Guyub dan Rukun, Kopwan Harus Jadi Penopang Ekonomi Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Guyub dan Rukun, Kopwan Harus Jadi Penopang Ekonomi Lumajang
Bupati Lumajang saat membuka RAT Kopwan Gucialit

Lumajang (lumajangsatu.com) - Keberadaan Koperasi wanita (Kopwan) hendaknya tetap menjadi penopang perekonomian masyarakat. Demikian harapan Bupati Lumajang, Drs. As'at, M. Ag., saat membuka RAT Paguyuban Citra Mandiri Koperasi Wanita se-Kecamatan Gucialit tahun buku 2017, (17/01).

Dalam kesempatan  tersebut Bupati menyerahkan santunan kematian secara simbolis kepada sejumlah 5 orang warga setempat. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa koperasi mulai dulu sampai sekarang mampu menopang perekonomian masyarakat, makanya, Kopwan harus bisa dikembangkan.

Penduduk Indonesia 70 persen yang berumur 16-45 tahun masih giat bekerja. Artinya, mereka itu kelompok produktif, yang diharapkan anggota dapat mengembangkan koperasi sebaik mungkin dengan meningkatkan profesionalitas dan kualitas para anggotanya.

"Mengikuti kopwan banyak manfaatnya", ujar Bupati As'at Malik.

Uswatun Hasanah, Ketua paguyuban Kopwan Kecamatan Gucialit, melaporkan bahwa RAT tutup buku tahun 2017 tersebut diikuti oleh 6 Desa/koperasi, yaitu Kopwan Hidayah Desa Gucialit, Kartini Desa Kenongo, Kharisma Desa Dadapan, Sejahtera Desa Tunjung, Tunas Harapan Desa Wonokerto dan Sekar Arum Desa Jeruk.

Di Kecamaan Gucialit terdapat 3 Kopwan Desa yang belum melaksanakan RAT, yaitu Desa Sombo, Desa Kertowono dan Desa Pakel.

Dalam acara itu, hadir Kadiskop dan UMKM Kabupaten Lumajang, Kadinas Perdagangan, Kadinsos Kabupaten Lumajang, Camat Gucialit, Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lumajang, serta Ketua dan Anggota Paguyuban Kopwan se-Kecamatan Gucialit. (Red)

Editor : Redaksi

Tag
Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.