Resmikan Kantor Yayasan, Teringat Pesan Pendiri Al-Huda H. Thoriq Teteskan Air Mata

Penulis : lumajangsatu.com -
Resmikan Kantor Yayasan, Teringat Pesan Pendiri Al-Huda H. Thoriq Teteskan Air Mata
Peresmian Kantor Yayasan Masjid Al-Huda Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kantor Yayasan Al-Huda diresmikan ketua yayasan H. Thoriq tepat 1 Muharram 1439 H. Pembangunan kator menghabiskan Rp. 582.000.000 yang berasal dari donatur masjid Al-Huda.

Kantor dua lantai itu akan dimanfaatkan untuk TPQ, pelayanan kesehatan dan kantor yayasan. Dengan kantor baru, diharapkan akan semakin memakmurkan keberadaan masjid Al-Huda.

"Bangunan baru ini akan dijadikan TPQ, pelayanan kesehatan dan juga kantor yayasan," ujar Thoriq, usai meresmikan kantor, Kamis (21/09/2017).

Masjid Al-Huda akan tetap menjaga kemajemukan dan tidak akan berafiliasi kepada partai politik. Al-Huda juga tidak akan condong pada golongan atau organisasi ke islaman manapun.

H. Thoriq dalam sambutannya sempat terhenti karena teringat pesan pendiri dan meneteskan air mata. Dirinya meminta ma'af karena kesibukan tidak begitu aktif dalam mengurus Yayasan Al-Huda.

"Pesan dari pendiri almarhum ayah saya Muhammad Muksin Al-Katiri dan Ari Mujiarto bahwa Al-Huda harus tetap menjaga kemajemukan," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasienĀ  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.