wisata

Masjid Merah Moekhlas Sidik, Ikon Religi Unik di Pandaan Pasuruan

Penulis : lumajangsatu.com -
Masjid Merah Moekhlas Sidik, Ikon Religi Unik di Pandaan Pasuruan
Wisata masjid merah moekhlas sidik yang sering dikunjungin orang untuk beribadah sambil menikmati wisata dan kuliner (Gmap/masjid Moekhlas sidik))

Pasuruan – Jika biasanya masjid identik dengan warna putih atau hijau, berbeda dengan yang ada di Sukorame, Durensewu, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Merah Moekhlas Sidik, karena hampir seluruh bangunannya didominasi warna merah bata yang memberi kesan megah sekaligus unik.

Berdiri kokoh di jalur strategis kawasan Pandaan, masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata religi yang menarik perhatian wisatawan.

Arsitekturnya bergaya klasik dengan ornamen khas, sehingga kerap menjadi spot foto favorit para pengunjung.

Selain keindahan bangunannya, suasana sekitar masjid terasa teduh dan menenangkan. Pepohonan rindang di sekeliling area membuat jamaah dan wisatawan betah berlama-lama. Banyak pengunjung yang datang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga sekadar singgah, beristirahat, atau menikmati keindahan arsitektur masjid.

Untuk masuk ke kawasan masjid, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk, hanya cukup membayar biaya parkir kendaraan. Tarif parkir di Masjid Merah Moekhlas Sidik sangat terjangkau, yakni sekitar Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Masjid ini beroperasi selama 24 jam, sehingga jamaah maupun wisatawan bisa berkunjung kapan saja, baik untuk beribadah maupun berziarah.

Keunikan warna merah, perpaduan arsitektur klasik, serta nuansa religius yang kental menjadikan Masjid Merah Moekhlas Sidik sebagai salah satu ikon wisata religi di Pasuruan.

Tempat ini seolah menghadirkan pengalaman berbeda: beribadah sekaligus berwisata dalam ketenangan.(yov/red)

"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.