wisata

Sejarah di Museum Benteng Vredeburg, Jejak Masa Lalu yang Tetap Hidup di Jantung Yogyakarta

Penulis : lumajangsatu.com -
Sejarah di Museum Benteng Vredeburg, Jejak Masa Lalu yang Tetap Hidup di Jantung Yogyakarta
Wisata Museum benteng verdeburg yang berada di lokasi Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122 (Gmap/P S D)

Yogyakarta – Di tengah hiruk-pikuk kawasan Malioboro yang ramai wisatawan, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan kisah panjang perjuangan bangsa.

Museum Benteng Vredeburg, yang beralamat di Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, menjadi salah satu destinasi wisata edukatif yang wajib dikunjungi saat berada di Kota Gudeg.

Bangunan benteng peninggalan Belanda ini dulunya merupakan markas pertahanan kolonial yang dibangun pada abad ke-18.

Kini, Vredeburg bertransformasi menjadi museum sejarah nasional yang menampilkan diorama-diorama perjuangan bangsa Indonesia, khususnya peristiwa penting di Yogyakarta.

Di dalamnya, pengunjung dapat menjelajahi ruang-ruang pamer yang menampilkan peristiwa bersejarah seperti Perang Diponegoro, Proklamasi Kemerdekaan, hingga Agresi Militer Belanda.

Selain koleksi sejarah yang menarik, suasana di sekitar museum terasa asri dan tenang. Bangunan kolonial dengan dinding tebal dan halaman luas memberikan nuansa klasik yang memanjakan mata.

Tak jarang, wisatawan menjadikan spot ini sebagai tempat favorit untuk berfoto, terutama di area gerbang utama yang ikonik.

Untuk menikmati wisata sejarah ini, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp25.000 untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak. Area parkir tersedia di sekitar museum dengan tarif sekitar Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Adapun jam operasional Museum Benteng Vredeburg adalah setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 08.00 – 16.00 WIB, dan tutup setiap hari Senin serta hari libur nasional tertentu.

Kehadiran Museum Benteng Vredeburg bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga ruang refleksi sejarah bagi generasi muda untuk mengenang perjuangan para pahlawan.

Di tempat inilah masa lalu dan masa kini berpadu, mengingatkan kita bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini lahir dari semangat perjuangan yang tak pernah padam.(yov/red)

"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)

Editor : Redaksi

BEM

STKIP PGRI Lumajang Gelar Pelantikan Raya Pengurus ORMAWA 2025

Lumajang - STKIP PGRI Lumajang menggelar Pelantikan Raya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPRODI), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tahun 2025, pada Jumat (14/11/2025) di Aula STKIP PGRI Lumajang. Mengusung tema “Meneguhkan Semangat Kepemimpinan dan Kolaborasi Menuju STKIP PGRI Lumajang yang Berdaya dan Berkarakter,” kegiatan ini menjadi momentum pengukuhan pengurus organisasi mahasiswa secara serentak.

Diskominfo Gandeng IJTI

Literasi Digital dan AI di Era Disrupsi, DPRD Lumajang Dorong Regulasi Tepat

Lumajang - DPRD Kabupaten Lumajang menegaskan peran pentingnya dalam mendorong regulasi yang mendukung percepatan literasi digital, perlindungan data pribadi, dan penguatan ekosistem informasi publik yang transparan dan akuntabel. Hal ini disampaikan Ketua DPRD Lumajang pada kegiatan Literasi Media bertema “Memperkuat Literasi Digital dan AI di Era Disrupsi” di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Senduro, Kamis (13/11/2025).

Peluncuran sistem

TP-PKK Lumajang Siap Perkuat Pemberdayaan Keluarga Lewat Transformasi Digital

Lumajang - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menegaskan komitmennya untuk memperkuat pemberdayaan keluarga melalui transformasi digital. Hal itu disampaikan usai menghadiri Launching Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKK se-Jawa Timur di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Selasa (11/11/2025).

Era digital

Wi-Fi Publik Lumajang Dorong Pemberdayaan Digital Warga

Lumajang - Fasilitas Wi-Fi publik berbasis jaringan fiber optik milik Pemerintah Kabupaten Lumajang kini dimanfaatkan tidak sekadar untuk akses internet, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Mustaqim, menyatakan layanan ini membuka peluang bagi warga untuk belajar digital, mengikuti pelatihan daring, hingga mengembangkan usaha berbasis online.