PSIL Muda Hajar Persebo Bondowoso 2-0

Penulis : lumajangsatu.com -
PSIL Muda Hajar Persebo Bondowoso 2-0

Lumajang (lumajangsatu.com) - PSIL U-17 berhasil mengalahkan Persebo Junior dengan skor 2-0 di stadion Semeru, Selasa(02/08) sore. Meski bertajuk laga uji coba, ratusan supporter datang ke dalam Stadion Kebanggaan masyarakat Lumajang itu.

PSIL berhasil unggul berkat dua gol yang dicetak pada babak pertama oleh Rafi dan Juang. Babak kedua, skuad Muda mulai mengalami penurun permainan dan mampu ditekan oleh Persebo.

"Waduh, kok gak koyok main karo Arema," ujar Burhan, salah satu The Bless Mania.

Sementara, Manajer PSIL Junior, Susianto mengaku anak asuhnya sudah bermain sangat bagus di kadangnya. Bahkan, pertandingan kali ini merupakan kemenangan pertama, sejak dikalahkan Arema.

"Saya berpesan anak-anak tetap latihan dan disiplin," jelasnya.(ls/red)

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.