Ekonomi

Disbupar : Air Terjun Coban Sewu Belum Resmi Dibuka

Lumajang(Lumajangsatu.com) - Obyek wisata Air Terjun Coban Sewu di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo belum dibuka resmi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pasalnya, Air terjun yang terus populer dan mendunia, belum memenuhi syarat untuk dikunjungi. "Maaf, kami belum bisa membuka kalau air terjun itu, sebagai obyek wisata resmi," kata Gawat Sudarmanto, Kadibupar pada wartawan diruang kerjanya. Menurut dia, kejelasan ada dikawasan mana air terjun belum diketahui, Karena berada di sungai glidik adalah perbatasan Lumajang-Malang. Sedangkan tidak ada jalur resmi ke air terjun, itupun harus melalui dari obyek wisata goa tetes. "Karena belum resmi, kami tidak mau tanggung jawab kalau terjadi yang tidak-tidak, pengunjung yang nekat melalui goa tetes, dikenai tarif kawasan goa tetes saja," terangnya. Untuk air terjun coban sewu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan melakukan koordinasi dengan Dinas Terkait dan Serta desa yang ketempatan. (ls/red)

Laju Pertumbuhan Ekonomi Lumajang Meningkat, Sektor Pariwisata Mengeliat

Lumajang(lumajangsatu.com) - Laju pertumbuhan ekonomi di Lumajang terus meningkat, seiring berkembangan bidang pariwisata. Sehingga, daya beli masyarakat dan kunjungan wisatawan ke Lumajang masih banyak. "Sektor pariwisata bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, kini mulai mengeliat. meski sektor perdagangan masih mendominasi," ungkap, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lumajang, Indah Amperawati, di Gedung Sudjono saat membuka Musrenbang. Laju pertumbuhan ekonomi di Lumajang dalam 5 tahun terakhir sudah mencapai 6,63 persen ditagetkan bisa mencapai 6,69 persen. Apalagi Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) sudah mencapai 71,1 persen target ditingkatkan 71,9 persen. Untuk Angka kemiskinan dari 12,9 persen harus bisa turun 11 persen dari jumlah penduduk Lumajang Dari Produk Domestrik Bruto (DPRD), sektor pertanian masih tertinggi dengan 32 persen. Sektor perdagangan di usaha perhotelan dan restoran 28 persen dan Industri pengolahan mencapai 14 persen. "Sektor pengembangan pariwisata di kawasan B-29 dan sekitarnya, dikucurkan anggaran 35 Milyar, ini untuk bisa menyedot wisatawan datang," jelasnya. (Ls/red)

Air Terjun Pronojiwo Enaknya Dinamakan, Pancoran, Coban, Tancak, Antrukan, Tumpak, Grojogan, Trap?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Nama dari air terjun di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo yang kini populer dan mendunia, hingga menarik wisatawan untuk berkunjung. Ternyata, menjadi perdebatan dikalangan pemerhati wisata di Lumajang. Kalau kami menamakan Tumpak Sewu, kata Gawat Sudarmanto, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang. Menurut dia, terserah masyarakat atau media massa menambakan itu Cuban, Tanjak, Antrukan atau Trap Sewu. Dirinya bersama pejabat Pemkab, khususnya Dinas Pariwisata akan menamakan Tumpak Sewu. Kami konsisten di nama Tumapk Sewu, jelasnya. Nama coban/ cuban memang populer dikalangan masyarakat Malang dan perbatasan Malang untuk sebutan air terjun. Sedangkan di Lumajang, masyarakat menamakan air terjun dengan sebutan Atrukan. Sedangkan masyarakat Jember menyebut air terjun dengan Tancak. Namun, air terjun yang berada di aliran sungai Semeru yang kerap terjadi lahar dingin, masyarakat Pronojiwo menamakan Trap Sewu. Kalau kami menamakan kawasan itu, Trap Sewu, ungkap Mustaqim, warga Pronojiwo. Dengan perbedaan nama dan penyebutan air terjun yang dikini populer, masyarakat Lumajang khususnya setuju dengan sebutan nama apakah, Atrukan Sewu, Trap Sewu, Coban Sewu, Pancoran Sewu, Tancak Sewu atau Tumpak Sewu dan Grojogan Sewu ?. (ls/red)

Aduhhhh...Oknum Warga Mulai Memanfaatkan Ramainya Wisatawan Ke Cuban Sewu Pakai Cara Salah

Lumajang(lumajangsatu.com) - Mulai ramainya kunjungan wisatawan ke air terjun Cuba/coba Sewu Semeru di Desa Sido Mulyo mulai disalah gunakan oleh oknum warga setempat. Sekelompok warga yang mengaku sebagai penemu pertama obyek wisata Cuban Semeru nekat menarik/memalak/ membegal wisatawan baik lokal dan luar kota Lumajang. Sejumlah pengalaman adanya oknum warga yang meminta biaya masuk ke Cuban Sewu sebesar Rp.50 ribu. Bahkan, aksi dengan meminta biaya masuk tanpa ada bukti surat resmi dilakukan, bahkan ada sebagian pengujung terpaksa memberikan. "Ada oknum warga yang mengaku sebagai pengelola dan penemu minta biaya masuk sebesar 50 ribu," ujar Samsi, pengunjung asal Surabaya  "Mosok, kita masuk ke goa tetes mbayar, kita sampek di sungai untuk menuju Cuban Sewu ada yang menarik biaya jauh lebih besar," ungkap Intan, pengunjung asal Lumajang. "Saya sempat diminta, tapi tak protes, lha wong wisata Cuban Sewu aksesnya lewat Goa tetes, kok dibawah ada tarikan seperti itu," ungkap Saman. Modus yang dilakukan oknum warga, dengan menayakan pada wisatawan dari mana dan diminta membayar uang masuk ke kawasan aliran sungai menuju Cuban Sewu. Alasan, dari oknum warga, sudah melalui rapat masyarakat. Wisatawan yang hampir dan sudak dimintai dana sebesar 50 ribu, berharap pemerintah daerah melakukan pengawasan dan aparat kepolisian menindak. (ls/red)

Belum Masuk Peta Wisata Lumajang, Coban Sewu Semeru Populer dan Mendunia

Lumajang(lumajangsatu.com) - Obyek wisata Air Terjun Coban Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo, ternyata belum masuk peta wisata Kabupaten Lumajang. Meski tidak masuk peta, Keindahan Alam Coban Sewu terus populer dan menarik wisatawan untuk berkunjung. "Ah masak, belum masuk peta wisata Lumajang, emang belum dipromosikan tah," teriak, Susanti, wisatawan asal Surabaya. "Rugi sekali, pemkab bila tak promosikan Coban Sewu," terang Hamidah, Backpaker asal Jakarta. "Oh...makanya saat dicari di google dan website pemkab Lumajang, tetap populer," jelasnya. Populernya Coban Sewu Semeru dilakukan oleh masyarakat lewat media sosial. Bahkan, informasi untuk ke lokasi Coban Sewu banyak diketahui dari media sosial, blogger, backpaker yang saling berkomuniasi dalam menuju jalur wisata nan eksotika itu. Coban Sewu Semeru kini sudah mulai dijajaki sejumlah wisatawan asing yang senang berpetualang. Bahkan, untuk ke Coban Sewu, wisatawan melalui wisatawan Goa Tetes. Untuk masuk ke kawsan wisata goa tetas, pengunjung dikenai Retribusi Rp. 3.000 dan Rp. 5.000 untuk parkir. (ls/red)

Ke Cuban Sewu Semeru, Wisatawan Seperti Berada di Dunia Film Avatar

Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Eksotika Air Terjun Cuban Sewu Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo ternyata banyak meninggalkan kenangan dan kesan bagi pengunjung. Wisatawan yang sudah berkunjung, bahkan menyatakan alam di sepanjang Cuban Sewu serasa masuk dunia Avatar. "Kaya di alam Avatar mas," ujar Dondy, salah satu wisatwan domistik. menurut Dondy, dirinya terasa berada didunia film avatar, karena alam di Goa Tetes menuju Cuban Sewe terasa di film fiksi "Avatar".  "Kita kalau kesana berasa dikeliling alam nan indah dengan tebing vulkanis luar biasa," ujar lulusan Universitas Paramadina Jakarta itu. Wisatawan menuju ke Goa Tetes dan Cuban Sewu terasa berwisata air dengan berbagai keindahan alam kaki Gunung Semeru. "Amazing, baru kali ini saya berwisata petualangan  seperti difilm Avatar," terang Sandi, wisatawan asal Jakarta.(ls/red)

Dikira Batu Akik, Stalagtik dan Stalagmit Goa Tetes Banyak Yang Rusak dan Cuil

Lumajang(lumajangsatu.com) - Gara-gara boomingnya pemburu dan pencari akik, ternyata membuat satu destinasi wisata di Lumajang mulai mengalami kerusakan. Informasi dari warga dan wisatawan, staglakmit dan stalagtit di Obyek Wisatana Goa Tetes banyak yang rusak dengan di potong dan dicuil. Waduh, banyak stalaqtik dan stalakmit Goa Tetes Cuil dan batunya berserakan di cekungan aliran air, ujar Samsul, salah satu warga di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo. Mungkin batu di Goa tetes dikira akik,jelas Huda warga lainya. Waduh mas, banyak bebatuan yang cuil dan batu bekas dicuil berserakan di kubangan air di Goa tetes, jelas Irman, wisatwan asal malang. Aksi perusakan di Goa tetes diduga tidak ada pengawasan dari pengelola. Sehingga, boomingnya batuk akik, bukan wisatwan yang berkunjung tetapi penambang batu akik.(ls/red)

Wow...! Ada Penampakan Foto Kuno Air Terjun Cuban Sewu Semeru Masa Kolonial

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sebuah penampakan foto Kuno yang diambil oleh fotografer dimasa kolonial yang menampilkan sebuah destinasi wisata, Air terjun di sebuah kebun kopi di Lumajang. Air terjun itu diduga diambil tahun 1899 dan belum diketahui siapa fotografernya, jenis camera dan lokasi pengambilan, hanya menjelaskan kebun kopi. Penampakan foto Air Terjun dikebun kopi diunggah oleh website www.lumajang.org dan didalam foto ada tulisan downloade by kangmartho.com. Website www.lumajang.org adalah sebuah yang menampilkan sejumlah foto kuno Lumajang dimasa kolonial dan masa kini. Di situs itu, kita bisa merasakan bagaimana kondisi Lumajang masa lampau, karena menampilkan foto  Lumajang diberbagai sisi kehidupan manusianya. website lumajang.org ini bisa dijadikan tempat untuk mencari pengetahuan dan pendidikan sejarah. Pengunjung situs akan terkagum dengan sejumlah foto kuno disana. (ls/red)

Warga dan Wisatawan Berharap Cuban Sewu Semeru Tayang di My Trip Adventure dan Jejak Petualang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Masyarakat Lumajang berharap, Air Terjun Cuban Sewu Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo bila masuk di Televisi  sebagai promosi wisata di Kaki Gunung Tertinggi di Pulau Jawa. Kami berharap keindahan Cuban Sewu Semeru masuk Tv, ujar Sasa, salah satu warga di Pronojiwo. Kapan ya program TV seperti My Trip Adventure, Jejak Petualang meliput, agar Lumajang terkenal dengan keindaannya, ungkap Abdul salah satu wisatawan asal Jakarta.   Cuban Semeru itu, air terjun terindah di Jawa Timur dan Indonesia, masih alami, ungkap Hamzah, warga Candipuro. Masyarakat Lumajang dan wisatawan berharap Pemkab segera melakukan pengembangan dan pembangunan ke wisata cuban sewu. Karena, wisata alam yang indah akan menjadikan Lumajang dikunjungi wisatawan domestik dan luar negeri.   Eman sekali, kalau pemerintah tak segera memasukan Cuban Semeru sebagai destinasi wisata Lumajang, jelas Samsul, Mahasiswa Univesitas Brawijaya asal Lumajang.(ls/red)

Tekan Harga Beras Mahal, Disperindag dan Bulog Jual Beras dengan Harga Miring

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jika beberapa pekan yang lalu harga beras melambung tinggi, kali ini harga beras mulai beranjak turun akibat operasi pasar beras yang dilakukan oleh Disperindag dan Bulog di Pasar Senduro Lumajang, Sabtu (07/03/2015). Alhamdulillah, sejak kita lakukan operasi pasar beras ini harga beras sudah muli menurun mas, jika kemarin Rp.11.000 sekarang sudah Rp.9.000 per kilogram, ungkap Agus Eko Suprayitno Kepala Disperindag Lumajang saat dkonfirmasi lumajangsatu.com. Per hari, bulog terus menyalurkan beras kualitas sedang sebanyak 5 ton yang dijual dengan harga Rp.7.300 perkilogram. Kami diperintahkan untuk menyalurkan beras kualitas medium dengan harga Rp. 7.300/ kg dan per hari kami kami dijatah harus menghabiskan 5 ton mas, ujar Adit staf pelaksana Bulog. Operasi pasar beras yang dilakukan oleh Bulog dan Disperindag Lumajang mendapat apresiasi dari masyarakat. hal tersebut telihat saat kendaraan operasi pasar parkir masyarakat langsung menyerbu untuk membeli beras dengan harga miring. harganya lebih murah mas, dari pada dirumah harganya masih Rp.10.000/ kg, papar sumiati sambil tersenyum. Warga berharap, pemerintah terus melakukan hal serupa agar harga beras terus turun hingga normal seperti biasanya. kalau harapanku sih, pengennya harga beras kembali normal aja mas, tambahnya. (Mad/red)