WALHI Audensi ke Pemkab
Warga Pesisir Selatan Lumajang Minta Bupati Kembang Wisata
Lumajang (Lumajangsatu.com) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur mendampingi warga pesisir pantai selatan beraudensi dengan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, di ruang Mahameru Kantor Bupati,Selasa (30/10/2018). Warga meminta pemerintah daerah dalam mengembangkan kawasan pesisir pantai selatan lebih mengutamakan lokal jenius seperti wisata berbasis lingkungan.
BACA JUGA : Dinkes Berikan Pelatihan PPGD Ke Komunitas Pemuda di Lumajang
Bupati Lumajang, yang akrab disapa Cak Thoriq, menyampaikan, bahwa yang harus dimaksimalkan dari Pesisir Selatan, adalah dari sektor Pariwisata diantara potensi yang ada di Kabupaten Lumajang. Tetapi dalam dunia pariwisata tidak mungkin hanya bertumpu pada APBD Kabupaten Lumajang. Untuk tata kelola Pesisir Selatan menjadi wisata adalah dengan cara menggabungkan antara kondisi masyarakat lokal dengan kondisi alamnya.
"Fasilitas pariwisatanya dibenahi, dengan menggunakan jejaring dunia investasi, membuat tempat yang seindah mungkin, dengan masyarakat yang menjadi tatakelola pariwisatanya," tutur Cak Thoriq.
Cak Thoriq berharap di pesisir selatan tidak hanya terkenal dari tambang pasirnya saja, namun harus bisa dikembangkan menjadi kawasan pariwisata. Seperti halnya di kawasan Watu Pecak itu, harus dibuat semenarik mungkin, sehingga jejaring dunia usaha bisa hadir, dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Anggota WALHI, Rosyid, mengatakan, pengembangan potensi yang ada di desa bersama perempuan, dulu fokus di pengembangan pariwisata. Tata kelola wisata harus dapat dimaksimalkan dengan baik, dengan mengangkat ke-khas Lumajang "khususnya sejarah Selok Awar-Awar, seperti sayur komak ataupun lobster saat musim. Itu bisa dikembangkan menjadi ciri khas Selok Awar-Awar," ungkapnya.
BACA JUGA : Polres Lumajang Mulai Gelar Operasi Zebra Semeru 2018
Dia menjelaskan juga, selain perempuan, laki-laki juga berperan menambah nilai ekonomi dengan melakukan penghijauan di wilayah pesisir, misalnya dengan bercocok tanam.
"Dulu pernah membuat olahan komak di Kecamatan, namun tidak ada respon yang bagus ketika ada kegiatan. Kami bersama teman-teman akan konsisten untuk membuat usaha komak menjadi kegiatan ekonomi alternatif. Saya Mohon dari pemerintah memberikan wadah untuk memajukan usaha kami," harapnya. (hms/ls/red)
Editor : Redaksi