Warga Takut Mandikan Jenazah
Dinkes Lumajang Terus Sosialisasi Agar Warga Tak Fobia HIV/AIDS
Lumajang - Meninggalnya seorang pemuda Tegalrandu yang diduga menderita HIV dan warga takut memandikan jadi keprihatinan. Dinas Kesehatan Lumajang sebenarnya sudah aktif melakukan sosialisasi tentang penyebaran HIV/AIDS dan meminta masyarakat tidak mengucilkan para penderita ODHA.
Sebab, tidak semua penderita HIV/AIDS adalah orang nakal, tapi kadang terjangkit akibat ketidak tahuan. Dinkes menyebut, virus HIV/AIDS tidak akan menular akibat bersentuhan tangan. "Tidak akan nular kalau hanya bersentuhan tangan," ujar dr. Bayu Wibowo Kepal Dinas Kesehatan Lumajang, Jum'at (10/01/2020).
BACA JUGA :
Viral Penderita HIV Meninggal Warga Klakah Lumajang Takut Memandikan
Untuk penderita HIV/AIDS yang meninggal, virusnya setelah 4 jam akan ikut mati juga. Namun, memang dianjurkan yang memandikan memakai alat pengamanan diri (APD). Jika meninggal di rumah sakit, biasanya sudah langsung dimandikan. Virus HIV/AIDS tidak akan menular jika hanya menguburkan jenazah penderita HIV/AIDS. "Kita minta warga tidak fobia dengan penderita HIV/AIDS," paparnya.
dr. Bayu menjelaskan, HIV/AIDS akan menular dengan cara berhubungan intim (seks), bergantian menggunakan jarum suntik, dari ibu ke anak dalam kandungan, menyentuh cairan tubuh darah atau air sperma penderita HIV/AIDS. Jika hanya bersalaman dan hidup satu rumah dengan penderita HIV/AIDS tanpa ada hubungan intim, maka virus HIV/AIDS tidak akan menular.
"Kita terus lakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS agar masyarakat bisa menghindari. Namun tidak mengucilkan penderita," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi