1000 lilin
Aksi Solidaritas di Depan Mapolres Lumajang Ricuh, Diduga Dipicu Penyusup
LUMAJANG – Aksi solidaritas yang digelar Aliansi Rakyat Tertindas di depan Mapolres Lumajang berakhir ricuh pada Sabtu (30/8/2025) malam, sekitar pukul 20.30 WIB.
Dari pantauan Kelumajang.com, massa aksi sempat menggelar sholat gaib dan doa bersama. Seusai itu, sebagian peserta memilih meninggalkan lokasi, sementara sebagian lainnya tetap bertahan.
Situasi memanas ketika sejumlah orang menyalakan suara dan melempar botol air mineral ke arah aparat. Polisi langsung melakukan tindakan pencegahan dengan mendorong massa untuk membubarkan diri.
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, menyebut kericuhan dipicu oleh penyusup.
“Awalnya damai. Saat massa mau bubar, ada penyusup yang melempar botol air mineral. Saya yakin itu ulah penyusup. Penyusup saya tangkap,” tegasnya di hadapan massa.
Menurut Kapolres, empat orang diamankan dalam insiden tersebut dan diduga sebagai provokator.
“Mereka kita amankan dan akan diproses secara prosedural serta profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Nibras, koordinator lapangan aksi solidaritas, menegaskan kericuhan bukan berasal dari peserta aksi.
“Peserta kami hanya 60 orang, semuanya memakai pita putih. Yang melempar-lempar berdiri di belakang, bersembunyi di balik tulisan Alun-Alun Lumajang,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan konsolidasi ulang untuk memastikan seluruh peserta aksi dalam kondisi aman.
“Kalau ada yang tertangkap ternyata bagian dari aliansi kami, tentu akan kami komunikasikan dengan polisi,” imbuhnya.
Nibras menegaskan aliansi tetap berkomitmen menjaga aksi damai.
“Kapolres sudah menandatangani nota kesepahaman dengan kami. Jadi sebisa mungkin aksi ini tidak merugikan siapapun,” pungkasnya (Ind/red).
Editor : Redaksi