Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengantisipasi kebakaran lahan dikaki Gunung Lemongan saat musim kemarau, yang mengakibatkan matinya tanaman konserfasi, Lascar Hijau beserta pera aktifis lingkungan akan menggelar kegitan bersih-bersih ilalang, Minggu (8/09). A'ak Abdullah Al-kudus, Ketua Laskar hijau Klakah, Menyatakan, kegiatan bersih ilalang merupkan bentuk perawatan pada tanaman konserfasi. Disamping memebrsihakan ialang, juga akan dilakukan pemebrian pupuk disekitar tanaman. "Ini bentuk perawatan rutin saja," Terangnya, Sabtu (07/09/2013). Tekniknya, para aktifis akan membersihkan ilalang yang berada disekitar tanaman konserfasi. Sehingga, ketika terjadi kebakaran lahan, maka tanaman konserfasi tidak akan terkena dampak kebakaran. Perawatan tersebut didasarkan pengalaman dari tahaun 2011. Dimana tanman konserfasi mati karena kebakaran ilalang dikaki Gunung Lemongan. "Ini pengalaman tahaun 2011, ratusan tanaman mati karena kebakaran ilalang," Tmabhanya. Kegitan itu, merupakan kegiatan yang terbuka untuk seluruh masyarakat yang peduli dengan kelestarian alam Gunung Lemongan. Sehingga, semua komunitas ataupun perorangan/ bisa mengikuti acara tersebut. "Semua orang bisa ikut dalam kegiatan besok ini," Pungkasnya.(Yd/red)
Indeks Berita
KPU Resmi Hapus Pasal Pembredelan Pers Soal Kampanye
Jakarta(lumajangsatu.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sempat menuai kecaman karena mengatur sanksi bagi pers yang melanggar aturan kampanye, sanksi itu bahkan sampai pada ancaman pembredelan alias pencabutan izin media. Aturan itu akhirnya resmi dihapus dalam peraturan yang telah direvisi. Peraturan KPU nomor 1/2013 tentang kampanye telah diubah menjadi nomor 15/2013. Dalam aturan ini KPU menghapus pasal 46 yang mengatur sanksi bagi pers yang melanggar aturan kampanye. "Ketentuan Pasal 46 dihapus," tulis keterangan nomor 8 PKPU 15/2013, seperti dikutip detikcom, Sabtu (7/9/2013). Peraturan KPU nomor 15/2013 tentang pedoman pelaksanaan kampanye Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD itu diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin 27 Agustus dan dipublikasikan KPU pada Rabu (4/9) lalu. Sanksi kepada media massa sebelumnya diatur oleh KPU ada 6 macam. Yaitu mulai dari (a) teguran tertulis, (b) penghentian sementara mata acara yang bermasalah, (c) pengurangan durasi dan waktu pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye Pemilu, dan (d) denda. Lalu (e) pembekuan kegiatan pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye Pemilu untuk waktu tertentu; dan (f) pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran atau pencabutan izin penerbitan media massa cetak. Sementara itu selain mencabut sanksi bagi media, dalam peraturan yang direvisi ini KPU juga menambahkan aturan baru agar media tidak menyiarkan iklan pada masa tenang kampanye. "Media massa cetak, on-line, elektronik dan lembaga penyiaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama masa tenang dilarang menyiarkan iklan, rekam jejak Peserta Pemilu, atau bentuk lainnya," tulis pasal 36 ayat 5.(yan/dtc/red)
Lumajang Utara Kekeringan, Pasca Pilkada Mobil Bantuan Air Bersih Menghilang
Lumajang(lumajangsatu.com)-Masyarakat Lumajang di wilayah utara, saat ini kelimpungan air bersih. Bencana kekeringan meladan sejumlah wilayah di Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Guciliati dan Kedujajang dalam 4 bulan terakhir. Sungguh ironis sekali, Jelang Pilkada, masyarakat wilayah utara Banjir Batuan Air. Namun, bantuan air bersih jelang pemilihan bupati lenyap ditelan bumi dan masyarakat kelimpungan cair air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Sakur, warga Ranuyoso mengaku kesal dengan adanya bantuan air bersih yang dulu banjir didesanya dan desa tetangga. Kini sudah sepi, ketika kekeringan melanda. "Kami warga Lumajang diutara dari korban politisasi," terangnya. "Gak tahu kemana, mobil tangki yang dulu ngaku peduli rakyat Ranuyoso," terang warga laiya. "Mobil tangki pemerintah juga hilang, kini air bersih terasa seperti emas yang mahal," terangnya. "Ya rasakan, tahu dikibulin bantuan air, milih salah, ya salahnya sendiri,' ujar Kamto, warga Klakah. Masyarakat di Wilayah Utara di Lumajang berharap bantuan air bersih yang memasang gambar cabup/cawabup bisa memberikan bantuan. "Kalau sudah jadi, sudah lupa, mateh la mateh, dulu peduli sekali duduk manis kalau jadi," terang Sanusi, warga Kedungjajang.(yan/red)
Ribuan Penonton, Banjiri Acara Karnaval di Kecamatan Randuagung
Lumajang(lumajansatu.com)- Acara Karnaval dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-68 Tahun di Kecamatan Randuagung berlangsug meriah. Puluhan peserta Karnaval menghibur ribuan penonton yang hadir memadati jalan utama Randuagung, Sabtu (07/09/2013). Dari Pantauan lumajangsatu.com, puluhan peserta menampilkan aneka tarian, baik tarian tradisonal hingga tarian yang modern. Peserta berasal dari Umum seperti perangkat Desa, Sekolah, UPT Pendidikan dan sejumlah peserta lainnya. Nuarlailatul Azizah, Warga Randuagung mengaku cukup terhibur dengan kegitan tersebut. Sebab, acara yang demikian hanya ditemukan satu tahun sekali. Ditambah lagi Kabupaten Lumajang tidak menggelar acara Karnaval. "Ya sangat terhibur, dan juga bangga Kecamatan Randuagung bisa menggelar acara Karnaval dalam rangka HUT RI Ke-68," Terangnya. Acara Karnaval juga dijadikan kesempatan bagi para pedagang makanan ringan, seperti cilot dan lainnya. Para pedagangpun mengaku meraup untung yang banyak, karena dagannya laris manis. "Ya bagus mas kalau setiap kecamatan menggelar acara seperti ini," Terang salah seorang pedagang.(Yd/red)
Ugal-ugalan, Bus Restu Nyungsep ke Sungai, di Sukosari, Jatiroto, Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tabrakan maut melibatkan Bus Restu dengan nopol N 7182 UG dengan Mini Bus L 7001 FK terjadi di jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto, Sabtu(07/09/2013) jam 7 malam. akibat tabrakan tersebut, menyebabkan belasan penumpang luka-luka, dikarenakan Bus Restu ugal-ugal. Dari info para penumpang dan petugas Polantas Polres Lumajang, Bus Restu melaju dari arah barat dengan penumpang penuh ngebut untuk menyalip kendaraan lainya dari arah Lumajang ke Jember. Setelah jauh dengan Bus Restu lainya, Restu nopol N 7182 UG hendak menyalip Mini Bus L 7001 FK di jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto. Saat hendak nyalip dari arah berlawanan ada Mini Bus, akibatnya tabrakan tidak terhindarkan. Bus Restu Masuk sungai dan Mini bus bagian depan hancur serta sopir diduga meninggal. "Yang salah Bus Restunya." Ujar Wiyasan, salah satu penumpang Bus Restu. Dia mengatakan, dirinya saat naik Bus Restu sudah was-was dengan sopir ugal-ugalan. "Pokoknya, kayak mimpi," Ujar pemuda yang hendak berangkat kerja tersebut. Kini dilokasi tabrakan dipenuhi puluhan warga yang ingin melihat Bus Restu Masuk Sungai dan Hancurnya Mini Bus.(Yd/red)
Bus Restu vs Mini Bus, Bus Restu Masuk Sungai, Mini Bus Ringsek
Lumajang(lumajangsatu.com)- Bus Restu nopol N 7182 UG bertabrakan dengan Mini Bus L 7001 FK di jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto, Sabtu(07/09/2013) malam. Bus Restu masuk ke sungai sedangkan kendaraan Mini Bus dengan bagian depan remuk melintang dijalan. Dari keterangan sejumlah saksi dilokasi kejadian, Bus Restu dari arah barat melaju kencang dijalan yang lurus. Daru arah timur, Minibus melaju dengan cepat hendak menyalip kendaraan didepannya. Bus yang melaju kencang dan tak menghindari Minis Bus yang sudah ada ditengah. Bus yang membating ke kiri masuk ke sungai, sedangkan Minibus Remuk dibagian depan dan sempat terseret 25 meter. "Kejadian begitu cepat," ujar warga yang berada dilokasi. Saat kejadian, banyak penumpang Bus yang beteriak saat bus sudah berada didasar sungai buangan dari kebun tebu. Sementara, sopir mini bus terjepit dengan penuh luka, dan diperkirakan meninggal di rumah sakit. Belasan penumpang yang terluka dilarikan ke RS PG Jatiroto dan RSUD Dr. Haryoto Lumajang.(Yd/red)
Tabrakan Bus Restu vs Mini Bus, Jalur Lumajang-Jember Macet
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tabrakan anatar Bus Restu nopol N 7182 UG dengan Mini Bus L 7001 FK, jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto macet 10 kilomter, Sabtu(07/09/2013) malam, membuat jalur Lumajang-jember itu macet hingga puluhan kilo meter. Dari pantauan, kemacetan mobil dimulai dari pertigaan Desa Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung hingga di Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto. Aparat kepolisian tampak sibuk mengatur lalu lintas, agar kemacetan tidak semkain parah, menginagat terjadi pada malam minggu. "Kita sedang evakuasi dan mengatur lalu lintas, agar tidak semakin macet" ujar Aiptu Maryanto, anggota Satlantas Polres Lumajang. Kemacetan selain disebabkan evakuasi penumpang yang terluka dan bangkai mini bus. Diperparah lagi dengan puluhan warga yang hendak melihat Bus masuk sungai berkumpul dikanan kiri jalan. "Kita terus uraikan agar kemacetan bisa segera diatasi," ujar anggota satlantas lainya.(Yd/red)
Bus Restu vs Mini Bus di Desa Sukosari, 1 Tewas, 17 Luka Parah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Satu orang meninggal dan 17 orang luka berat serta ringan, akibat tabrakan anatara Bus Restu nopol N 7182 UG dengan Mini Bus Elf Nopol L 7001 FK, jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto, Sabtu(07/09/2013) malam. Tak hanya itu, 4 kendaraan roda dua juga ikut dalam tabrakan beruntun tersebut. Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata mengatakan, tabrakan terjadi saat Bus Restu melaju dari arah Barat dan Mini Bus Elf dari timur. Tabrkan tak terhindarkan, karena jalan agak menikung sedikit. "Bus masuk ke sungai dan mini bus remuk bagian depan," Paparnya. Dari informasi yang disampikan anggota, satu korban kecelakaan dunia, sisanya masih dirawat di RS PG Jatiroto. "Untuk identitas sopir bus dan mini bus serta penumpang belum bisa diketahui, masi diidentifikasi," Jelasnya. Dari 17 korban kecelakaan yang mengalami luka, ada 3 anak kecil. Kebanyakan yang terluka ada yang patah kaki, tangan dan luka disekujur tubuhnya. "Kini masih identifikasi, sopir bus belum diketahui keberadaanya," Terang Kapolres. Kapolres memimpin langsung olah TKP di lokasi kejadian. Sedangkan bangkai Mini Bus langsung dievakuasi ke Mapolantas dan Bus Restu masih dilokasi.(Yd/red)
Disenggol Mobil Box, Mobil Trevel Masuk Jurang 12 Meter
Lumajang(lumajangsatu.com)- Diduga kesenggol mobil box, sebuah mobil trevel jurusan surabaya masuk jurang sedalam 12 meter, dijalan Desa Grobokan, Kecamatan Kedungjajang. Beruntung, dalam kecelakaan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Empat penumpang yang berada didalam mobil trevel hanya mengalami luka-luka. Akibat luka-luka yang diderita, keempat penumpnag mini bus, harus dirawat di rumah sakit Dr Hariyoto Lumajang. Rata-rata korban menderita luka dibagian kepala dan kakinya. bahkan, dua diantara empat korban mengalami luka yang cukup serius. Korban luka dari mobil mini bus adalah Heni Rahmawati (31), Lukman (52), keduanya adalah warga Kaliwates, Jember. Kemudian Young Yang Him (82), Kritiani Lidian (60), keduanya juga warga kaliwates. Kecelakaan tersebut bermula saat mobil trevel dengan Nopol P 1264 DE yang ditumpangi empat korban melaju cukup cepat dari surabaya menuju Jember. Karena kondisi jalan yang licin sehabis hujan, dan bodi mobil disenggol mobil box, akhirnya mobil jatuh kejurang. Meski sopir sempat membanting setir kekiri, namun tak bisa menghindari untuk masuk jurang. "Meski saya coba banting setir, namun tetap saja masuk jurang," Ujar Mujiani, sopir Trevel. Sementar itu, jajaran kepolisan polsek Kedungjajang masih belum menyimpulkan peyebab kecelakaan tersebut. Namun, diduga karena akibat jalan yang licin sehabis hujan, yang menyebabkan mobil mini bus menjadi tergelincir. "Kita belum bisa simpulkan penyebannya," Terang AKP Dodik, Kapolsek Kedungjajang, Jum'at (06/09/2013).(Yd/red)
Musim Kemarau Tiba, Warga Kedungjajang Mulai Krisis Air Bersih
Lumajang(lumajangsatucom)- Musim kemarau yang mulai melanda Kabupaten Lumajang sejek beberapa bulan terkahir, membuat sejumlah desa yang berada di kawasan utara mulai mengalami krisi air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus menempuh puluhan kilo, guna mengambil air disumber mata air yang masih ada airnya. Salah satu desa yang terkena dampak Musim kemarau adalah warga desa Sawaran Kulon, kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang. Berbekal dengan Jirigen dan timba, warga harus mengambil air bersih disumber mata air yang berada jauh dijung desanya. yang lebih parah lagi, air yang dimabil dari sumber, kondisinya sangat kotor dan tidak bening lagi, karena bercampur lumpur. Dari penuturan warga, kondisi krisis air bersih sudah terjadi sekitar 2 bulan sejak musim kemarau tiba. "Kita hatus mengmabil enam Jerigen air setiap hari, untuk memenuhi kebutuahn air setiap harinya, seperti mencuci, mandi dan memebri minum hewan ternak," Ujar Kuswanto, warga Desa Sawaran Kulon, Jum'at (06/09/2013). Meski warga sudah menderita krisi air bersih, namun bantuan droping air bersih dari pemerintah belum bisa mencukupi kebutuhan warga. hanya sebagin kecil saja yang terbantukan dengan droping air bersih yang dilakukan pemerintah. Warga berharap, pemerintah segera memenuhi kebutuhan air besrih warga utara. Jika tidak, maka kesehatan warga akan terganggu, karena setiap harinya mengkonsumsi air yang tdiak besrih.(Yd/red)