Diduga Diserempet Rombongan TNI, Pemuda Asal Pandanwangi Mengalami Retak Tangan

Penulis : lumajangsatu.com -
Diduga Diserempet Rombongan TNI, Pemuda Asal Pandanwangi Mengalami Retak Tangan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sanuri (19) warga desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Lumajang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr.Haryoto Lumajang, setelah lengan kirinya retak lantaran diduga terlindas kendaraan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Arhanud Malang di Jalan Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Lumajang, Selasa (09/06/2015).

Menurut paman korban, Kejadian itu bermula saat korban hendak pergi merumput di sawahnya, saat ia melewati jalan desa tiba-tiba kendaraan rombongan TNI Arhanud melintas, korban yang kaget tiba-tiba saja terjatuh.

Sayang, korban jatuh tepat mengenai mobil TNI hingga lengan kirinya terlindas. "Ya kan kaget mas, ya tiba-tiba saja terjatuh ke mobil tentara itu," ujar Asim Paman Korban saat ditanya lumajangsatu.com.

Beruntung korban segera dibawa ke Rumah Sakit Dr.Haryoto Lumajang, hingga akhirnya korban di rawat dan langsung dibawa pulang karehna luka yang dialami korban tergolong ringan.

"Ya langsung dibawa oleh mobil ambulan tentara itu tadi," tambahnya.

Sementara pihak TNI enggan berkomentar saat ditanya sejumlah awak media, terkait mobil rombongannya yang diduga melindas lengan Sanuri. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).