Psikologis
Menikah dengan Pasangan Kasar, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
![Menikah dengan Pasangan Kasar, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?](https://static.lumajangsatu.com/po-content/uploads/ILUSTRASI.jpg)
Lumajang (Lumajangsatu.com) -Pasangan dalam berumah tangga adalah sosok yang bisa dibilang paling banyak menghabiskan waktu bersama dengan kita. Terlebih, pernikahan diharapkan terjadi sekali seumur hidup. Tapi bagaimana kalau terjebak dengan pasangan yang sering buat kasar dari omongan sampai perbuatan?
Kamu mungkin dilema ketika dihadapkan dengan situasi di mana suami atau istri yang kerap melakukan kekerasan. Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psikolog, Psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, memberikan sarannya.
"Orang ini sendiri perlu pahami strategi mengurangi risiko, misalnya dengan lebih memahami kondisi pasangan (saat emosi pasangan memanas, usahakan tidak memancing dengan hal-hal yang tidak disukai), dia perlu tahu lokasi aman dan tidak aman di rumahnya (biasanya disarankan untuk mengambil posisi dekat pintu keluar saat pasangan sedang memuncak kemarahannya agar lebih mudah menyelamatkan diri)," ujar psikolog yang akrab disapa Nina ini melalui pesan singkat.
Jangan ragu juga untuk mencari bala bantuan dari orang-orang yang bisa dipercaya. Nina mencontohkan misalnya untuk membantu menyimpankan surat-surat penting agar tidak dirusak saat pasangan marah.
"Orang ini juga perlu punya teman-teman untuk berbagi tentang dirinya, karena bagaimanapun menjadi pasangan dari orang yang melakukan kekerasan itu kan susah ya. Saat kondisi sedang tenang, bisa ajak pasangan untuk sama-sama berkonsultasi dengan psikolog."
Talissa Carmelia, MPsi, Psikolog dan Linda Setiawati, MPsi, Psikolog dari Personal Growth pun juga membagikan sarannya bagi mereka yang hidup dengan pasangan yang cenderung tempramen. Pertama adalah dengan memikirkan dan menyadari seberapa hubungan tersebut memberikan dampak pada dirimu, secara fisik, emosional maupun finansial.
"Pertimbangan setiap dampak yang dapat terjadi jika Anda masih menikah dengan orang tersebut atau memutuskan berpisah. Jika menurut Anda, Anda masih merasa menyayangi dan ingin memperjuangkan pernikahan Anda, maka lebih baik Anda meminta bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu memperbaiki hubungan tersebut," sarannya.
"Jika Anda ingin berpisah, maka Anda perlu mempersiapkan diri secara emosional, fisik dan finansial untuk mampu hidup sendiri dan menjauhi pasangan Anda."(Ind/red)
Editor : Redaksi