Jember(lumajangsatu.com)-Ketua DPD PAN Lumajang, H. Thoriq memberikan bantuan pada korban banjir dengan menyerahkan pada Ranting PAN Cakru untuk di ditribusikan. Bantuan yang diberikan berupa mie instan dan air mineral bagi pengungsi serta korban banjir yang tinggal di rumahnya. H.Thoriq mengaku sangat sedih dengan banjir kembali menerjang Desa Cakru, Desa Kraton dan Desa Paseban. Pasalnya, bila banjir yang disebabkan tanggul sungai Tanggul jebol, air bisa merendam ribuan rumah. "Pokoknya kalau banjir, kasihan korban masyarakat disana," terangnya. H.Thoriq yang didampingi Sekretaris DPD PAN Lumajang menyerahkan langsung pada Posko Bantuan Bencana Banjir di Rating PAN Cakru pada Yusro Tamimi. "Terima kasih ke abah Thoriq yang peduli dengan korban banjir, semoga ini bermanfaat," ujar Yusro. Selain memberikan bantuan dalam bentuk mie instan dan air mineral, dua mobil untuk mobilisasi relawan juga disedian oleh H.Thoriq yang maju sebagai Caleg DPR RI nomor urut 5.(red)
Indeks Berita
Penguasa Bungkam Soal Jalan Rusak, Facebooker Lumajang Bergerak
Makin hari, makin kreatif saja Facebooker Lumajang dalam mengkritik kerusakan jalan antara Lumajang-Tempeh. Kekritisan para facebooker sebuah pola proses intelektual melalui aksi yang patut di dengarkan oleh pemerintah daerah. Aksi design critism dimulai dengan mengungah gambar jalan rusak diberbagai titik. Kemudian gambar di kolase dan montase dengan dibubuhi seperti gambar orang memancing, krosser, menanam pohon pisang, hingga para pemangku kebijakan soal jalan. Mungkin ini kekesalan para anak muda yang melihat ada pembangunan infrastruktur yang belum dilakukan oleh pemerintahannya. Tapi, mereka menyampaikan uneg-unegnya lewat facebook bentuk aspirasi yang kebingungan kemana harus mengadu. "Kami tak butuh janji, tapi kerja, kerja dan kerja, mereka yang digaji APBD dari rakyat," teriak salah satu Facebooker. Ada sebuah gambar menampilkan, dimana aparat kepolisian yang seharusnya bisa menegakkan aturanb dijalan dengan menindaj truk yang mengangkut barang melebihi tonase. Malah memilih menanam padi disawah. Bahkan, anggotanya yang biasa menindak pelanggar lalu lintas, malah duduk dan menonton pimpinannya. ada apakah gerangan ? sebuah pertanyaan yang luar biasa. Siti Kurnila : "Cocok karo jenenge labruk pertanian....pas wis setuju banget." Abu Fatahillah : "TRek motocross terpanjang se indonesia pasirian-wonorejo" D'ajeng Oche " pehhhhhh...xixixixi" Nadia Moses "ea rek ngetrel t0k ...ati2 seng ate br0j0l engk0k ng jalur m0t0r cr0s" Siti Kurnila "Cepetan pak polisi lek nandur pari banyune selak sat. Klo bisa disediakn persewaan sepeda trilnya jug bro" Eva Suprapti "lubang berjalan???" Gerakan untuk mengajak pemerintah daerah Lumajangmemperbaiki jalan rusak melalui media sosial jelas sebuah kekritisan yang kontruktif. Kebijakan pemerintah untuk memperbaiki jalan atau melarang truk besar melintas, itu diharapkan juga. "Dulu Lumajang Pasirian Setengah Jam, sekarang satu jam setengah, Tambang Pasir kok malah bikin repot. Dulu Pak Masdar menolak ada pasir, sekarang malah parah," keluh seorang Facebooker. Pemerintah daerah Lumajang harus sadar dan aktif, gerakan Facebooker sangat berbahaya bagi kota Pisang ini. Negara Mesir bergejolak gara-gara media sosial, negara Amerika, Eropa, Afrika juga dikarenakan gerakan media sosial. "Media sosial sudah menjadi bagian kampanye mengkritisi dan memberikan masukan pada Negera dan Daerah, jika pemerintah tidak peduli, keterpurukan sebuah rezim makin jelas, mana yang pro rakyat dan mana orang memperkaya diri," terang Solekan, aktivis Mahasiswa. Kalau boleh memijam kata-kata lagu Iwan Fals, "Kalau Cinta Sudah Dibuang, Jangan Harap Keadilan Akan Datang". Pemerintah harus menjaga cinta rakyatnya, agar keadilan benar-benar dirasakan. Iwan Fals berkata "Kesedihan Jadi Tontonan, Bagi Mereka Yang Diperbudak Jabatan". Makna lagunya, Kesedihan rakyat akan jalan rusak dirasakan dan hanya dibiarkan hancur dijadikan tonton. Para penjabat yang selalu diperbudak jabat dan takut jabatanya hilang malah dijadikan sebuah proyek pekerjaan atas nama rakyat, barang jualannya jalan rusak merugikan rakyat bahan aduan ke Pemprov, Pemerintah Pusat. Facebooker mewakili masyarakat Lumajang yang pasif. Kini tinggal pemerintah daerah melakukan good wil, bagaimana jalan rusak di perbaiki dan regulasi transportasi angkutan diatur. Truk tronton, Fuso dan gandengan dilarang masuk kota. Semoga Gerakan Facebooker soal jalan rusak memberikan pencerahan di Hari Natal dan Tahun Baru 2014. Salam pergerakan Facebooker, Kita Masih Orang Lumajang.(red)
Warga Minta Perbaikan Jalan Tempeh-Lumajang, Pemerintah Hanya Siap Pasang Rambu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Masyarakat Lumajang nampaknya harus lebih bersabar lagi, karena jalan yang rusak mulai dari Tempeh hingga Sukododno belum bisa diperbaiki dalam waktu dekat. BEP Winarno, Kadishub Lumajang menyatakan, Dishub, Dinas PU dan Polisi lalulintas Lumajang sudah menghadap kepada balai besar yang ada di Jatim, untuk meminta perbaikan jalan. Namun, baru dijanjikan ada perbaikan pada bulan Februari 2014. "Dishub, Dinas PU dan Lalulintas telah menghadap ke balai besar, perbaikan baru bisa dilakukan pada bulan Februari 2014," ujar BEB Winarno kepada sejumlah wartawan, Kamis (26/12/2013). Para pserta Candil (Candipuro-Lumajang) nampaknya harus siap-siap melewati jalan-jalan yang berlubang, meskipun dishub juga meminta balai besar dalam waktu bisa melakukan perbaikan karena ada agenda Candil. Balai besar kata Winarno, hanya siap untuk memasang rambu bila dibutuhkan. "Balai besar siap untuk pasang rambu jika dibutuhkan sepanjang jalur Tempeh hingga Lumajang," terangnya. Seperti diberitakan sebelumnya, jalan rusak sepanjang jalur Tempeh hingga Sukodono sangat dikeluhkan oleh warga. Bahkan, karena kesal warga memasangi jalan yang berlubang dengan pot bunga dan sejumnlah tanaman yang lain. Tak hanya itu, Jalur yang berlubang banyak mengakibatkan korban kendaraan bermotor akibat terperosok.(Yd/red)
Kena Serangan Jantung, Pendaki Asal Jakarta Meninggal di Gunung Semeru
Lumajang(lumajangsatu.com)- Seorang pendaki Gunung Semeru bernama Endang Hidayat (53) sekitar pukul 18.00 WIB, warga Jalan Carita, Sepanjang Jaya, Rawa Lumbu-Bekasi, Jakarta dikabarkan meninggal karena serangan jantung. Ayu Dwi Utari kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TBTS) menyatakan, korban naik hari pada Rabu (25/12). "Kemungkinan karena serangan jantung, kemudian korban meninggal," terang Ayu Dwi, Kamis (26/12/2013). Korban mendaki bersama anaknya yang bernama Danu hari Rabu jam 13.00 Wib. Sesampai di pos Watu Rejeng, korban sudah dilaporkan meninggal oleh anaknya. Danu kemudian turun dan melaporkan kepada petugas TNBTS. Saat itu juga petugas SAR dan TNBTS langsung naik untuk melakukan evakuasi jenazah korban. "Kamis siang jenazah sudah tiba di RSUD Saiful Anwar Malang untuk kemudian akan dibawa oleh keluarga ke Jakarta," ujar ayu. Ayu menyebutkan bahwa korban saat mendaki juga dilengkapi dengan surat sehat sebagai persyaratan melakukan pendakian gunung semeru. Jika melihat kondisi fisik pendaki sudah tidak sehat, pastinya petugas tidak akan memperbolehkan untuk melekukan pendakian. "Korban saat mendaki juga dilengkapi dengan surat sehat, dan petugas pasti melarang pendaki jika terlihat sakit," paparnya. Disinggung penyebab kematian karena cuaca ektrim, menurut ayu cuaca di Gunung Semeru tidak terlalu dingin, meskipun sering terjadi hujan. "Saya kira bukan karena cuaca ekstrim, sebab cuaca Semeru tidak begitu dingin," pungkasnya.(Yd/red)
Satu Kades Terpilih Tak Ikut Dilantik, Polisi Kerahkan Satu SSK Brimob Polda
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran kepolisian akan melakukan pengamanan ekstra ketat pada rencana pelantikan kepala desa terpilih hari jum’at (27/12) di Pendopo Lumajang. AKBP Singgamata SIK menyatakan pelantikan Kades terpilih merupakan puncak dari gelaran pilakdes yang dilakukan serentak di 156 desa. "Pelantikan besok ini adalah puncak dari gelaran pilkades di 156 desa se-Lumajang," ujar Kapolres Lumajang, Kamis (26/12/2013). Saat pelantikan, polisi akan serius melakukan pengamanan bahkan polisi juga mendatangkan satu SSK Brimob polda Jatim. Disamping itu, polisi terus melakukan koordinasi dengan aparat TNI untuk ikut melakukan pengamanan. "Ini bentuk keseriusan polisi dalam pengamanan meminta BKO satu SSK Brimob dari Polda," paparnya. Sebagai gambaran pengamanan pelantikan kades tidak akan jauh dengan pengamanan saat pelantikan Bupati. Alun-alun akan steril dari warga yang tidak memiliki kepentingan. "Tamu dan undangan yang hadir akan diperiksa satu demi satu, untuk menghindarkan terjadinya hal yang tidak dinginkan," terangnya. Jika dibutuhkan kata Kapolres, polisi akan melakukan pengawalan terhadap kades terpilih dari desa hingga ketempat pelantikan. Namun, kapolres menghimbau kepada para kades yang akan dilantik agar tidak membawa masa yang berlebihan. "Cukup beberpa orang saja yang dibawa jangan sampai satu desa dibawa, sehingga tidak akan menimbulkan kerawanan saat pelantikan," jelasnya. Semantara itu, H. Achmad Wakil Sekretris Komis A DPRD Lumajang menyebutkan, kades yang akan dilantik berjumlah 155 Kades. Sedangakan satu desa yakni desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang diundur, karena masa jabatan kades definitif masih berlaku hingga 2 Januari 2014. "Besok yang akan dilantik 155 desa, satu desa akan diundur," terang Legislator PPP itu.(Yd/red)
Jalur Tempeh-Lumajang Komplit, Banyak Jalan Berlubang dan Lubang Berjalan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jalur Tempeh hingga Lumajang yang semakin hancur dan banyak berlobang semakin dikeluhkan para pengguna jalan, kususnya bagi mereka yang setiap hari pulang pergi kerja melewati jalur tersebut. Warga tidak ada pilihan lain, kecuali harus melewati jalur maut Tempeh-Lumajang. "Ya mau gimana lagi, ini jalur satu-satunya, kita nikmati saja meski harus ekstra hati-hati jika tidak ingin mati diatas jalan yang berlobang," ujar Wisnu salah seorang pengguna jalan kepada lumajangsatu.com, Rabu (25/12/2013). Jalur Tempeh hingga Lumajang pada akhir tahun 2013 ini memang memiliki fasilitas yang sangat komplit. Mulai dari jalur yang membuat orang bisa mati ditas jalan berlobang, atau orang bisa mati diatas "lobang berjalan". "Komplit sekali, kalau ingin menikmati goyangan jalan berlubang, lewat saja jalur Tempeh-Lumajang, kalau ingin menikmati goyangan "lubang berjalan" silahkan belok kiri kebelakang Polsek Sumbersuko," papar Zainuddin sambil tersenyum. Warga berharap kepada pemerintah, baik Kabupaten, Provinsi dan Pusat agar bisa segera memperbaiki jalan tersbut. Warga tidak ingin banyak lagi korban yang berjatuhan akibat jalan yang rusak, ditambah lagi dengan truck besar pegangkut pasir yang melintas dijalur tersbut.(Yd/red)
Banyak Kubangan Air Tempeh-Lumajang, Ikut Candil Disarankan Pakai Sepatu karet
Lumajang(lumajangsatu.com)- Link Situs resmi Pemkab Lumajang (www.lumajang.go.id) yang juga menyediakan halaman salam-salaman dijadikan ajang oleh warga Lumajang untuk mencurahkan unek-uneknya, terutama pada rusaknya jalan Tempeh-Lumajang, Rabu (25/12/2013) Achmad Choirul Basar dalam salam-salamnnya mengeluh karena jalan dari Pasirian hingga Lumajang banyak yang rusak. Akibatnya, perjalanannya menuju tempat kerja sangat berbahaya dan harus ekstra hati-hati. Ia memeinta kepada Pemerintah untuk segera memperbaikinya. "Berangkat kerja dari PAsirian-Lumajang sangat berbahaya, karena banyak jalan berlubang, tolong Pemerintah segera diperbaiki," tulisnya pada halaman salam-salaman www.lumajang.go.id Sementara itu, akun yang menamakan diri Arek Tempeh menyarankan bagi warga Lumajang yang akan ikut Candil pada tanggal 28 Desemebr 2013, agar menggunakan sepatu karet. Sebab, selama perjalanan mulai Tempah hingga Lumajang banyak lubang dan kubangan air. "Melok Candil pakek sepetu karet ya, jalan Tenpeh-Lumajang bolong-bolong dan banyak air kubangan, sek sido melok tah?," tulis akun Arek Tempeh.(Yd/red)
Ratusan Warga Desa Pajarakan Ngeluruk Kantor Polsek Randuagung
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ratusan warga desa Pajarakan Kecamatan Randuagung ngeluruk kantor Polsek Randuagung. Pasalnya, dua orang warga Pajarakan yang diduga mencuri sapi diamankan oleh Polisi. Menurut Prino, kedatangan warga ingin menuntut sapi milik Parman yang dicuri Bhuyan dan Rob untuk segera dikembalikan. "Kami minta sapi milik Parman segera dikambalikan," ujarnya, Selasa (24/12/2013). Warga mengetahui bahwa dua pelaku yang mencuri sapi, karena ada pengakuan dari salah satu pelaku, bahwa yang mencuri adalah kelompok dari Bhuyan. Karena sudah jelas dari pengakuan salah satu terduga pelaku, maka warga mendesak kedua pelaku untuk segera mengembalikan sapi yang dicuri. "Bukan saya mencuri, yang melakukan adalah kelompok Bhuyan," terang Prino menirukan ucapan Rob. Sebelum terjadi pencurian sapi, pelaku sempat mengancam jika calon kadesnya yang tidak lain mantan kades Pajarakan tidak terpilih, maka akan banyak pencurian. Perbuatan pelaku juga dianggap oleh warga sebagai upaya merusak situasi dan kondisis yang ada di desa Pajarakan. "Sebelumnya mereka mengancam, kalau calonnya tidak jadi maka akan sering terjadi pencurian, calonnya itu adalah mantan kades Pajarakan," terangnya. Antara warga dan pekaku akhirnya membuat perjanjian tertulis di Polsek Randuagung, jika terjadi pencurian lagi, kedunya yang harus bertanggung jawab. Bila kedua pelaku kembali melakukan pencurian di desa Pajarakan maka warga mengancam akan membunuhnya. "Kalau tidak demikian maka akan mencuri lagi," pungkasnya.(Yd/red)
Pasca Pilkdes Pajarakan Memanas, Warga Tangkap Terduga Pelaku Pencuri Sapi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kedatangan warga desa Pajarakan ke polsek Randuagung Kabupaten Lumajang, yang ingin meminta dua terduga pencuri sapi mengembalikan sapi yang dicurinya, medapat pengamanan ketat dari polisi dan Brimob Polda Jatim, Selasa (24/12/2013). Kompol Andy Arisandi Wakapolres Lumajang, menyatakan warga yang datang mengaku telah mengamankan dua orang yang dianggap melakukan pencurian sapi. "Warga datang membawa dua pelaku yang diduga melakukan pencurian sapi milik salah satu warga desa Pajarakan," papar Wakapolres. Namun, penagkapan kepada dua orang tersbut baru sebatas dugaan saja, karena tidak ada barang bukti yang ikut diamankan warga. Penagkapan dilakukan karena berdasar pada omongan terduga pelaku kepada warga. Polisi lagsung melakukan proses penyelidikan dan penyidikan, untuk membuktikan apa yang dituduhkan oleh warga tersebut. "Kita akan melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk membuktikan apakah yang dituduhan warga benar atau tidak," terangnya. Sedangkan pengakuan warga bahwa pencurian sapi karena ada kaitannya dengan Pilakdes, polisi belum melihat ada hubungannya. "Kita belum melihat ada kaitan kejadian ini karena pasca pilkdes di desa Pajarakan," ujarnya. Polisi kata Andy saat ini fokus pada peyelidikan dan penyidikan pada dugaan pencurian kepada kedua orang yang diamankan warga. Polisi juga memberikan pemahan hukum kepada warga, bahwa kasus pencurian baru kuat ketika ada barang buktinya. "Kita juga berikan pemahaman hukum, bahwa dugaan pencurian baru kuat bila ada barang buktinya," pungkasnya.(Yd/red)
Jelang Tutup Tahun, Pos Lumajang Kebanjiran Traksaksi Pebayaran Pajak
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang perayaan Natal dan Tahun baru 2014, kantor Pos Cabang Lumajang mengaku kebanjiran kiriman paket ucapan dari luar daerah ke Lumajang. Tak hanya itu, pengiriman kartu ucapan dari Lumajang ke daerah lain juga meningkat. "Kiriman kartu ucapan dari luar Lumajang meningkat 25 persen dan dari lumajang keluar meningkat hampir 10 persen dibanding dengan bulan sebelumnya," ujar Hany Setyo, Manager pemasaran kantor pos Lumajang, Selasa (24/12/2013). Disamping pengiriman paket, transaki pembayaran pajak PPH dan PPN dari instasi juga meningkat tajam. Bahkan, kantor pos harus menambah loket layanan menjadi 7 loket dari sebelumnya yang hanya 5 loket layanan. "Kita harus menambah dua loket lagi menjadi 7 loket layanan," paparnya. Ditengarai karena segera tutup anggaran, maka seluruh transaksi yang belum dibayarkan pajaknya ditumpuk pada akhir tahun. Untuk nominal pembayarannya kata Heny tidak terlalau besar mulai dari 4 ribu hingga 10 ribu rupiah. "Nominalnya tidak besar ya, ada yang 4 ribu ada yang 10 ribu, namun masing-masing orang minimal membawa 15 sampai 20 transaki,' jelasnya Tak hanya di pos Lumajang, kantor pos yang ada di Kecamatan juga mengalami penigkatan transaksi pembayaran pajak PPH dan PPN. Karena banyaknya antrian yang membayarkan pajak, kantor pos juga menambah kursi antrian pengunjung. "Kita juga harus menambah kursi antrian," pungkasnya.(Yd/red)