Sektor PAD dari Tambang Pasir Lumajang Semakin Merosot

Penulis : lumajangsatu.com -
Sektor PAD dari Tambang Pasir Lumajang Semakin Merosot

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi C DPRD Lumajang terus memantau perolehen pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pasir yang terus merosot. Pasca kejadian Salin kancil, PAD pasir meningkat drastis, namun dalam beberapa bulan terakhir terus menurun.

"Terus menurun karena semakin banyak tambang illegal yang dibiarkan beroperasi," ujar Suigsan, ketua Komisi C DPRD Lumajang, Kamis (04/08/2016).

Komisi C DPRD memeinta pemerintah dareah melakukan penertiban tambang pasir illegal. Namun, Bupati juga diminta memfasilitasi pengrusan ijin tambang agar tidak banyak warga Lumajang yang menganggur.

"Pemerintah harus menertibkan tambang illegel, namuan pemerintah juga harus menfasilitasi pengurusan ijin agar tidak terjadi gesekan dibawah," jelasnya.

Soal kartu kendali, sesuai atura setiap aktifitas ekonomi seharusnya bisa ditarik pajak. Namun, untuk tambang illegal pemerintah tidak mnenrik pajak dengan kartu kendali, dikawatirkan seakan-akan melegalkan barang yang tidak legal.

"Sebenarnya setiap aktifitas ekonomi bisa dikenakan pajak, namun pasir illegal tidak ditarik takutnya dianggap sebgai alasan pelegalan," pungkas politisi Golkar itu.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Miliki Bahan Baku Melimpah

Warga Pundungsari Lumajang Produksi Kripik Nangka dan Rambak Pisang Kualitas Premium

Lumajang - Desa Pundungsari di Kecamatan Tempursari memiliki kawasan subur dengan potensi pertanian yang melimpah. Warga Pundungsari memperkenalkan salah satu produk unggulannya yakni Keripik Nangka dan Rambak Pisang. Produk ini diproduksi oleh Amrita, sebuah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berlokasi di Dusun Sukosari, Desa Pundungsari. Berkat inovasi dan dedikasi, produk ini menjadi pilihan camilan sehat dan lezat yang diminati masyarakat.