Mahasiswa dan Pelajar di Lumajang Galang Dana Untuk Pacitan

Penulis : lumajangsatu.com -
Mahasiswa dan Pelajar di Lumajang Galang Dana Untuk Pacitan
Para mahasiswa dan pelajar di Lumajang saat menggalang dana untuk korban bencana di Pacitan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Senin (27/11/2017) hingga Selasa (28/11/2017) di wilayah Kabupaten Pacitan mengakibatkan sejumlah rumah warga dan jalan raya tergenang air. banjir tersebut disebabkan tingginya debit air hujan serta juga disebabkan adanya tanggul jebol sehingga menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Ribuan rumah rumah yang terendam meliputi Desa Sirnoboyo, Desa Sukoharjo, Desa Kayen, Desa Kembang, Desa Ploso, Desa Arjowinangun, Desa Sidoharjo (Kecamatan Pacitan), Desa Purworejo, Desa Banjarjo dan Desa Kebon Agung (Kecamatan Kebon Agung), Desa Pagutan, Desa Jatimalang dan Desa Arjosari (Kecamatan Arjosari), selain terendam banjir, akses jalan dan jembatan terputus.

Saat ini, tercatat dari 11 korban jiwa yang terdiri 9 orang tewas akibat tertimbun tanah longsor dan 2 korban lain meninggal usai hanyut terbawa banjir dan 4.000 jiwa harus dievakuasi ke tempat pengungsian yang berada di GOR Pacitan dan Masjid Sirnoboyo, sekarang ini masyarakat membutuhkan bantuan logistik, pakaian, serta selimut. menyikapi kondisi masyarakat yang menjadi korban banjir tersebut, beberapa elemen pelajar dan mahasiswa di Lumajang mulai bergerak turun ke jalan pada hari Jum’at (1/12/2017).

Aksi penggalangan dana yang dimotori Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Siswa Nasional Indonesia (DPC GSNI) Lumajang tersebut diikuti 75 peserta yang terdiri Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Lumajang, Siswa Pecinta Alam (Sispala), Indonesia Sahabat Dunia (ISD), Forum Pemuda Lumajang, Study Club Sejarah, Saka Wira Kartika, Saka Bayangkara. Mereka melakukan penggalangan dana di sejumlah titik jalan seperti Perempatan Adipura, Perempatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempatan Lampu Merah Klojen dan menyusuri pertokoan Jl. PB. Sudirman Lumajang.

Kordinator aksi penggalangan dana Khoirur Roziqin yang juga pengurus DPC GSNI Lumajang mengatakan aksi ini sebagai bentuk kepedulian pelajar dan mahasiswa di Lumajang terhadap korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, warga Lumajang sangat antusias menyalurkan bantuannya, terlihat sejumlah pengendara menyisihkan uangnya untuk meringankan korban banjir dan tanah longsor Kabupaten Pacitan.

“Penggalangan dana ini sebagai bentuk kepedulian para pelajar dan mahasiswa Lumajang terhadap korban bencana alam banjir dan tanah longsor Kabupaten Pacitan. Alhamdulillah aksi yang berlangsung dari pukul 08.00 s/d 10.30 ini mendapatkan Rp. 6.247.800,- nantinya dana tersebut akan digabungkan dengan hasil penggalangan yang dilakukan kawan-kawan DPC GSNI Jember sejumlah Rp. 1.300.150.- sehingga total keseluruhan Rp. 7.547.950.- selanjutnya dikirim melalui rekening posko penggalangan dana DPC GMNI Pacitan. Selain menggalang dana di jalan kami juga menggalang dana melalui postingan di media sosial www.kitabisa.com,” ujarnya siswa SMK Negeri 1 Lumajang tersebut.

Aksi penggalangan dana ini selain dapat membantu saudara kita yang terkena musibah banjir dan tanah longsor juga dapat menanamkan jiwa kepedulian kita sebagai pelajar untuk selalu membantu saudara kita yang membutuhkan.

“Penggalangan dana ini selain dapat membantu saudara kita yang terkena banjir dan tanah longsor juga dapat menumbuhkan jiwa kepedulian para pelajar untuk selalu membantu saudara kita yang membutuhkan," jelas Farhan Maulana peserta aksi dari organisasi Siswa Pecinta Alam (Sispala) Lumajang. (Red)

Jurnalis Warga: Yopi Aris Widiyanto (Pembina GSNI Lumajang)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.