Toleransi Hidup Beragama, Muslim Tempursari Berikan Daging Qurban Pada Non-Muslim

Penulis : lumajangsatu.com -
Toleransi Hidup Beragama, Muslim Tempursari Berikan Daging Qurban Pada Non-Muslim

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kehidupan antar umat beragama di Kecamatan Tempursari sangat harmonis dengan tingakat toleransi yang timggi. Hal itu tercermin saat hari raya Idul Adha atau Idul Qurban.

Salah satu sikap toleransi antar umat beragama terlihat di masjid At-Taqwa Dusun Sukosari Desa Pundungsari. Panitia qurban menyembelih 31 ekor kambing jantan.

Yang menarik, daging hewan qurban dibagi keseluruh warga masyarakat dusun, termasuk sebagian dusun Langkapan baik muslim dan non-muslim. Ada sekitar 20 kk beragama Kristen dan10 kk beragama Hindu yang mendapatkan bagian daging qurban.

"Tujuan memberikan daging hewan qurban kepada saudara kita non-muslim hanya bersifat kekeluargaan dan sifatnya sosial," ujar Abdul Rahman sekretaris panitia hari raya Idul Adha, Kamis (24/09/2015).

Di dalam tujuan berqurban ada tiga unsur yakni unsur aqidah, ibadah dan soaial. Dasar sosial inilah yang melatar belakangi panitia memberikan daging hewan qurban kepada seluruh warga tanpa melihat agamanya Islam atau tidak.

"Alhamdulillah pelaksanaan shalat Idul Adha berjalan lancar dan penyembelihan hewan qurban mulai jam 09.00 sampai selesai juga lancar," pungkasnya.(Yd/red) 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).