Kesehatan
Lumajang Luncurkan Program OMZ untuk Tekan Angka Stunting
Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang mencatat penurunan prevalensi stunting dari 29 persen menjadi 23,4 persen. Tren ini dinilai sebagai capaian penting dalam upaya percepatan penanganan stunting yang melibatkan lintas sektor, pemerintah desa, dan masyarakat.
Untuk menjaga tren penurunan sekaligus mempercepat intervensi hingga tingkat keluarga, Pemkab Lumajang resmi meluncurkan Program OMZ (Omah Pemulihan Gizi) di Panti PKK Kabupaten Lumajang, Rabu (26/11/2025). Program ini dikembangkan sebagai pusat rehabilitasi gizi berbasis komunitas dan dirancang menjadi model layanan terpadu bagi desa dalam deteksi dini, pencegahan, dan penanganan risiko stunting.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menyebut capaian penurunan angka stunting tidak lepas dari kolaborasi tenaga kesehatan, kader Posyandu, pemerintah desa, dan keluarga penerima manfaat.
“Penurunan dari 29 persen menjadi 23,4 persen adalah capaian besar, tetapi belum cukup. Kita harus memastikan anak-anak Lumajang tumbuh optimal tanpa hambatan stunting. Ini bagian dari kerja besar menyiapkan generasi masa depan,” ujarnya.
Meski angka stunting menunjukkan tren membaik, Lumajang masih tergolong daerah dengan prevalensi cukup tinggi. Karena itu, pemerintah menyiapkan strategi percepatan melalui intervensi langsung berbasis keluarga. Melalui OMZ, warga mendapatkan layanan pemulihan gizi anak, pendampingan keluarga, konsultasi kesehatan, edukasi pengolahan makanan bergizi, hingga pemantauan tumbuh kembang.
Program OMZ pertama kali diterapkan pada 2024 di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan disiplin keluarga dalam menerapkan pola makan sehat dan percepatan pemulihan gizi anak. Berdasarkan hasil tersebut, pada 2025 program diperluas ke lima desa lain: Sumberurip (Pronojiwo), Pandanarum (Tempeh), Mangunsari (Tekung), Klakah (Klakah), dan Randuagung (Randuagung).
Pengembangan program ini diharapkan memperkuat peran desa sebagai garda terdepan penanganan stunting. Pemkab juga memastikan dukungan fasilitas, pelatihan teknis, dan pendampingan kader untuk menjaga keberlanjutan program.
“Dengan OMZ, kami berharap intervensi gizi dapat diberikan secara cepat dan tepat. Ketika desa kuat, penurunan stunting akan berjalan merata,” kata Bunda Indah.
Pemkab Lumajang menargetkan penurunan angka stunting lebih agresif dalam dua tahun mendatang melalui penguatan kolaborasi lintas sektor, seperti kesehatan, pendidikan, pertanian, perlindungan sosial, dan pemberdayaan perempuan.
Peluncuran OMZ menjadi momentum bagi Lumajang untuk memperkuat komitmen menghadirkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Pemerintah optimistis target penurunan stunting dapat dicapai secara bertahap dan berkelanjutan melalui program tersebut (Red).
Editor : Redaksi