Lumajang(lumajangsatu.com)- Sat Reskrim Polres Lumajang berhasil menangkap Ahmad Rofiq (23) warga desa Krasak Kecamatan Kedungjajang, karena diduga melakukan pengrusakan barang. Dalam melakukan aksinya, tersangka bersama temannya menggunakan senjata api jenis air sofgun jenis Jerico.
Indeks Berita
Rochani: Telepon Saya Jika Ada Jukir PB Sudirman Terima Uang Parkir
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang gencar melakukan perbaikan keluar dan kedalam. Disamping getol mengobrak abrik parkir liar, Dishub juga melarang keras juru parkir (jukir) di jalan PB Sudirman menerima uang dari pemilik kendaraan. "Saya larang para jukir untuk menerima uang dari para pengendara, karena mereka sudah membayar parkir berlangganan," ujar Rochani Kadishub Lumajang kepada lumajangsatu.com, Sabtu (15/11/2014). Jika ada pengendara yang memberikan uang, jukir diperintahkan untuk menolaknya, sehingga tidak ada lagi kesan Dishub masih memungut uang parkir. Jukir hanya diperintahkan menarik retribusi dari kendaraan yang berplat luar Lumajang. "Kalau diberi kita perintahkan untuk menolaknya. Jukir hanya boleh menarik retribusi bagi kendaraan yang berplat luar Lumajang," tambahnya. Lebih lanjut Rochani meminta kepada masyarakat untuk tidak memberi uang kepada jukir PB Sudirman. Sebab, pemberian sekecil Rp. 500 adalah bentuk pendidikan suap. Untuk memperbaiki citra yang selama ini salah, maka Rochani meminta masyarakat melaporkan jika ada jukir yang masih menerima uang, terlebih lagi jika ada yang meminta kepada pengendara. "Silahkan SMS atau telepon ke nomor saya 081-234-873-673, kita akan tindak jika masih ada jukir yang menerima uang," pungkasnya.(Yd/red)
Kades Sruni Ditahan, Pemkab Lumajang Jamin Pelayanan Tetap Jalan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pemerintah Kabupaten Lumajang menjamin pelayanan kepada warga desa Sruni Kecamatan Klakah akan terus berjalan. Meski diketahui, kades Sruni Endy Supriyadi ditahan, karena dugaan pemalsuan ijazah saat mencalonkan diri menjadi kades. "Sebenarnya kita sudah meminta proses penangguhan penahanan, hingga adanya penetapan hukum tetap atas kasusnya," ujar Achmad Taufik Kabag Hukum Pemkab Lumajang, Sabtu (15/11/2014). Namun, permintaan penangguhan penahanan tidak dikabulakan oleh Kejaksaan Lumajang. Sehingga, kades Sruni tetap berada ditahanan Kejaksaan. "Kita sudah ajukan penahana namun tidak dikabulkan," terangnya. Untuk memastikan pelayanan tetap berjalan maka pihak kecamatan menunjuk perangkat desa yang dituakan untuk melaksanakan tugas atas nama kepala desa. Sedangkan untuk pelayanan kependudukan seperti pembuatan akte dan lainnya langsung ditangani kecamatan. "Untuk pelayanan tanda tangan akte dan lainnya langsung di ambil alih kecamatan sebagai pemerintahan setingkat diatasnya," jelasnya. Jika yang bersangkutan sudah resmi ditetapkan sebagai terdakwa, maka pemkab akan menunjuk PLT desa Sruni. "Ini kan masih proses, kalau kita tunjuk PLT maka kita bisa di Pra-TUN-kan," pungkasnya.(Yd/red)
Cegah Penyimpangan, Kapolres Lumajang Pampang Nomor HP-nya di Ruang Reskrim
Lumajang(lumajangsatu.com)- Upaya Polri untuk memperbaiki pelayanan yang prima dan bersih dari suap terus dilakukan oleh Kapolres Lumajang AKBP Singgamata S.IK. Salah satunya, Kapolres memampang besar-besar nomor HP-nya di ruangan Reskrim Polres Lumajang. Dalam tulisan yang ditempel di dinding Reskrim Polres pada banner besar itu disebutkan "Jika anda mengalami, melihat atau mendengar adanya penyimpangan dalam proses penyidikan, silahkan hubungi Kapolres Lumajang AKBP Singgamata S.IK di no HP 081-21-22-22-110". Langkah memutus mata rantai penyimpangan di satuan Bhayagkara itu mendapatkan apresiasi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang. Dengan demikian, upaya menghapus citra Reskrim sebagai lumbung suap lambat laun bisa tercapai, jika memang ada tindakan tegas dari Kapolres kepada oknum anak buahnya yang menyimpang. "Langkah itu sangat bagus untuk memutus mata rantai penyimpangan, karena pelayanan di Polisi memang harus bersih dari namanya suap dan permainan pasal," ujar Muhammad Hariyadi Ketua PC PMII Lumajang, Sabtu (15/11/2014). Jika pucuk pimpinan Polri telah melakukan hal tersebut, maka PMII meminta Kapolsek melakukan hal yang sama. Dimana, nomor Kapolsek dipampang besar di depan kantor polsek, sehingga warga bisa menghubungi kapan saja. "Tak hanya Kapolsek, kita minta Babinkamtibmas juga memampang nomor HP-nya di depan Balai Desa, sehingga warga bisa menghubunginya jika ada kejadian," terangnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolres dalam setiap kesempatan selalu meminta anggotanya dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat harus dilakukan dengan prima. Bahkan, Kapolres tidak akan mempersulit birokrasi bagi masyarakat yang ingin menemuinya. "Jika ada anggota kami menyimpang dalam melakukan tugas langsung laporkan kepada saya," ujar pria dua anak itu. Kapolres juga sempat bercerita bahwa pernah mendapatkan pengaduan dari seorang ibu dari wilayah kecamatan Senduro. Kapolres kemudian menelpon ibu tersebut, namun sang ibu itu kata Kapolres tidak percaya jika Kapolres Lumajang menelponnya. Untuk meyakinkan sang ibu itu, Kapolres menelpon Kapolsek Senduro untuk menemui ibu itu. Setelah Kapolsek tiba dirumah ibu itu, Kapolres kemudian menelpon lagi. "Setelah itu baru ibu itu percaya kalau yang menelpon Kapolres Lumajang," papar Kapolres saat berbincang dengan wartawan. Kapolres juga berjanji tidak akan memasang jarak dengan masyarakat. Jika memang ada keluhan terkait dengan pelayanan polisi, Kapolres mempersilahkan masyarakat untuk langsung menghadapnya.(Yd/red)
Hujan Deras, Kubah Lava Siap Meluncur Dari Bibir Gunung Semeru
Lumajang(lumajangsatu.com)- Endapan erupsi gunung Semeru menimbulkan kubah lava baru yang terus berakumulasi di bibir gunung tertinggi di pulau Jawa. Kubah lava tersebut saat ini telah memenuhi bibir Gunung Semeru dan siap meluncur ke bawah melewati aliran sungai. "Untuk itu masyarakat saat ini kita minta waspada, terutama pada saat turun hujan dengan intensitas tinggi dimana air didalam kawah keluar dengan besar kemudian membawa puluhan ton matrial pasir dan batu turun," ujar Hendro Wahyono Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Hendro Sabtu, (15/11/14). Berdasarkan laporan yang disampaikan ke Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui pemantauan Gunung Api Semeru di Pos Pantau Gunung Sawur, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro saat ini kubah lava di puncak kawah Jonggring Saloko sudah penuh. Masyarakat dihimbau untuk tidak beraktifitas disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terhubung dengan gunung Semeru ketika kawasan puncak tertutup mendung. Biasanya, ketika lahar dingin menerjang, akan diawali dengan suara gemuruh dari atas Gunung. “Jika itu terjadi, maka masyarakat kita imbau menjauh dari DAS. Ini demi keselamatan jiwa mereka sendiri,” pungkasnya.(Kar/yd/red)
Tanaman Bambu Paling Kuat Bertahan di Lereng Gunung Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Upaya penghijauan di lereng Gunung Lemongan Kecamatan Klakah terus dilakukan oleh aktivis lingkunga. Laskar Hijau pada awal musim penghujan kembali melakukan penanaman pohon buah dan bambu. "Setiap 10 Nopember kita melakukan awal penanaman pohon hingga berakhirnya musim penghujan," ujar A'ak Abdullah Al-kudus kepada lumajangsatu.com, Sabtu (15/11/2014). Dari pengamatan Laskar Hijau tanaman yang paling kuat bertahan menghadapi musim kemarau adalah bambu. Sebab, bambu masuk dalam spesies ilalang dan di gunung Lemongan banyak ditumbuhi oleh ilalang. "Yang kuat bertahan adalah bambu karena masuk dalam spesies ilalang dan di gunung Lemongan banyak ditumbuhi ilalang," terangnya. Selama ini, penyebab matinya tanaman para aktivis bukan karena musim kemarau. Namun diakibatkan kebakaran hutan yang dilakukan oleh oknum warga yang ingin membuka lahan pertanian. "Kita saat ini akan buat tim renger yang akan dilatih kusus untuk menjaga tanaman aktivis lingkungan agar tidak dibakar," terang A'ak. Disamping usaha itu, Laskar Hijau juga akan melakukan koordinasi dengan pemkab dan pihak kepolisian. Sosialisi kepada warga tentang pentingnya menjaga lingkungan juga terus dilakukan.(Yd/ed)
Latih Skill Menulis, PMII Lumajang Gelar Pelatihan Jurnalistik
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang bersama www.lumajangsatu.com, menggelar pelatihan jurnalistik, Sabtu (15/11/2014). Pelatihan digelar di Kantor Cabang PMII di Perumnas Biting Indah yang diikuti oleh 13 aktivis pergerakan dari beberpa kampus di Lumajang. "Kegiatan ini kita menggandeng media online lokal, untuk meningkatkan kualitas intelektual dari para aktivis PMII," ujar Muhammad Hariyadi Ketua PC PMII Lumajang. Dengan pelatihan jurnalistik diharapkan para aktivis PMII tidak hanya pintar dalam beragumentasi dan membaca fenomena sosial disekitarnya, namun juga bisa menuangkan dalam bentuk tulisan yang memiliki nilai jurnalistik. "Ini juga bentuk pelatihan skill bagi kader PMII, sehingga nantinya para kader bisa berkecimpung di dunia jurnalistik," terang Arya panggilan akrabnya. Sementara itu, Babun Wahyudi Pimred www.lumajangsatu.com menyatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari hari ulang tahun (HUT) lumajangsatu.com ke 2, tepatnya tanggal 12 Nopember 2014. Lumajangsatu ingin memberikan andil untuk memberikan bekal skill bagi para aktivis kususnya dalam bidang menulis. "Ini rangkaian kegiatan HUT lumajangsatu.com ke 2, salah satunya pelatihan jurnalistik bagi aktivis PMII Lumajang," terangnya. Materi kegiatan pelatihan Jurnalistik diisi oleh sejumlah wartawan di Lumajang diantaranya, Achmad Arif dari JTV, Rochmad dari SCTV, Harry Purwanto dari beritajatim.com dan Wahyudi dari Radio Gloria FM.(Mad/red)
Kawanan Rampok Bersenjata Bondet Digulung Tim Resmob Polres Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi perampokan menggunakan bom ikan atau dikenal dengan sebutan bondet kembali terjadi di Lumajang, Jum'at (14/11/2014). Salah seorang rumah warga di Dusun Krajan Desa Yosowilangun Lor Kecamatan Yosowilangun sekitar jam 02.30 Wib disatroni kawanan perampok, namun berhasil digagalkan oleh polisi dan warga. AKBP Singgamata SIK Kapolres Lumajang membenartkan bahwa tim Resmob Polres telah berhasil menagkap 4 kawanan perampok yang meresahkan warga. Penangkapan tersebut berkat laporan warga yang melihat gelagat aneh dari para kawanan rampok yang beral dari Rowokangkung. "Iya, tim kami berhasil menangkap 4 pelaku curas atau rampok yang beraksi di Yosowilangun," ujar Kapolres kepada lumajangsatu.com. Awalnya, warga curiga dengan gelagat para pelaku yang menyatroni rumah korban. Warga kemudian memberikan informasi kepada Polsek Yosowilangun. Namun, karena melihat jumlah perampok yang cukup banyak, petugas Polsek kemudian menghubungi Resmob yang langsung menuju lokasi. Saat dilakukan penggrebekan, nampaknya para pelaku telah berhasil memasuki rumah korban dan tengah mengalungi korban dengan clurit. Ketika hendak ditangkap, para perampok yang berjumlah 4 orang sempat melakukan perlawanan, sehingga polisi melumpuhkan pelaku dengan tembakan dikaki terhadap dua pelaku. "Dari pelaku kita amankan celurit, bondet dan kita tembak dua orang pelaku karena saat hendak ditangkap mereka melakukan upaya perlawanan dengan menggunakan senjata tajam," terang Singgamata. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, 4 pelaku bernama Hendrik, Sudiyono, Rudi dan Bambang, keempatnya adalah warga Desa Sumberanyar Kecamatan Rowokangkung. Sejumlah barang bukti berupa clurit, linggis dan bom ikan diamankan polisi. Pasca penangkapan, polisi langsung melakukan penggeledahan dirumah para tersangka untuk keperluan penyelidikan. Dirumah salah satu pelaku bernama Bambang polisi menemukan beberapa buah bondet. Karena jumlahnya terlalu banyak Polres Lumajang langsung menghubungi tim Gegana Polda Jatim untuk mengamankannya.(Yd/red)
Dukung Wisata Spektakuler, Dishub Akan Pasang Rambu Menuju B 29
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang mulai melakukan survey pemasangan rambu untuk menunjang petunjuk arah menuju wisata spektakuler B 29 yang berada di desa Argosari Kecamatan Senduro. Rochani, Kadishub Lumajang menyatakan setelah dilakukan survey dari Lumajang hingga Argosari diperkirakan membutuhkan 290 rambu yang harus dipasang. "Kita sudah survey untuk menunjang wisata B 29, dari Lumajang hingga ketitik B 29 membutuhan sekitar 290 rambu," terang Rochani kepada lumajangsatu.com, Jum'at (14/11/2014). Dengan jumlah tersebut, jika dikalkulasi dengan menggunakan uang maka membutuhkan dana sekitar 1,3 miliar rupiah untuk pemasangan rambu saja. Pada tahun 2015, Dishub hanya menganggarkan sekitar 250 juta untuk pemasangan rambu menuju wisata B 29. "Kalau kita total membutuhkan anggaran 1,3 miliar rupiah, sedangkan 2015 kita anggarkan 250 juta terlebih dulu," jelasnya. Lebih lajut Rochani menjelaskan, pemasangan rambu menuju B 29 akan dilakukan secara bertahap dan tidak bisa dipenuhi secara bersamaan. Oleh sebab itu, Dishub akan memasang rambu menuju b 29 di beberpa titik penting seperti Wonorejo, pertigaan Klojen dan sejumlah perempatan yang menuju Argosari. Dengan pemasangan rambu disetiap pertigaan atau perempatan diharapkan wisatawan yang akan berkunjung ke B 29 tidak akan kesasar."Intinya rambu tersebut akan menunjukkan arah kepada pengunjung, jangan sampai mereka kesasar," pungkasnya.(Yd/red)
Lantaran Tak Diberi Dana Sharing, Warga Tolak Perhutani Tanam Sengon
Lumajang(lumajangsatu.com)- Lantaran tak diberi dana sharing, puluhan warga Desa Papringan Kecamatan Klakah Lumajang menolak keras rencana Perhutani untuk menanami kawasan hutan produksi lereng Gunung Lemongan dengan pohon jenis sengon, Jumat (14/11/2014). Menurut ilal, salah satu warga desa setempat mengatakan, warga menolak rencana perhutani itu lantaran pihak Perhutani setempat belum memberikan dana sharing dari Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) hasil penebangan hutan tahun 2012/2013 lalu. "Dana sharing itu belum diberikan, Perhutani malah mau menanami dengan sengon nah itulah yang ditolak keras oleh warga," paparnya saat di konfirmasi sejumlah wartawan jumat siang. Selain itu, warga menolak perhutani menanami hutan produksi itu dengan kayu jenis sengon karena tingkat kerawanan terjadinya longsor dan banjir sangat tinggi, sebab daya serap pohon sengon sangat lemah. "Kami minta perhutani menanami dengan pohon selain sengon seperti mahoni atau jati," tambahnya. Aksi penolakan itu Penolakan itu sempat memicu ketegangan diantara kedua belah pihak, akhirnya warga memutuskan untuk mencabut papan Perhutani yang di pasang di area hutan produksi setempat, serta mencabuti tanda lobang yang akan dutanami pohon sengon oleh Perhutani. Belum diberikannya dana sharing PHBM tersebut juga diiyakan oleh Asper Perhutani setempat, wardono, menurutnya dana itu memang belum cair dari pusat, sebab prosedur pencairannya yakni satu tahun setelah penebangan."Dana sharing itu memang belum cair, jadi tidak hanya disini yang belum dibayarkan," paparnya. Sementara aksi warga yang secara spontan mencabut papan peringatan perhutani di area hutan setempat juga sangat disayangkan oleh Asper Perhutani setempat, wardono. "Kalau kita lakukan pendekatan tidak bisa, otomatis kita akan lakukan tindakan hukum," tambahnya.(Mad/red)