegiatan yang dianggap tidak cocok. 

"Apakah ini akhir zaman, sehingga tidak ada tempat lain untuk berjoget seperti itu" tulis Warganet di WAG Sabtu, (16/9/2023).

Hiburan ini harusnya menjadi ajang pengenalan keberagaman budaya Indonesia untuk para masyarakat, mulai dari kostum, tarian dan lagu, hingga kesenian lainnya.

Bukan hanya di WAG saja yang dibanjiri komen warganet namun di Group facebook juga. "Miris seng delok akeh arek cilik e, Pinggir kayaknya musholah ya... Ya Allah . Gak di paido iki ancen pantes dipaido, Yo piye yo koyok di luar nurul ono.. Miris banget" tulis akun Facebook Leni Hari Utari.

Goyangan tersebut berlangsung cukup lama ditambah dengan variasi gerakan yang lain. Lantas warganet pun membanjiri video tersebut dengan komentar cibiran.

Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang ketika dikonfirmasi terkait video tersebut dengan ijin keramaian ternyata sudah diatensi. Namun untuk ijin lebih lanjut masih di cek " Saya cek dulu ya mbak, untuk ijinnya" tulis singkat ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp.

Sedangkan tampak divideo para petugas sudah berjaga berada di depan penari serta penonton. 

Kepala Desa Pasrujambe Sugianto mengaku tidak mengetahui atas video tersebut dan digelar disamping Musholah. Karena acara cek sound dikumpulkan berada dilapangan.

"Itu golongan kunal, kalau dari panitia ada dilapangan. Mereka sudah tak ajak untuk kumpul dilapangan malah tidak mau dan bikin acara sendiri katanya" Kata Sugianto 

Terlepas dari ketidak tahuan Kades terkait acara tersebut karena terpisah dengan acara inti, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat (Ind/red).

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.