Dikeluhkan Karena Terlalu Mahal

Komisi B DPRD Lumajang Akan Usulkan Revisi Tiket Masuk Wisata Legendari Selokambang

Penulis : -
Komisi B DPRD Lumajang Akan Usulkan Revisi Tiket Masuk Wisata Legendari Selokambang
Pemandian Alam Selokambang Lumajang

Lumajang - Pemandian alam Selokambang di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko menjadi salah satu pemandian legendaris yang banyak diminati. Saat hari libur, banyak warga Lumajang yang menjadikan Selokambang untuk mengisi liburan bersama keluarga.

Namun, belakangan ini seiring dengan semakin banyaknya wisata air, pemandian alam Selokambang mulai banyak ditinggalkan. Salah satu alasannya karena tiket masuk yang dirasa sangat mahal, yakni 7 ribu rupiah pada hari aktif dan 15 ribu rupiah saat hari libur akhir pekan dan libur nasional.

Banyak keluhan dari pengunjung dan pedagang di Selokambang langsung direspon Komisi B DPRD Lumajang selalu mitra Dinas Pariwisaya yang mengelola objek wisata Selokambang. Deddy Firmansyah, Ketua Komisi B DPRD Lumajang mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Lumajang terpilih. Pihaknya akan mengusulkan revisi Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang tiket masuk objek wisata yang dikelola Pemerintah Lumajang.

"Kita akan usulkan agar Perbup untuk tiket asuk Selokambang bisa disesuikan dengan mempertimbangkan kepatutan dan bisa terjangkau oleh pengunjung dan Selokambang Kembali ramai," jelas politisi Gerindra tersebut, Kamis (30/01/2025).

Sementara itu, Ricko koordintor pedagang Selokambang menyatakan bahwa jumlah kunjung ke Selokambang turun drastis Ketika tiket mahal. Pengnjung lebih memilih wisata air yang gratis hanya bayar parkir saja seperti Tumpak Selo.

Pihaknya berharap agar tiket masuk ke Selokambang bisa dikaji ulang, agar kondisi Selokambang Kembali ramai. "Keluhan pengunjung karena tiketnya mahal, kami pedagang juga kena imbas, karena jika pengunjung sedikit maka ototomatis pendapat kita selaku pedagang pasti ikut berkurang," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.