GURU MGMP PJOK Lumajang Ikuti Workshop PKM Unesa
Lumajang - Penerapan Sport science dalam bidang ilmu keolahragaan merupak sebuah keniscayaan. “Sport Science sangat diperlukan untuk mengembangkan performa tinggi atlet khususnya fisik, teknik, taktik dan psikis.
Namun sayangnya, masih banyak pelatih di Tanah Air tidak mau menerapkan sport science karena menganggap IPTEK justru mempersulit pekerjaannya.
Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya , Dr. Abdul Hafidz, S.Pd, M.Pd, Sport science merupakan disiplin ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip sains dan teknik-teknik yang bertujuan untuk menigkatkan prestasi olahraga.
"Sport Science memiliki arah antara lain untuk memprediksi dan membandingkan hasil dari tes yang telah dilakukan, memonitor hasil pelatihan yang telah dilakukan," ungkapnya saat memberikan “WORKSHOP PENERAPAN SPORT SCIENCE DALAM MONITORING LATIHAN FISIK ATLET DI KABUPATEN LUMAJANG UNTUK MEWUJUDKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN LATIHAN YANG TERUKUR" di SMK PGRI Lumajang, Sabtu (23/9/2023).
Masih kata dia, Sport Science juga dapat digunakan sebagai penentu keputusan, menetapkan suatu tujuan, apabila perlu dilakukan suatu revisi program, dapat digunakan untuk melakukan identifikasi bakat dan penentuan sasaran, sebagai bahan untuk memberikan motivasi, dan tidak semua cabang dapat diukur dengan alat yang sama, dan masing 2 mempunyai keunikan tersendiri.
Beberapa negara besar seperti Jerman, Tiongkok, Korea Selatan, dan Australia adalah beberapa negara yang sudah sangat intensif mengimplementasikan IPTEK olahraga yang canggih.
"Hasilnya, prestasi atlet pun terdongkrak di berbagai cabang olahraga," jelasnya.
Materi yang kedua Disampaikan Oleh Bayu Agung Pramono, S.Pd, M.Kes dan Dr. Wijono, M.Pd, Monitoring Latihan Fisik dan Manajemen Latihan Fisik dimana bahwa Program Latihan harus dilakukan dan di menej sedemikian rupa dengan kaidah bahwa latihan harus menyenangkan (banyak variasi latihan), terukur, meningkat, bertahap dan dilakukan secara terus menerus dengan melihat kondisi para atlet.
Pemateri berikutnya menyampaikan Pengaruh HIIT (high intensity interval training) dimana latihan ini memaksa jantung untuk bekerja lebih keras kemudian diikuti istirahat singkat atau periode pemulihan.
Kegiatan ini merupakan Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen dari Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya dan diikuti 25 Guru PJOK Se Kab Lumajang.
Ketua MGMP PJOK Kab Lumajang Sukma Andi Darmawan, S.Pd mengatakan kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat dirasakan terutama oleh guru-guru pjok dan Pelatih yang ada di Kabupaten lumajang.
Karena merupakan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Kepelatihan, yang notabene banyak guru PJOK yang merangkap menjadi Pelatih di cabornya masing-masing.
"Harapannya kegiatan ini bisa dilakukan secara berkesinambungan da melibatkan lebih banyak lagi peserta," pungkasnya. (And/Har)
Editor : Redaksi