Senduro Geger

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Senduro

Penulis : lumajangsatu.com -
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Senduro
Penemuan mayat di Desa wonocempokoayu Kecamatan Senduro. ( foto polres for lumajangsatu.com)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Desa Wonocempoko Kecamatan Senduro digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di aliran sungai Menjangan. Kondisi mayat ditemukan tersangakut disebuah batu besar tepatnya di sebelah barat jembatan sungai Menjangan Dusun Krajan, Senin (11/3/2019).

Penemuan mayat pertama kali diketahui oleh  Sukidi (44). Pada waktu ke kebun saksi melihat sesosok mayat yang tersangkut batu besar dialiran sungai menjangan.

Kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke Kepala desa Wonocepokoayu. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Senduro. Petugaspun langsung mengevakuasi korban dan dibawa menuju RSUD Haryoto untuk dilakukan autopsi oleh pihak Identifikasi Satreskrim Polres Lumajang.

AKBP DR Muhammad Arsal Sahban selaku Kapolres Lumajang membenarkan penemuan mayat di aliran sungai tersebut. ihak kami mendapat laporan penemuan mayat di aliran sungai di wilayah Kecamatan Senduro. Setelah di evakuasi langsung kami bawa ke RSUD Haryoto Lumajang untuk dilakukan visum.

"saat ini proses penyelidikan sedang berjalan untuk mencari bukti-bukti, apakah ada tindak pidana pembunuhan ataukah ada faktor lain. Secepatnya akan kami ungkap motif dibalik meninggalnya wanita malang tersebut," terangnya. (res/ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).