Kembali Marak di Jalur Lumajang-Ranuyoso

Aksi Begal Sadis Bacok Korban Hingga Tewas di Jalan Raya Ranuyoso

Penulis : lumajangsatu.com -
Aksi Begal Sadis Bacok Korban Hingga Tewas di Jalan Raya Ranuyoso
Korban pembegalan tewas karena dibacok oleh kawanan pelaku di jalur Ranuyoso

Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi pembegalan kembali terjadi di jalan raya Ranuyoso Kebupaten Lumajang, Jum'at malam. Korbannya harus meregang nyawa karena kehabisan darah setelah dibacok oleh kawanan begal sadis.

Deny Nugrah Pratama (22) warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo tewas. Sedangkan kekasihnya, Nur Haslina (20) warga Desa Selok Gondang Kecamatan Sukodono mengalami luka-luka dan beruntung nyawanya masih selamat.

Korban yang mempertahankan sepeda motor Vario Nopol N-2660-UC dibacok membabi buta oleh para kawanan begal. Luka yang sangat parah membuat Deny tidak bisa diselamatkan dan tewas ditempat.
korban tewas dibegalkorban tewas dibegal
"Informasi dari warga yang bonceng (korban selamat), bahwa dia sama-sama dari wilayah utara (Probolinggo) menuju ke selatan (Lumajang), ia langsung dipepet dan dibacok," ujar AKP Sutiyo, Kapolsek Ranuyoso, Jum'at (27/07/2018).

Sepeda korban berhasil diselamatan karena kunci sepeda diambil oleh korban perempuan. Karena gagal mengambil sepeda, para pelaku begal sadis melakukan aksi membacok korban dengan membabi buta yang mengakibatkan satu korban tewas.

"Para pelaku ini minta sepeda korban tapi karena terjatuh, kuncinya langsung diamankan oleh korban yang dibonceng sehingga pelaku membabi buta membacoknya," pungkasnya.

Mayat korban saat ini sudah dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan visum. Kasus pembegalan kembali marak dan meresahkan warga yang melintas di jalur Lumajang-Ranuyoso.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).