Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah mendapatkan jaminan dari pihak keluarga, Asosiasi Kepala Desa (AKD) dan Pemkab Lumajang, akhirnya penahanan Kades Sumberwuluh ditangguhkan. Mustakim, Kades Sumberwuluh Kecamatan Candipuro ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Lumajang dalam dugaan korupsi pembangunan jalan desa yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Indeks Berita
Gadis Cantik Asal Klakah Hilang, Keluarga Sebar Foto Korban
Lumajang (lumajangsatu.com) – Entah lari atau ada yang menculik, Nurhamidah (22), gadis cantik asal Dusun Karang Tengah Desa Tegalciut Kecamatan Ranuyoso tak kunjung pulang. Suami korban, akhirnya melapor kepada Polsek Klakah karena istrinya sejak hari Minggu (18/02) tak kunjung pulang.
Kades Ditahan, Warga Sumberwuluh Ngeluruk Kejaksaan Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan warga Sumberwuluh Kecamatan Candipuro ngeluruk Kejaksaan Negeri Lumajang, Rabu (21/02). Warga datang untuk menjemput Kapela Desanya yang ditahan Kejaksaan atas dugaan korupsi pembangunan jalan.
Licin dan Begelombang, Jalur Tekung-Wonorejo Rawan Kecelakaan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dua jalur di Lumajang yakni jalan raya Tekung dan Wonorejo masuk dalam zona black sport. Di dua jalur tersebut sangat sering terjadi kecelakaan lalulintas yang ringan hingga parah.
FKDT Kutuk Keras Pengrusakan Patung di Pura Madara Giri Semeru Agung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Peristiwa pengrusakan patung di Pura Mandara Giri semeru Agung Kecamatan Senduro mendapatkan kecaman banyak pihak. Forum Koordinasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) mengutuk keras upaya mengoyak toleransi dan kedamaian umat beragama di Lumajang.Nawawi MPd, ketua FKDT Lumajang menyatakan Indonesia adalah negara dengan berbagai latar belakang ras yang berbeda beda. Sejak berdiri menjadi bangsa Indonesia telah menyatakan diri sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda beda tetapi tetap satu jua.Perbedaan adalah kekayaan dan rahmat yang diberikan oleh Tuhan kepada bangsa Indonesia. Lumajang sebagai bagian NKRI yang berdiri sejak 7 abad lebih, dan tercatat sebagai salah satu Kabupaten tua, memiliki latar belakang yang sejarah penduduk yang berbeda-beda, agama, keyakinan, budaya, bahasa, semenjak lama sudah diakui keberadaannya.Perbedaan itu adalah rahmat yang agung dari Tuhan YME karena selama ratusan tahun lamanya, masyarakat Lumajang terbukti mampu menjaga Kebhinekaannya. Upaya-upaya memecah belah persatuan dalam bentuk apapun yang terjadi dalam beberapa waktu terkahir, seperti penganiayaan tokoh Islam, upaya pembunuhandi gereja, pembunuhan kyai, menyebarnya foto viral simbol simbol PKI dan terkahir pengerusakan patung Pura Mandhara Giri Semeru Agung adalah upaya membangkitkan sentimen antar kelompok agama, budaya dan ras.Upaya memecah belah pastinya dilakukan oleh pihak tertentu untuk memancing tindakan SARA dan upaya mereka untuk menciptakan instabilitas. Tindakan tersebut sangat patut di curigai adanya aktor intelektual di balik berbagai kejadian tersebut. Karena jelas bertentangan dengan keinginan seluruh masyarakat khususnya di Lumajang yang selama ini dikenal sebagai masyarakat yang toleran terhadap perbedaan suku agama ras dan antar golongan. Oleh karena itu, PENGURUS CABANG FKDT KAB. LUMAJANG menyatakan sikap:1. Mengutuk keras tindakan kelompok tertentu yang mencoba mengadu domba rakyat Indonesia dengan cara cara yang keji dan memancing sentimen SARA.2. Meminta kepada semua pihak untuk membantu aparat kepolisian untuk menangkap pelaku pengrusakan terhadap patung Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang.3. Meminta pihak berwenang mengusut tuntas pelaku pengrusakan patung Mandhara Giri Semeru Agung dan berupa mencari aktor intelektual.4. Meminta kepada pihak berwenang menjamin kenyamanan beribadah seluruh masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing sebagaimana termaktub dalam UUD 1945.5. Menghimbau agar seluruh masyarakat tidak reaktif terhadap kejadian yang menimpa pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang karena ini jelas bagian dari upaya adu domba pihak tertentu yang menginginkan instabilitas.6. Menghimbau agar masyarakat Lumajang menyerahkan penyelesaian masalah kepada pihak berwajib "Kita menyampaikan 6 pernyataan sikap FKDT Lumajang atas pengrusakan patung di Pura Madara Giri Semeru Agung itu. Kita sangat mengutuk keras dan meminta polisi mengusut tuntas kejadian tersebut," pungkasnya.(Yd/red)
Serahkan Taman Bacaan, GSNI Gelar Pelatihan Jurnalistik di LKSA Izzatul Jannah
Lumajang (lumajangsatu.com) – Dalam rangka menumbuhkan budaya baca dan budaya literasi dikalangan santri dan santriwati di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Minggu (18/02/2018) DPC Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) Lumajang mendirikan taman bacaan sekaligus menggelar acara Penyerahan Taman Bacaan dan Pelatihan Jurnalistik di LKSA Izzatul Jannah, Jl. Dieng No. 625 Desa Dawuhan Lor, Kec. Sukodono, Kab. Lumajang.“Kami mendirikan taman bacaan guna menumbuhkan budaya baca dan budaya literasi pada santri LKSA. Alhamdulillah pada kesempatan ini kami juga melakuklan penyerahan taman bacaan tersebut” papar Khoirur Roziqin, Ketua DPC GSNI LumajangDalam acara tersebut dibuka oleh Haryadi, S.H selaku Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Lumajang dan dilanjutkan penyerahan sertifikat secara simbolis dari Ketua DPC GSNI Lumajang kepada Ustadz Syamsul Shodiqin selaku pengasuh LKSA Izzatul Jannah. Acara selanjutnya adalah pengarahan perihal pengelolaan taman bacaan oleh Chindy Vionariska, A.Md Pustakawan Kabupaten Lumajang dan pelatihan jurnalistik dengan pemateri Babun Wahyudi, S.H Pimred Lumajangsatu.com dan Fitro Kurniadi wartawan koran Memo Timur Biro Lumajang. “Setelah acara dibuka oleh Bapak Haryadi, selanjutnya adalah penyerahan taman bacaan secara simbolis kepada pengasuh LKSA Izzatul Jannah, pengarahan pengelolaan taman bacaan, serta pelatihan jurnalistik,” terangnyaDinas Sosial Kabupaten Lumajang mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh DPC GSNI Lumajang. Mereka merasa senang dan bangga kepada GSNI Lumajang yang telah mendirikan taman bacaan di LKSA Izzatul Jannah. Beliau berharap kegiatan semacam ini dapat dikembangkan tidak hanya mendirikan taman bacaan di LKSA Izzatul Jannah, melainkan dapat juga mendirikan taman bacaan di LKSA lainnya serta berharap agar anggota GSNI Lumajang menjadi generasi mandiri yang dapat membangun dan meningkatkan budaya literasi di Indonesia.“Saya mewakili Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, merasa senang dan bangga kepada adik-adik GSNI Lumajang. Saya harap kedepannya dapat mendirikan taman bacaan di LKSA lainnya dan semoga adik-adik GSNI Lumajang menjadi generasi yang mandiri, tangguh, handal sehingga dapat membangun budaya literasi di Indonesia,” tutur Bapak Haryadi, S.H.Kegiatan yang diadakan oleh GSNI Lumajang diikuti 70 peserta, terdiri dari santri LKSA Izzatul Jannah, santri LKSA Al-Masuriyah, DPC GSNI Lumajang, PA GMNI Lumajang, DPC GMNI Lumajang. Selain itu, juga dihadiri oleh Saifuddin (Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang), Chindy Vionariska, A.Md (Pustakawan Kabupaten Lumajang), dan Alumni GSNI Lumajang“Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai elemen. Dan juga turut dihadiri oleh Pustakawan Lumajang, Kabid Pemberdayaan Sosial, dan Alumni GSNI Lumajang,” ujar Bryant Hamzah, Ketua PelaksanaSegenap DPC GSNI Lumajang mengucapkan terima kasih kepada jajaran pengasuh LKSA Izzatul Jannah yang telah mensupport GSNI Lumajang dalam kegiatan yang dilakukan di LKSA dan berterima kasih kepada para donatur, baik donatur buku yang diperoleh melalui online dan secara langsung. (Red)Jurnalis Warga : M. Yusril F. dan M. Khoirul A. (Santri LKSA Izzatul Jannah)
Demo UU MD3, Mahasiswa Mengaku Tak Kenal DPR RI Dapil Lumajang-Jember
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan Mahasiswa menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Lumajang. Mahasiswa yang berasal dari PMII, GMNI dan HMI, menolak pengesahan Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).Syahwal Ali, salah seorang peserta aksi menyatakan bahwa UU MD3 akan membungkam ruang kritik masyarakat kepada wakilnya. Mahasiswa juga meminta agar DPR RI yang berasal dari Dapil Lumajang-Jember ikut menyuarakan penolakan."Kita berharap wakil kita dari Lumajang-Jember ikut menolak UU MD3 dan tidak hanya patuh saja kepada partai," ujar Syahwal, Senin (19/03/2018).Ditanya soal 8 DPR RI yang berangkat dari Lumajang-Jember, mahasiswa mengaku banyak tidak kenal. Sebab, wakil rakyat itu jarang menyapa masyarakat Lumajang khususnya mahasiswa. Dari 8 wakil, mahasiswa hanya kenal 3 orang, yakni Anang Hermansyah (PAN), H. Syaiful Bahri Anshori (PKB) dan H. M. Nur Purnamasidi (Golkar).Kita berharap wakil kita itu bisa mengagendakan bertemu mahasiswa agar aspirasi mahasiswa bisa dibawa ke gedung senayan Jakarta," pungkasnya.Jalannya aksi sempat memanas dan terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan polisi serta Satpol PP. Setelah puas melakukan aksi dan menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD, ratusan mahasiswa membubarkan diri.(Yd/red)
Tolak UU MD3, Demo Mahasiswa Depan DPRD Lumajang Ricuh
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan Mahasiswa menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Lumajang. Mahasiswa yang berasal dari PMII, GMNI dan HMI, menolak pengesahan Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).Jalannya aksi sempat memanas dan terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan polisi serta Satpol PP. Setelah puas melakukan aksi dan menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD, ratusan mahasiswa membubarkan diri.Syahawal Ali, juru bicara dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menyatakan aksi ingin mengajak DPRD Lumajang menolak UU MD3. Aturan tersebut dianggap hanya menguntungkan dewan dan merugikan masyarakat."Kita dengan tegas menolak UU MD3 yang telah disahkan oleh DPR, karena merugikan rakyat," ujar Syhwal, Senin (19/02/2018).UU MD3 dianggap akan membungkam ruang kritik masyarakat kepada wakil rakyatnya. Telrbih lagi, dari sejumlah hasil survey, DPR masuk dalam katgori lembaga dengan nilai kinerja dan tingkat kepercayaan paling rendah."Undang-Undang MD3 akan membungkam ruang kritik masyarakat kepada wakilnya. Oleh sebab itu, mahasiswa tegas menolak aturan sewenang-wenang ini," pungkasnya.(Yd/red)
Tangan Jahil Rusak Patung di Pura Mandara Giri Semeru Agung
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kedamaian Lumajang menjelang Pilkada mulai terusik. Pasalnya, ada ulah tangan tak bertanggung jawab yang nampanya dengan sengaja merusak patung di Pura Mandara Giri Semeru Agung Kecamatan Senduro.Pura Mandara Giri merupakan simbol tempat suci dari umat Hindu dan masuk dalam Pura yang dituakan. Rusaknya patung diketahui sekitar jam 14.00 wib oleh pengurus Pura yang kemudian dilaporkan kepada pengurus yang lain."Mungkin ini adalah ulah orang jahil mas, yang tidak ingin Lumajang kondusif menjelang Pilkada," ujar Wira Dharma, salah seorang tokoh pemuda Hindu Senduro, Minggu (18/02/2018).Lokasi patung yang dirusak berada di pintu masuk utama Pura Mandara Giri Semeru Agung diposisi sebelah kiri. Bagian patung yang rusak hanya satu lengan saja seperti di pukul dengan benda keras."Patung yang rusak dibagian lengan saja dan hanya ada satu patung yang rusak. CCTV di Pura sudah tidak berfungsi karena rusak disambar petir," jelasnya.Wira menyebut, sejak Pura Mandara Giri didirikan, kehidupan warga Senduro yang mayoritas Muslim dan Hindu saling hidup rukun dan saling menghormati. Warga tidak pernah mempermasahkan tentang agama dan saling tolong menolong dalam setiap kegiatan."Selama ini kita bisa hidup rukun, saling membantu, gotong royong dan tidak ada gesekan sama sekali. Kita akan tetap mempertahankan itu dan kita tidak akan terpengaruh," pungkasnya.(Yd/red)
SCS SMAGA Gelar Pelatihan Jurnalistik Bersama L1
Lumajang (lumajangsatu.com) - Study Club Sejarah (SCS) SMA Negeri 03 Lumajang mengeglar pelatihan jurnalistik bersama Lumajangsatu.com. Kegiatan yang ditempatkan kantor L1 Perum Suko Blok N-3 Lumajang itu bertemakan "Mencetak Calon Jurnalis Profesional yang Berkarakter dan Berjiwa Nasionalis", Sabtu (17/02/2018).Thoriq, Ketua SCS SMAGA Lumajang menyatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan awal bagi anggota baru SCS. Setelah mengikuti kegiatan jurnalistik, dilanjutkan dengan kegiatan stady sejarah kesejumlah tempat bersejarah di Lumajang, baik jaman kerajaan, kolonial dan kemerdekaan."Kami sangat berterima kasih kepada L1, karena ini adalah kegiatan awal SCS dengan tujuan agar anggota SCS bisa paham tentang materi dasar juranlistik," jelas Thoriq.Yopi Aris Widianto, pembina SCS SMAGA menyatakan bahawa kegaiatan jurnalistik kali ini adalah untuk kedua kalinya. Angkatan pertama sudah mengikuti pelatihan jurnalistik dan ada yang saat ini terus menulis semua kegaiatan SCS."Ini adalah kegaiatan yang kedua kalinya, yang pertama sudah dilakukan dan ada satu anggota SCS yang hingga kini terus menulis semua kgiatan SCS dan kegiatan di SMA Negeri 3 Lumajang," paparnya.Babun Wahyudi, Pimred Lumajangsatu berterima kasih kepada SCS karena bersedia menggandeng L1. Lumajangsatu.com memang memiliki program citizen jurnlism (jurnalis warga) dan siap membimbing siswa-siswi di Lumajang untuk senang menulis."Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami, kita ingin warga Lumajang bisa ikut mengabarkan tentang Lumajang melalui program citizen jurnalism L1," pungkasnya.(Yd/red)