Dihalau Petugas, Pengendara Sepeda Motor Brong Lewati Jalur Tikus Demi Masuk Kota

Penulis : lumajangsatu.com -
Dihalau Petugas, Pengendara Sepeda Motor Brong Lewati Jalur Tikus Demi Masuk Kota
iluistrasi/google.com
Lumajang(lumajangsatu.com) - Para pengendara motor yang memakai knalpot brong untuk bisa masuk kota dan menghindari operasi petugas. Para bikers memilih jalur tikus untuk masuk.

Pantauan lumajangsatu.com, Rabu(31/12), para pengendara motor yang menggunakan knalpot brong yang didominasi anak muda terpantau melintas di Jl. Ahmad yani dan Seputaran Stadion Semeru.

Para pengendara motor brong sesekali memainkan gas yang membisingkan telinga. "Waduh, motor brong bikin bising," ujar Kardi, salah satu pengguna jalan.

Sementara, petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP melakukan pemantauan dan penghadangan di 7 Titik masuk kota untuk menghalau pengendara brong. Petugas hanya memperbolehkan pengendara motor yang mengenakan helm alias Safety Ridding.

"Kita perbolehkan masuk bagi pengendara motor mengenakan helm, kalau tidak kita halau tidak masuk kota," ujar salah satu perwira Polres Lumajang ditemui diperempatan Adipura.(ls/red)

Editor : Redaksi

Harjalu 770

Asta Cita Nararya Jadi Kompas Baru Pembangunan Lumajang

Lumajang– Momentum peringatan Hari Jadi Lumajang ke-770 (Harjalu 770) yang digelar dibPendopo Arya Wiraraja, Senin (15/12/2025), dimanfaatkan Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati, M.Si untuk menegaskan arah dan komitmen kepemimpinan bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma, S.H. dalam membangun daerah yang berpihak pada rakyat.

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.