Lumajang Gelar Aksi Gerakan Minum Susu Kambing Etawa
Lumajang (lumajangsatu.com) - dr. Buntaran Supriyanto, M.Kes., Plt Bupati Lumajang menyambut kunjungan Direktur Perlindungan Perkebunan pada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI di Lapangan Dusun Tawon Songo Desa Pasrujambe, Selasa (24/4/2018). Kehadirannya dalam rangka kegiatan Deklarasi Penumbuhan Kawasan Organik Perkebunan dan Siaga Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Buntaran Supriyanto, M.Kes., mengucapkan selamat datang kepada Dirjen Perkebunan dan rombongan yang sudah hadir pada acara deklarasi ini. Plt. Bupati menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang siap menjalankan kerjasama dalam mensukseskan program tersebut. Kedepan harus terus menjalin kerjasama dengan Kementrian Pertanian RI untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
Pada kesempatan itu, Buntaran menyerahkan secara simbolis fasilitas yang dibantukan kepada kelompok tani, berupa bahan peralatan Laboratorium seperti, Shaker, Enkas, Gerobak Sorong, dll, peralatan pengendaliab seperti Mistblower, High Sprayer, Manual/Elektrik Sprayer, Mesin Pemotong Rumput dan Feromon, Polis AUTP dan AUTS, Klaim AUTP, serta Kartu Tani.
Yang menarik, dari acara itu, diawali dengan Aksi Gerakan Minum Susu (Si-Gamis) Kambing Senduro, bersama dengan 131 murid dari MI Nahdlatus Sholichin dan 75 murid dari SDN 05 Pasrujambe. Dalam kegiatan itu juga diserahkan santunan kepada anak yatim yang berjumlah 6 anak, yang dilaksanakan dihalaman MI Nahdlatus Solichin.
Plt. Bupati Lumajang beserta rombongan meninjau ke perkebunan kopi yang merupakan kebun organik, yang dilanjutkan dengan melihat pelayanan kesehatan hewan kambing dan Inseminasi Buatan (IB) untuk ternak kambing.
Semmentara itu, Direktur Perlindungan Perkebunan pada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian RI, Drs. Dudy Gunadi, BSC. M.Si., menyampaikan bahwa perkebunan di Indonesia merupakan subsektor yang memberikan warna sejarah di Republik Indonesia. Perkebunan sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, seperti perkebunan sawit, teh, kopi, cengkeh dan lain-lain.
Menurutnya, penumbuhan kawasan perkebunan ini juga menjadi salah satu bentuk penghijauan dan program pemerintah yang ingin membangun masyarakat dimulai dari desa atau daerah pinggiran. 4 program perkebunan yang diutamakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian RI yaitu perkebunan kakau, kopi, pala dan lada.
Diharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan ekonomi kreatif di pedesaan serta kawasan organik juga harus kita lindungi, karena organisme pengganggu tumbuhan sangat mudah tersebar dimana-mana, untuk itu para petani harus lebih siap dan memperhatikan tumbuhannya, sehingga menghasilkan perkebunan yang berkualitas.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Ir. Imam Suryadi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut berasal dari program Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan dilaksanakan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang.
Program ini di mulai tahun 2018 dan berlangsung selama 3 tahun, yaitu sampai dengan tahun 2020, luas lahan 250 ha dengan melibatkan 410 petani dari 5 kelompok tani, yaitu kelompok tani Sekar Maju I, Sekar Maju II, Sido Rukun II, Tulung Rejo Tani serta Sumber Makmur. Semuanya di wilayah Desa Pasrujambe Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang.
Di akhir acara Plt. Bupati beserta rombongan menyempatkan melihat stand kopi, coklat, teh, beras, susu, batik, kripik pisang dan tela, serta pupuk organik.(Red)
Editor : Redaksi