Petik Merah, Kopi Berkualitas Tinggi dari Lereng Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang merupakan daerah yang memiliki potensi perkebunan yang melimpah. Salah satunya adalah potensi kopi yang trrsebar di lereng gunung Semeru dan Lemongan.
Andi Median Yasnawi, komunitas kedai kopi dari Gema Kedai Senduro menyatakan, di tiga Kecamatan Pasrujambe, Senduro dan Gucialit hasil kopinya sangat besar. Dalam satu kali panen, bisa menghasilkan 500 ton kopi baik robusta, arabica dan excelsa.
"Di Pasrujambe, Senduro dan Gucialit sekali panen bisa menghasilkan 500 ton kopi," ujar Andi, Sabtu (03/03/2018).
Namun, potensi tersebut belum terkelola dengan baik, karena belum ada eduksi yang benar bagi petani tentang tata cara memanen kopi. Tak hanya soal memanen, petani juga tidak faham jenis kopi sehingga bercampur jadi satu.
Cara memanen kopi harus petik kopi, bukan kuning atau hijau. Selama ini petani masih memanen kopi secara aborsi, yakni kopi dipanen baik merah, kuning atau hijau.
"Kita terus melakukan edukasi kepada petani, yakni petik merah. Jangan sampai sampai aborsi, yakni memetik secara keseluruhan," jelasnya.
Jika petik merah, akan membuat pohon kopi akan semakin baik dan produktif menghasilkan buah kopi. Sedangkan buah kopi yang sudah merah di batang dan dipetik tepat waktu akan memiliki cita rasa yang nikmat.
Pihaknya, Gema Kedai memberikan harga khusus bagi petani yang mau petik merah buah kopi. Edukasi petik merah terus dilakukan agar para petani bisa memiliki nilai lebih keekonomisan yang tinggi.
"Kita terus melakukan edukasi kepada petani dan ada beberapa petani binaan kita yang sudah menerapkan petik merah," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi