PSIL Lumajang Pakai Skema 4-4-2 Lawan PSSI Situbondo

Penulis : lumajangsatu.com -
PSIL Lumajang Pakai Skema 4-4-2 Lawan PSSI Situbondo

Lumajang(lumajangsatu.com) - PSIL Lumajang menjamu PSS Situbondo di Stadion Semeru, Minggu(31/7) besok. Anak asuh Fatoni akan memakasi Skema 4-4-2 untuk mengamankan poin penuh.

Fatoni mengaku anak asuhnya akan diminta melakukan pressing ketat terhadap PSSS, untuk merusak konsentrasi lawan. Karena, kemenangan di kandang adalah wajib untuk dilakukan. "Kita tak mau kehilangan poin di Kandang," jelasnya.

Skema 4-4-2 dikenal skema masa kini yang mengedepankan pertahanan kuat dan serangan cepat kombinasi penyerang tunggal. Dua striker PSIL, Akmal dan Ali akan dipadukan untuk bisa merobek gawang lawan.

"Skuad yang akan diturunkan melawan PSS Situbondo sama seperti lawan Probolinggo united," terang Toni, sapaan akrab Coach PSIL.

PSIL saat ini berada dipuncak klasemen dengan nilai tiga, sedangkan PSS SItubondo dan Jember United berbagai nilai satu. Sedangkan Probolinggo united ada di juru kunci dengan nilai 0.(ls/red).

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.