Durian Lumajang.

Musim Hujan Bikin Kualitas Durian Lumajang Buruk

Penulis : lumajangsatu.com -
Musim Hujan Bikin Kualitas Durian Lumajang Buruk
Sahid Petani sekaligus penjual durian Lumajang. (Foto by :Indana)

Lumajang (Lumajangsatu.com) -Tingginya curah hujan saat ini diduga menjadi pemicu buruknya kualitas produksi Buah Durian. Menurut penuturan petani durian dikawasan lereng Gunung Semeru, hampir 70 persen lebih hasil panen berkualitas buruk.

''Buah durian yang runtuh saja, kebanyakan tak berasa seperti layaknya durian. Anyep njejeb, isi buahnya mlenyek, dan aromanya tak menyengat seperti buah durian aslinya,'' kata Sahid (50), pemilik tanaman buah durian di Senduro.

Menurut Sahid, panggilan akrabnya, buruknya kualitas buah durian pada musim panen ini disebabkan tingginya curah hujan. Hasil panen kali ini, sama dengan musim tahun sebelumnya. Namun, panen sekarang ini lebih buruk. Masih mending tahun lalu. Saat ini, porsi buah berkualitas yang anyep dalam satu pohon lebih banyak.

Banyak pemilik pohon durian kecewa dengan hasil panen durian kualitas buruk kali ini. Mereka tak tega menjual hasil panen, khawatir membuat kecewa pembeli. Sedangkan, pedagang pun tak berani membeli durian sekalipun buah yang jatuh lantaran usia matang.

Tingginya curah hujan yang menguyur wilayah Lumajang, juga berimbas pada menurun kualitas rasa pada durian. Kondisi ini, mengakibatkan harga durian dengan kualitas bagus naik hingga 100 persen. Sayangnya, meski harga sangat tinggi  stok durian langka. Kebanyakan kualitas durian yang dipasarkan kurang bagus. Yang bagus, pasti harganya mahal.

Menurut penjual durian di Desa Gucualit Hasyim (51), menurunnya kualitas durian disebabkan banyaknya kadar air cukup tinggi. Sehingga mengakibatkan buah menjadi tidak manis. Selain itu, banyak buah durian yang membusuk ketika masih melekat pada batang pohon. Kondisi ini hampir sama dengan panen durian tahun lalu.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Kerangka kisaran tahunan

Heboh, Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Tebu Lumajang

Lumajang, (Lumajangsatu) - Penemuan kerangka manusia di area perkebunan tebu milik PG Jatiroto menggemparkan warga Desa Banyuputih, Kecamatan Jatiroto. Penemuan ini dilaporkan pertama kali oleh seorang petani yang tengah bekerja di lahan tersebut pada Rabu, (30/10/2024) Kapolsek Jatiroto, AKP Agus Sugiharto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan tersebut.