Benarkah, Sosok Budi si Mr. Ndak Tahu Yang Kini Ramai Terungkap di Media Sosial Facebook

Penulis : lumajangsatu.com -
Benarkah, Sosok Budi si Mr. Ndak Tahu Yang Kini Ramai Terungkap di Media Sosial  Facebook

Lumajang (lumajangsatu.com) - Di media sosil Facebook banyak orang yang bertanya siapa sih, Budi, orang dekat Kepala Desa Selok Awar-awar yang mempopulerkan dua kata "Ndak Tau". Sosok yang dikenal sebagai penyuap atau pemberi uang dari hasil tambang ke para pejabat, aparat, wartawan dan LSM  jadi populer dan banyak yang penasaran denganya.

Informasi yang berkembang, Nama Budi sang inisial orang dekat kepala Desa Selok Awar-awar saat muncul di media televisi, Selasa(06/10) malam. Banyak masyarakat menduga adalah salah satu pelaku yang kini ditahan oleh Polda Jawa Timur dan Menjadi tersangka.

Di media sosial yang ramai di Lumajang, sosok di Budi alah sosok perangkat desa yang juga diduga terlibat dalam aksi pembunuhan dan illegal minning. Dari penelusuran lumajangsatu.com, ada facebooker yang mengunggah dan menerka si Budi adalah sosok perangkat desa, yang biasanya  memberikan uang suap ke aparatur pemerintah, hukum, wartawan, lsm dan lain-lainya.

Namun, kebenaran siap si Budi, sejumlah aparat penegak hukum belum mengetahui. Pasalnya, di Budi membuka siapa saja yang menikmati uang dari hasil tambang illegal di Selok Awar-awar.

"Maaf, kami tidak tahu siapa si Budi, lha wong ditutupi dengan topi mukanya," jelasnya salah satu penyidik di Polda Jawa Timur yang namanya enggan disebutkan.

Kini banyak orang yang menerka si Budi, sosok perangkat desa yang sangat dekat. benarkan dia sosok perangkat desa yang kini ramai diperbincangan oleh masyarakat di akun media sosial.(ls/red)

Editor : Redaksi

Berada di Zona Rawan Bencana

Lumajang Perlu Penambahan Alat Pemantau Banjir dan Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Lumajang - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengungkapkan bahwa penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di wilayah rawan bencana. Hal ini menyusul adanya kebutuhan mendesak di sejumlah wilayah yang berada di sepanjang jalur aliran lahar dingin Gunung Semeru.