Kondisi terkini

Piket Nol Lumajang Sementara Ditutup Akibat Longsor

Penulis : lumajangsatu.com -
Piket Nol Lumajang Sementara Ditutup Akibat Longsor
Ipda Didit Adriana saat menginformasikan kondisi Piket Nol terkini

Lumajang - Jalur lintas selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Malang melalui jalur Piket Nol ditutup sementara karena dampak dari tanah longsor dan pohon tumbang yang menghalangi akses jalan.

Menurut informasi dari Satlantas Polres Lumajang bahwa para pengendara yang hendak melintasi jalur Lumajang-Malang diarahkan untuk memutar balik atau menunggu sementara waktu hingga proses evakuasi longsor selesai ditangani oleh petugas. 

"Ada 12 titik yang akan di evakuasi dan memakan waktu satu hari lebih" ungkap Ipda Didit Ardiana ketika live report dari TKP Jumat, ( 19/4/2024).

Sebagai alternatif, pengguna jalan dapat memilih jalur melalui Kabupaten Probolinggo atau sebaliknya karena jalur Piket Nol masih dalam proses pembersihan dari tanah longsor

"Kami sudah memasang rambu-rambu untuk Lumajang-Malang via Piket Nol kami tutup sementara hingga proses evakuasi selesai" katanya.

Penutupan sementara jalur tersebut dilakukan demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan serta untuk memfasilitasi proses evakuasi dan pemulihan jalur yang terdampak longsor. Masyarakat diimbau untuk memahami situasi ini dan bersabar selama proses penanganan berlangsung.

Pihak berwenang akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi lebih lanjut mengenai pembukaan kembali jalur Lumajang-Malang via Piket Nol setelah situasi menjadi aman untuk dilalui (Ind/hum/red).

Editor : Redaksi

28 Oktober 1928

Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Lumajang - Di tengah gemuruh suara kebangkitan generasi muda yang bersemangat, terbayang kembali momen bersejarah yang mengubah arah perjalanan bangsa ini. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Dalam suasana yang penuh tekad, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang bersatu untuk mengangkat panji persatuan, menegaskan bahwa meski berbeda, mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.