Laka Jalur Tengkorak

Crew dan Sopir Bus Rombongan Bidan Lumajang Patah Tulang

Penulis : lumajangsatu.com -
Crew dan Sopir Bus Rombongan Bidan Lumajang Patah Tulang
Salah satu crew bus bidan di rawat itensif di UGD RSUD dr Haryoto Lumajang.

Lumajang - Bus rombongan bidan yang mengalami kecelakaan di Ranuyoso dikemudikan Dimas Syarifuddin (27) warga Denok Kecamatan Lumajang. Korban dan crew bus mengalami luka parah patah kaki dan mendapatkan penanganan intensif.

Bahkan, sopir bus sempat terjepit di bodi kendaraan sebelum dilakukan evakuasi. Diduga, bus pariwisata rombongan bidang mendahului kendaraan lain dan dari arah selatan melaju truck trailer.

BACA JUGA :

"Infonya luka parah mas, tapi saya belum bisa masuk UGD untuk melihat kondisi korban," ujar Husen salah seorang keluarga sopir bus di RSUD Haryoto Lumajang, Sabtu (11/01/2020).

Informasi sementara yang dihimpun ada 20 korban yang dirawat di RSUD Haryoto Lumajang. Ada dua korban dirawat di RS Bhayangkara yakni bidan anggota Bhayangkari Lumajang.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).