Berita Nasional

Petugas Bandara Juanda Gagalkan Kiriman Senpi asal Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Petugas Bandara Juanda Gagalkan Kiriman Senpi asal Lumajang
Senpi Ilustrasi

Surabaya (lumajangsatu.com) - Sebuah senjata api dan puluhan butir amunisi diamaan oleh petugas Bandara Juanda Surabaya. Penyelundupan senjata diketahui dikirim oleh seseorang beralamatkan Lumajang.

BACA JUGA :  Inilah Kronologis Polisi Aksi Carok Ranuyoso Lumajang

Komandan Pangkalan Udara TNI, AL Juanda, Kolonel Laut, Bayu Ali Syahban mengatakan, senpi adalah barang berbahaya. Pihaknya akan melacak pengirim dan penerima senpi.

"Sebelum Senpi kita membongkat penyelundupan narkoba," ungkap Ali dilansir dari surya.co.id.

Dari hasil pengecekan pada data pengiriman, petugas mengetahui bernama Hendra A asal Lumajang. Untuk penerima bernama Husen Prabowo di Jakarta Timur.

Terungkanya penyelundupan barang berbahaya berawal dari sebuah kotak spare part kendaraan berisi batu bara. Ketika melewati mesin X-Ray terlihat dengan jelas.

BACA JUGA : Aksi Carok Sadis Ranuyoso-Lumajang Bermotif Asmara

Untuk jasa pengiriman memakai PT. Pos Indonesia dari bandara Juanda tujuan ke Cengkareng. Berisikan sebuah pistol, 13 butir peluru tajam dan 34 peluru hampa.(ls/ns/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.