Penyebab Bangunan Rusak, Banyak Kontraktor Nakal Melakukan Masa Perawatan di Injury Time

Penulis : lumajangsatu.com -
Penyebab Bangunan Rusak, Banyak Kontraktor Nakal Melakukan Masa Perawatan di Injury Time

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi B DPRD Lumajang terus menyoroti hasil pembangunan yang tidak sesuai dengan bestek. Banyak para rekanan yang terkadang nakal dan jika ada kerusakan melakukan masa perawatan diakhir waktu enam bulan yang telah ditentukan.

"Ada oknum para rekanan yang jika hasil pembangunannya tidak sesuai bestek mereka siap memperbaiki, tapi diakhir batas pemeliharaan (injury time) , sehingga jika rusak lagi mereka sudah bisa kabur," ujar H. Achmad Wakil Ketua Komisi B DPRD kepada lumajangsatu.com, Senin (16/05/2016).

Komisi B meminta Panitia Penerima Hasil Pengerjaan (PPHP) selektif sebelum menerima hasil pembangunan. Jika dirasa bangunan tersebut tidak sesuai bestek dan tidak bertahan lama, maka jangan langsung diterima namun diminta diperbaiki lagi.

"Kita minta PPHP-nya seleketif sebelum menerima hasil pembangunan, jika tidak maka banyak pembangunan di Lumajang yang akan cepat rusak," papar politisi PPP asal Jatiroto itu.

H. Achmad mencontohkan, hasil pembangunan adipura di jalan PB Sudirman dimaman catnya sudah pada luntur dan tentunya masih dalam masa perawatan. Hingga kini belum juga diperbaiki dan pastinya akan diperbaiki diakhir 6 bulan masa perbaikan. "Kalau sudah mepet, jika rusak lagi tidak lagi punya tanggungan memperbaiki," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Tag
Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.