Duel Lelaki

Carok, Dua Warga Jenggrong Lumajang Tewas Bersimbah Darah

Penulis : lumajangsatu.com -
Carok, Dua Warga Jenggrong Lumajang Tewas Bersimbah Darah
Salah satu korban carok di Jenggrong tergeletak tak bernyawa

Ranuyoso - Aksi carok kembali terjadi di wilayah Lumajang utara. Arifin (28) dan Asmin (30) keduanya adalah warga Dusun Lumpang Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso tewas bersimbah darah karena berduel. Polisi yang menangani kasus duel berdarah tersebut masih belum mengetahui motifnya.

Keterangan yang dihimpun di Satreskrim Polres Lumajang kejadian berdarah tersebut sekitar 22.00 WIB Sabtu (01/05). Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo melalui Ipda Andreas Shinta menjelaskan, kejadian tersebut pertamakali diketahui oleh istri korban Arifin yang bernama Rusmawati.

BACA JUGA : Kumpulan berita Carok di Lumajang

Pada jam 21.48 WIB korban pamit akan kerumah adiknya yang berada di Dusun Bekah utara Desa jenggrong untuk melanjutkan membantu mengecat rumah. Tak lama dari waktu keberangkatan, Rusmawati dikagetkan dengan informasi bahwa suaminya tewas akibat carok. Mendengar itu Rismawati pun shock dan berteriak sehingga mengundang perhatian warga disekitar rumahnya.

"Dari laporan warga akhirnya kami turunkan personil ke TKP untuk memastikan informasi tersebut, Arifin ditemukan tewas bersimbah darah dan tak seberapa jauh tergeletak mayat Korban lain yang bernama Asmin," jelasnya.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).