Netizen Lumajang

Ngadu Honor Guru Ngaji di Grup FB Lumajangsatu.com, Cak Thoriq Respon

Penulis : lumajangsatu.com -
Ngadu Honor Guru Ngaji di Grup FB Lumajangsatu.com, Cak Thoriq Respon
Netizen Lumajang mengadu kepada Bupati Lumajang melalui grup facebook Lumajangsatu.com

Lumajang (lumajangsatu.com) - H. Thoriqul Haq M.ML, Bupati Lumajang membuka akses yang sangat mudah untuk pengaduan masyarakat. Netizen yang mengunggah pengaduan di grup facebook Lumajangsatu.com langsung direspon cepat.

Pemilik akun facebook Rudi Sugianto mengadu adanya tunjangan guru ngaji dan yayasan anak yatim yang tidak tepat sasaran. Banyak guru ngaji yang tidak memiliki santri dan yayasan anak yatim yang isinya bukan anak yatim.

"Melawan untuk lupa. Tolong di survei untuk area dawuhan wetan.. Untuk tunjangan guru ngaji dan juga yayasan yatim piatu. Karena bnyak guru ngaji yg tdk mempunyai murid dpt tunjangan juga. Dan juga yayasan. Bnyak yayasan yg muridnya itu bkn yatim piatu. Kalau bs ksih KPK... Kusus yayasan," tulis Rudi Sugianto, di grup Lumajangsatu.com, Jum'at (01/02/2019).

Cuitan Rudi Suginto langsung direspon cepat oleh cak Thoriq melalui akun facebook pribadinya. Cak thoriq juga sangat aktif menanggapi keluhan dari warga Lumajang yang menggunakan media sosial facebook untuk mengadu.

"TERIMA KASIH di ingatkan. Untuk guru ngaji, saat ini masih tahap pendataan di masing masing desa. Setelah itu akan ada verifikasi. Pada INTINYA. semua guru ngaji harus memiliki santri baik yang di langgar/musholla, masjid, TPQ. Dan untuk tahun 2019 ini insyaallah sekitar 6000 guru ngaji akan mendapatkan penghormatan dari pemerintah melalui uang insentif guru ngaji. Jumlah ini jauh lebih banyak dari tahun tahun sebelumnya yang hanya kurang lebih 2000 guru ngaji," tulis akun Thoriqul Haq.

Cuitan Rudi Sugianto langsung ditanggapi oleh para netizen dengan berbagai komentar. Netizen memberikan apresiasi pada cak Thoriq karena proses pengaduan sangat mudah.

"Sekarang proses pelaporan begitu mudah yaa, cukup ketik-ketik dan share udah selesai...
Kira-kira bisa nggak lapor apapun itu pada tempatnya," tulis akun Moch Nur Rofi'i.

"Untuk merealisasikan sebuah program tidak semudah "goreng tahu", hrs ada kesepakatan dg bbrpa pihak terkait. Yg penting bbrpa program sdh ada yg direalisasikan," tulis akun Ida Amrita.(Yd/red)

Editor : Redaksi