Lumajang (lumajangstau.com) - Halaqoh Kebangsaan dan Silatnas II Ikatan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum (Iksaba) berjalan meriah, Sabtu (28/04). 4 ribu lebih alumni santri dari berbagai daerah hadir untuk mengikuti acara sambil merajut kembali tali silaturrahim.Halaqoh Kebangsaan mengusung tema "Meneguhkan Kembali Sprit Ke-Umatan dan Kebangsaan Kaum Santri". Acara Halaqoh Kebangsaan mengundang dua narasumber, yakni KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, MM sekjen HIPSI dan Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si mantan ketua PW NU Jawa Timur 2014.Mochammad Hisan, M.IP, ketua panitia Halaqoh Kebangsaan dan Silatnas II Iksaba bertujuan untuk mendata keberadaan para alumni dari masa ke masa. Menjalin tali silaturrahim para alumni, sehingga terus bisa berkarya di masyarakat setelah menjadi alumni Pesantern Miftahul Ulum.Dalam dua kali Silatnas Iksaba, dibahas tentang penguatan ekonomi santri dengan pembentukan Koperasi Iksaba. Hal itu juga yang disampikan oleh salah satu narasumber, KH. Nur Hayuid, yang menjadi Sekjen Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) agar santri bisa mendiri secara ekonomi.Jika santri dan alumni santri bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dari koperasi, maka konsep kemandirian kaum santri akan terwujud. Saat ini, setelah dua kali Silatnas, pembicaraan para alumni mulai intens mengarah pada penguataan ekonomi santri."Itu yang disampikan salah satu narasumber, potensi di masing-masing daerah harus dikembangkan oleh alumni santri. Kita berwacana membuat Koperasi Iksaba sebagai wadah penguatan ekononmi alumni santri," pungkasnya.(Yd/red)
Indeks Berita
Ribuan Alumni Santri Miful Bakid Hadir di Halaqoh Kebangsaan dan Silatnas II Iksaba
Lumajang (lumajangsatu.com) - Silatnas II dan Halaqoh Kebangsaan Ikatan Santri dan Alumni (Iksaba) PonPes Miftahul Ulum Banyuputih Kidul berlangsung meriah, Sabtu (28/04). Ribuan alumni Miful Bakid dari masa ke masa hadir, untuk mengikuti acara dan juga menyambung silaturrahim anatar alumni.Acara Halaqoh menghadirkan dua pembicara, yakni KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, MM Sekjen HIPSI dan Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si mantan ketua PW NU Jawa Timur 2014. Acara Silatnas dan Halaqoh Kebangsaan bertemakan "Meneguhkan Kembali Spirit Ke-Umatan dan Kebangsaan Kaum Santri.KH. Husni Zuhri bin Sirojuddin, Pengasuh PonPes Miftahul Ulum Bakid dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Iksaba yang telah dua kali menggelar Silaturrahim Nasional (Silatnas). Kegiatan itu murni gagasan para alumni santri, yang ingin meningkatkan keilmuan santri dan alumni dan kembali menyambung tali saliturrahim setelah purna menimba ilmu di pesantern."Saya apresiasi kegiatan Silatnas dan Halaqoh Kebangsaan yang digagas oleh Iksaba. Insyaallah akan memberikan manfaat yang besar bagi alumni, santri dan pesantren yang kita cintai ini," tuturnya.Salim Bawafi, Ketua IKSABA menyatakan ada 4 ribu lebih alumni santri yang hadir dalam acara tersebut. Saat ini, Iksaba telah terbentuk di beberapa Kabupaten dan khusus di Lumajang sudah terbentuk di beberapa Kecamatan."Kita ingin terus menyambung tali silaturrahim tidak hanya saat di pesantren saja, namun setelah keluar pesantren. Maka Iksaba sebagai wadah alumni akan terus menyambung tali silaturrahim dalam berbagai bidang, sosial, keagamaan dan ekonomi," jelasnya.Usman Afandi, Sekretaris Iksaba Lumajang menyebut keberadaan alumni pesantern Miful Bakid sangat banyak. Namun, belum terdata dengan baik sehingga jumlah pastinya belum diketahui."Sejak dibentuk Iksaba, pengurus terus mengumpulkan data alumni. Alumni Miful Bakid bisa menjadi kekuatan besar dalam banyak hal. Kita terus lakukan pendataan," pungkas ustadz yang juga jadi anggota DPRD Lumajang dari fraksi NasDem itu.(Yd/red)
Pelatihan Jurnalistik, PK-PMII Abu Hasan Al-Asy'ari Lumajang Ambil Tema Menggelitik
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengurus Komisariat Peregerakan Mahasiswa Islam Indoesia (PK-PMII) ABU HASAN AL ASY'ARI menggelar pelatihan jurnalistik, Kamis, (26/04/2018) ja, 20.30 WIB di kantor PK PMII, Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang.Panitia mengambil tema yang cukup menggelitik "Zaman milenial, Coment tok, Ndak iso nulis, Mahasiswa taek tah". Dengan tema ini, panitia bertujuan untuk memompa semangat menulis mahasiswa yang saat ini mulai surut.Panitia pelaksana mengundang Babun Wahyudi selaku redaktur media online www.lumajangsatu.com untuk menjadi pembicara pada acara pelatihan jurnalistik tersebut.Acara ini tidak hanya dihadiri oleh kader dan anggota PMII ABU HASAN AL ASY'ARI, akan tetapi puluhan kader dan anggota PMII dari STKIP PGRI Lumajang, WIDYA GAMA, dan IAI SYARIFUDIN yang sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Babun wahyudi menyatakan bahwa "menulis itu bukan bakat, tapi kemampuan yang diasah,"Pada kesempatan itu, Junaidi selaku ketua panitia juga menyatakan pelatihan jurnalistik harus ditindak lanjuti agar tidak tetap menjadi mahasiswa seperti dalam tema, yang hanya bisa berkomentar tanpa berkarya dengan tulisan.Tema ini sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan senior. Senior yang kontra dengan tema ini berpendapat bahwa bahasa dalam tema tersebut terkesan jorok. Sedangkan senior yang pro dengan tema tersebut berpendapat bahwa bahasa dalam tema tersebut meskipun terkesan 'jorok', akan tetapi jika diteliti lebih dalam lagi, akan ditemukan sebuah arti yang tidak dipahami oleh orang orang biasa. seperti panggilan cuk dalam bahasa jawa yang tidak hanya bermakna umpatan, akan tetapi juga bermakna panggilan akrab. Harapan besar dari output pelatihan ini adalah dapat mencetak citizen journalism (warga jurnalis) yang kompeten dan profesional dalam menyampaikan sebuah tulisan. Selanjutnya input bagi komisariat sendiri adalah basis kaderisasi di bidang media dan pengembangan sumberdaya anggota.(Red)Juranlis Warga : Junaidi, Sekretaris PK PMII Abu Hasan Al-Asy'ari Lumajang
Pemkab Karanganyar Studi Banding ke Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Rombongan Bagian Admisitrasi Setda Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah melakukan Studi Banding ke Kabupaten Lumajang, Jum’at (27/04/2018). Susiyanto, S.H., Asisten Pemeirntah menerima langsung di Ruang Mahameru.Susiyanto menjelaskan, berbagai potensi yang ada di Kabupaten Lumajang, baik produk unggulan maupun potensi yang dimiliki sektor pariwisata. Ia berharap kunjungan tersebut dapat membangun hubungan yang baik antar daerah. "Mudah-mudahan kunjungan ini bisa berkesan, monggo nanti sharing saja terkait apa yang bisa diambil yang bermanfaat," jelasnya.Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kab. Karanganyar, Drs. Sugeng Raharto, M.Si, menyampaikan maksud kedatanganya di Kabupaten Lumajang, adalah untuk "Ngangsu Kaweruh". Lumajang terkait program dan kegiatan Bagian Administrasi Pembangunan Lumajang."Kami berkunjung dari Karangnyar, bermaksud ngangsu kaweruh kepada Pemkab Lumajang", ujarnya.Pihaknya ingin mengadopsi beberapa program dan kegiatan yang sudah dilakukan Bagian Administrasi Pembangunan Kab. Lumajang. "Barangkali ada kegiatan yang belum kita laksanakan, atau mungkin hal yang lain, sehingga kami bisa mengadopsi agar nanti bisa dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar," tambahnya.Ia berharap seusai kegiatan studi banding yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, dapat memberikan perubahan yang positif dan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Karanganyar.Sebagai tuan rumah, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Ir. Hairil Diani, M.Si., menjelaskan tentang program dan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Administrasi Pembangunan.Bagian Administrasi Pembangunan sudah melakukan pelaporan menggunakan sistem online, SMEP sistem monitoring dan evaluasi peloporan. Dengan menggunakan pelaporan online akan mempercepat proses pelaporan serta menghindari penyalahgunaan.(Red)
Pemkab Lumajang Pacu Perilaku Hidup Sehat Masyarakat
Lumajang (lumajangsatu.com) - dr. Buntaran Suprianto terus memacu kesadaran warga Lumajang untuk hidup sehat. Sebab, hingga kini rasa untuk hidup sehat masih kurang. "Saya memantau amat kurang, terutama untuk penanganan masalah gizi buruk. Begitu juga pada penyakit TBC. Penyakit TBC sangat bahaya jika pengbatannya tidak teratur," ujar Plt. Bupati Lumajang itu.Selain gizi buruk dan penyakit TBC, Buntaran menilai, kesadaran masyarakat terhadap imunisasi, juga masih kurang. "Masih banyak ibu-ibu enggan membawa balitanya ke tempat imunisasi," terangnya.Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar hidup sehat, bupati menandatangani komitmen bersama dalam mendukung Germas. Penandatanganan itu, saat membuka Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) tahun 2018, di Aula Hotel Lumajang.Buntaran mengatakan, ada beberapa faktor penyebaran penyakit, yaitu dari perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan. "Dengan perilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan agar tetap terjaga, serta pelayanan kesehatan yang berjalan dengan baik dan dapat mengurangi beban finansial masyarakat," terangnya.Di Indonesia sejak tahun 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian adalah akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung dan kencing manis."Karena PTM saat ini tidak menyerang usia tua, namun sudah bergeser menyerang ke usia muda di semua kalangan. Baik kaya dan miskin, di kota maupun desa," tuturnya.Sementara itu, Komisi IX DPR RI, Ayub Khan menjelaskan, semakin banyak penyakit maka banyak pula biaya yang akan dikeluarkan oleh BPJS. Karena terkait masalah kesehatan itu tidak bisa menjadi beban dan tanggung jawab Kementrian Kesehatan."Tetapi kita harus menjalin kerjasama dengan lintas sektoral untuk mensosialisasikan sampai di tingkat Desa supaya masyarakat bisa hidup sehat," pungkasnya.(Red)
Tiga Jembatan Penghubung Pasirian-Tempursari Mulai Dibangun
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Kecamatan Tempursari nampaknya mulai bisa bernafas lega. Pasalnya, setelah jalur alternatif putus, kini perbaikan jalur mulai dilakukan diawali dengan perbaikan 3 jembatan penghubung.Hadi Prayitno, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Kabupaten Lumajang menyatakan, untuk tahuan 2018 ada tiga perbaikan jembatan. Jika jembatan itu sudah selesai, maka jalur Pasirian-Tempursari bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.Sedangkan untuk kendaraan roda empat, masih harus bersabar terlebih dahulu karena belum bisa melintas. Tahun 2018, sebenaranya sudah dianggarkan perataan jalan, namun karena jalur itu masuk dalam pembanguan Jalan Lintas Selatan (JLS) maka anggaran tersebut dialihkan."Tahun ini kita banguan 3 jembatan penghubung. Jalur itu informasinya akan jadi jalur JLS dan kita masih terus lakukan koordinasi," ujar Hadi, kepada lumajangsatu.com, Kamis (26/04/2018).Jika JLS akan lewat Tempursari, maka akses menuju Tempursari akan semakin mudah. Oleh sebab itu, Pemkab Lumajang segera menganggarkan pembanguan jembatan penghubung, agar JLS bisa segera dibangun oleh pemeirntah pusat."Infonya masih ada pembebasan lahan, jika JLS benar-benar lewat Tempursari, maka akses menuju Tempursari akan semakin mudah," pungkasnya.(Yd/red)
Beda Strategi, Paslon Rofik-Nurul Tidak Akan Kampanye Terbuka
Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang telah menjadwalkan masing-masing pasangan calon untuk kampanye terbuka atau kampanye akbar. Paslon 1 Thoriq-Indah tanggal 15 April, pasangan As'at-Thoriq tanggal 22 April dan pasangan Rofik-Nurul tanggal 29 April.Namun, untuk pasangan nomor tiga nampaknya tidak akan menggunakan kampanye terbuka, akan tetapi menggunakan strategi yang berbeda. Paslon Rofik-Nurul akan roadshow ke 13 Keluran dan Desa yang berada di Kecamatan Kota Lumajang."Iya, paslon 3 tidak akan mengambil jatah kampanye terbuka, namun kita akan roadshow ke Kelurahan dan Desa di Kecamatan Kota Lumajang," ujar Djatmiko SH, Ketua Tim Pemenangan Rofik-Nurul, Kamis (26/04/2018).Subhan, Ketua DPD NasDem Lumajang menyatakan bahwa Paslon yang diusungnya tidak akan menggunakan kampanye terbuka. Subhan yakin, meski tidak menggunakan kampanye terbuka, tidak akan mempengaruhi psikolgis pendukung dan tidak akan mengurangi dukungan kepada calon yang didukungnya itu."Relawan dan pendukung sudah diberi pengertian mengapa tidak menggunakan kampanye terbuka. Insyaallah tidak akan berpengaruh kepada paslon kami," pungkasny.Muhammad Ridhol Mujib, Komisioner KPU Lumajang menyatakan, bahwa tiga paslon sudah mendapatkan hak yang sama dalam kampanye terbuka. Diguanakan atau tidak, hal itu adalah hak masing-masing calon dan bukan sebuah kewajiban paslon menggunakan kampanye terbuka."Kita sudah dengar kabar paslon tiga tidak akan kampanye terbuka, tapi kita belum dapat surat resmi. Pemberitahuan maksimal 1 hari sebelum hari H. Tidak ada kewajiban untuk mengambil jatah kampanye terbuka atau tidak," pungkasnya.(Yd/red)
Nanti Malam, Semeru FC Lawan Persegres Gresik di Stadion Joko Samudro
Lumajang (lumajangsatu.com) - Persigo Semeru FC akan melakoni laga perdananya di Kompetisi Liga 2 melawan Persegres Gresik United, Kamis (26/04/2018). Kick Off laga perdana dimulai jam 19.00 wib di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik.Putut Wijanarko, Haed Coach Semeru FC meminta do'a kepada warga Lumajang agar laga perdana di lawasn Persegres Semeru bisa mencuri poin. Terlbih lagi, Semeru FC bisa membawa 3 poin atau meraih kemenangan untuk laga perdana."Secara teknis Semeru FC sudah siap, kita minto do'a warga Lumajang agar kita bisa bawa pulang poin penuh," ujar Putut Wijanarko, Kamis (26/04/2018).Kondisi Skuad Semeru FC juga bagus, tidak ada pemaian cidera dan semua pemaian siap untuk diterjunkan di lapangan hijau. Persegres Gresik United merupakan tim degradasi Liga 1 yang dihuni oleh para pemain muda."Kita juga sudah baca peta kekuatan lawan, mereka adalah tim degradadi Liga 1 yang dihuni oleh pemian muda," jelasnya.Laga perdana sangat menentukan, karena Semeru FC akan melawan PSBS Biak di Stadion Semeru (30/04), dan away Martapura FC (05/05) serta Persiba Balikpapan (09/05). "Insyaallah skuad Semeru FC sudah siap menghadapi laga home dan away," pungkasnya.(Yd/red)
Khofifah Kembali Sapa Petani Salak dan Relawan KIP Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Khofifah Indar Parawansah (KIP) Calon Gubernur Jatim kembali menyapa warga Lumajang. KIP bertemu dengan ratusan warga dan tokoh masyarakat di Kecamatan Pronojiwo.KIP menyempatkan untuk melihat kebun salak pondoh asli Pronojiwo dan sejumlah Home Industri pembuatan kripik salak. Usai dari Pronojiwo, KIP menghadiri haul Alm. KH. Aziz Marwi, di Ponpes Ulul Albab Kecamtan Candipuro.Setelah dari Candipuro, KIP bertemu dengan tokoh masyarakat di Kecamatan Tempeh. Dilanjutkan KIP makan malam dengan para relawan di posko pemenangan Khofifah-Emil di jalan Pisang Agung-Lumajang.KIP mengajak kepada para relawan berjuang bersama untuk mewujudkan Jatim sejahtera. Pastikan warga Lumajang tahu program-program Khofifah Emil untuk memajukan Jawa Timur."Saya mengajak para relawan menyampikan program Khofifah-Emil kepada sanak sudara, teman, tetangga dan semua warga Lumajang," ujar KIP dihadapan para relawan, Rabu (25/04/2018).KIP juga terus melakukan serap aspirasi kepada warga di Jatim khusunya di pasar-pasar tradisonal. Sebab di pasar, adalah sumber ekonomi warga dan jika pasar tradisonal ramai, maka ekonomi warga juga maju."Saya selalu menyempatkan datang dan berkomunikasi dengan masyarakat di pasar tradisional, karena di pasar pusat perekonomian warga," pungkasnya.(Yd/red)
Pembangunan Cepat, 22 Tahun Otonomi Daerah Sudah Berlangsung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tanggal 25 April diperingati sebagai hari otonomi daerah. Tahun 2018, otonomi daerah sudah genap 22 tahun, sebagai tonggak pembangunan daerah yang mandiri dan tepat sasaran.Dra. Hj. Nur Hidayati, M.Si, anggota DPRD Lumajang fraksi NasDem menyatakan otonomi daerah memiliki dampak positif dan negatif. Namun, jika ditimbang, lebih banyak dampak positif dari pada dampak negtifnya.Dengan otonomi, maka daerah akan bisa memaksimalkan potensi daerah dan pendapatan daerahnya untuk pembanguan daerahnya. Sebuah daerah akan cepat maju, karena setiap daerah akan memiliki kebijakan yang tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan warga setempat."Otonomi daerah lebih banyak positifnya dari pada negatifnya, terutama untuk pembangunan dan pemanfaatan potensi lokal," jelasnya, Rabu (25/04/2018).Sedangkan dampak negtif yang timbul, adalah munculnya kesenjangan daerah yang kaya dan daerah tertinggal. Banyak kebijakan yang kadang tidak singkron, antara Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat yang berpotensi menimbulkan masalah baru."Contohnya timbangan angkutan yang dimabil pusat, ijin tambang galian C (pasir) yang diambil Provinsi, membuat ijin semakain semerawut dan lama, sehingga menimbulkan banyak persoalan," pungkasnya.(Yd/red)