Kirim Sinyal Perang Pada Aparat, Dalam Semalam Maling Sapi Beraksi di 5 Titik

Penulis : lumajangsatu.com -
Kirim Sinyal Perang Pada Aparat, Dalam Semalam Maling Sapi Beraksi di 5 Titik
Kades Kunir Kidul memimpin langsung pencarian sapi yang hilang dicuri

Lumajang (lumajangsatu.com) - Para bandit maling sapi nampaknya mengirim sinyal perang pada aparat penegak hukum (polisi). Pasalnya, dalam semalam dari informasi yang dihimpun lumajangsatu.com ada 5 titik pencurian sapi.

Empat titik diwilayah Lumajang selatan dan satu titik diwilayah Lumajang utara. Yakni Sumberjati, Jatigono, Kunir Kidul dan wilayah Tempeh. Sedangkan satu titik wilayah utara di Dusun Krajan Desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso.

Hasyim Nawawi, Kades Kunir Kidul menyatakan di desanya ada pencurian 2 ekor sapi. Namun, berkat kesigapan perangkat dan tim Pemburu 303 berhasil menemukan dua ekor sapi milik Burhan.

"Korbannya pak Burhan mas, jam 2 dini hari saya dapat laporan ada sapi yang dicuri. Bersama perangkat desa dan komunitas pemburu babi, kita lakukan pengejaran dengan sistem mencari lacak sapi menggunakan anjing pelacak," ujar Hasyim Nawawi, Sabtu (09/09/2017).

Tim Pemburu 303 menggunakan anjing pelacak berusaha mengikuti lacak sapi yang dicuri. Seteleh menempuh jarak sekitar 4 km pada jam 9 pagi dan masuk wilayah perbatasan Desa Pandanwangi-Pandanrum akhirnya membuahkan hasil.

Dua ekor sapi sudah diikat ditengah kebun tebu dan siap untuk diangkut menggunakan truck akhirnya ditemukan. Sapi juga diikat kebawah sehingga tidak mungkin lari atau berbunyi.

"Kita temukan ditengah kebun tebu mas dan tinggal diangkut saja karena posisinya sudah dipaskan dengan jalan," terangnya.

Sedangkan diwilayah Lumajang Utara setelah sekitar 1 minggu tidak ada informasi maling sapi akhirnya Jum'at malam kembali bobol. Dua ekor sapi milik pak Saini amblas digondol para bandit sapi yang semakin menyebarkan terornya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Berada di Zona Rawan Bencana

Lumajang Perlu Penambahan Alat Pemantau Banjir dan Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Lumajang - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengungkapkan bahwa penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di wilayah rawan bencana. Hal ini menyusul adanya kebutuhan mendesak di sejumlah wilayah yang berada di sepanjang jalur aliran lahar dingin Gunung Semeru.