Ekonomi

Masyarakat Gucialit Terus Kenalkan Antrukan Pawon Sebagai Potensi Wisata Daerah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Masyarakat Gucialit terus bergerak untuk memperkenalkan potensi wisata didaerah pegunungan teh tersebut. Pemuda dan masyarakat desa Kertowono memperkenalkan air terjun antrukan pawon yang ada di desa setempat. "Masyarakat telah melakukan pembersihan jalan menuju lokasi serta antrukan pawon yang aksesnya juga masih alami," ujar Jefri salah satu anggota g'OWA kepada lumajangsatu.com, Selasa (24/03/2015). Antrukan pawon berada ditengah hutan bambu dan kebun kopi. Sehingga pengunjung akan disuguhi pemandangan udara yang segar serta sejuk. "Ada gemerecik air dan hutan bambu serta kebun kopi, udaranya sangat segar," terangnya. Masyarakat juga telah menyediakan lahan parkir untuk keamanan kendaraan bagi pengunjung. Bagi yang ingin menggunakan jasa guide, pemuda g'OWA telah siap dan pengunjung bisa memberikan jasa sepantasnya. "Bagi yang ingin menggunakan jasa guide, bisa kontak dinomor ini mas, 085-334-004-744," pungkasnya.(Yd/red)

Kades Sido Mulyo: Coban Sewu Sudah Tak Ada Pemalak Wisatawan, Silakan Datang

Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Usai ramainya wisatawan di palak oleh oknum warga yang ramainya kicauan twitter dan Facebooker. Kepala Desa Sido Mulyo, Paiman bersama Danramil dan Kapolsek langsung bergerak untuk menangani kasus pemalakan oleh oknum warga dan melarang tidak ada aksi pemalakan atau pungli pada wisatawan. "Sudah tidak ada pemalakan lagi bagi wisatawan, silakan datang. Masyarakat Sido Mulyo siap menerima dengan baik," kata Kades Paiman pada lumajangsatu.com, Sabtu(21/03) siang. Menurutnya, aksi warga diluar pantauan dan pengawasan, namun sudah ditindak lanjuti. Bahkan, warga sangat kompak untuk memajukan wisata Goa Tetes, Coban Sewu, Kebun salak dan Duren. "Kami minta maaf ke wisatawan yang kemarin, kami berharap para wisatawan datang kembali," ungkapnya. Wabup As'at Malik sangat mendukung langkah kepala desa dan kelompok sadar wisata di Desa Sido Mulyo yang mau mengembangkan potensi wisatanya. "Luar biasa antusias masyarakatnya, ini perlu didukung, kedatangan pemkab dan DPRD untuk membantu," paparnya. Kini, Obyek Wisata Goa Tetes dan Air Terjun Coban Sewu Semeru terus populer dan mendunia. Masyarakat setempat siap menjadi guide/ pengantar wisatawan.(ls/red)

Sebanyak 55 KK Sido Mulyo Sumbangan Lahan Jalan Setapak Akses Ke Coban Sewu Semeru

Pronojiwo (lumajangsatu.com) - 55 kepala keluarga (KK) warga Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo menyumbangan akses lahan untuk jalan menunju lokasi melihat Air Terjun Coban Sewu Semeru. Warga juga melakukan kegiatan gotong royong untuk akses mudah bagi wisatawan. "Ya, jalan setapak ini sumbangan 55 KK, bahkan mereka mengerjakan sendiri untuk kemudahan wisatawan," kata Kades Sido Mulyo, Paiman. Akses yang melintasi kebun salah pondo milik warga memang memanjakan wisatawan. Karena selama perjalanan kanan kiri jalan setapak ditumbuhi salak. "Kalau lewat disini, pengunjung disuguhi salak dan aksesnya lebih mudah dan selama perjalanan akan disuguhi derap air coban sewu," ungkapnya. "Kami sangat senang sekali, dukungan masyarakat Sido Mulyo luar biasa," ujar Wabup, As'at Malik. "Ini sungguh sebuah partisipasi masyarakat," kata Ketua Komisi B, Solikin. "Kalau masyarakat mendukung, pemerintah harus segera berbuat," ungkap Suigsan, ketua Komisi C. Masyarakat berharap pemerintah membantu dalam prasarana dan promosi wisata. Sehingga, Pronojiwo bisa populer di dunia pariwisata alam.(ls/red)

Selain Coban Sewu, Sido Mulyo Miliki Potensi Salak Pondo Berkualitas

Pronojiwo (lumajangsatu.com) - Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo selain memiliki potensi wisata Goa Tetes dan AIr Terjun Coban Semeru. Ternyata, potensi salah pondo juga sangat luar biasa disekitar air terjun yang kini populer dan mendunia untuk dikunjungi wisatawan. Wabup, As'at Malik dalam kunjungan ke Cuban Sewu menyempatkan untuk memanen salah pondo didampingi oleh Ketua Komisi C DPRD Lumajang, Suigsan, Sekretaris Komisi B, H.Ahkmat dan Kepala Desa Sido Mulyo, Paiman.  "Mari, ini untuk pak Suigsan sebagian," ujar Wabup yang disambut gelak tawa masyarakat. Menurutnya, potensi di Sido Mulyo dengan populernya Cuban Sewu Semeru akan semakin menambah terkenalnnya potensi lainya seperti Salak, Durian dan Langsep. "Ini perlu dikembangkan," jelasnya. Sementara, Ketua Komisi C, Suigsan mengatakan, potensi Sido Mulyo sangat komplek, wisatawan yang datang ke Goa Tetes dan Coban Sewu bisa membawa oleh-oleh buah khas Pronojiwo. "Ini luar biasa, perlu dikembangkan dan pembangunan," ungkapnya.(ls/red)

Wow...Sabtu Besok, Muspida Plus Kunjungi Air Terjun Coban Sewu Semeru yang Mendunia

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ramainya kunjungan wisatawan ke obyek wisata air terjun Coban Sewu di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo dan Kini mulai populer  serta mendunia. Ternyata, mulai menarik perhatian pada pimpinan musyawarah daerah (Muspida) Lumajang untuk melihat lebih dekat. Informasi yang diterima ole lumajangsatu.com dari sejumlah pejabat Pemkab, Muspida akan melihat lebih dekat dan mengetahui apa potensi yang bisa dikembangkan seperti halnya B-29. Para pejabat teras Muspida yang akan ke Coban Sewu yakni, Bupati Lumajang, As'at Malik, Sekda Lumajang, Buntaran Supriyanto, Ketua DPRD Lumajang, Agus Wicaksono, Kepala Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri Lumajang, Dandim 0821, Kapolres Lumajang dan Danyon 527. "Insyallah Muspida akan mengunjungi Air Terjun di Pronojiwo< Tumpak Sewu," ujar Gawat, Kadisbudpar. Kedatangan para pimpinan daerah tak lain untuk mengembangan wisata air terjun yang dinilai banyak wisatwan sangat indah. Selain itu, akan membicarakan dalam pengembangan kedepan, seperti apa kemaun masyarakat setempat.(ls/red)

Disbupar : Air Terjun Coban Sewu Belum Resmi Dibuka

Lumajang(Lumajangsatu.com) - Obyek wisata Air Terjun Coban Sewu di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo belum dibuka resmi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pasalnya, Air terjun yang terus populer dan mendunia, belum memenuhi syarat untuk dikunjungi. "Maaf, kami belum bisa membuka kalau air terjun itu, sebagai obyek wisata resmi," kata Gawat Sudarmanto, Kadibupar pada wartawan diruang kerjanya. Menurut dia, kejelasan ada dikawasan mana air terjun belum diketahui, Karena berada di sungai glidik adalah perbatasan Lumajang-Malang. Sedangkan tidak ada jalur resmi ke air terjun, itupun harus melalui dari obyek wisata goa tetes. "Karena belum resmi, kami tidak mau tanggung jawab kalau terjadi yang tidak-tidak, pengunjung yang nekat melalui goa tetes, dikenai tarif kawasan goa tetes saja," terangnya. Untuk air terjun coban sewu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan melakukan koordinasi dengan Dinas Terkait dan Serta desa yang ketempatan. (ls/red)

Laju Pertumbuhan Ekonomi Lumajang Meningkat, Sektor Pariwisata Mengeliat

Lumajang(lumajangsatu.com) - Laju pertumbuhan ekonomi di Lumajang terus meningkat, seiring berkembangan bidang pariwisata. Sehingga, daya beli masyarakat dan kunjungan wisatawan ke Lumajang masih banyak. "Sektor pariwisata bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, kini mulai mengeliat. meski sektor perdagangan masih mendominasi," ungkap, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lumajang, Indah Amperawati, di Gedung Sudjono saat membuka Musrenbang. Laju pertumbuhan ekonomi di Lumajang dalam 5 tahun terakhir sudah mencapai 6,63 persen ditagetkan bisa mencapai 6,69 persen. Apalagi Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) sudah mencapai 71,1 persen target ditingkatkan 71,9 persen. Untuk Angka kemiskinan dari 12,9 persen harus bisa turun 11 persen dari jumlah penduduk Lumajang Dari Produk Domestrik Bruto (DPRD), sektor pertanian masih tertinggi dengan 32 persen. Sektor perdagangan di usaha perhotelan dan restoran 28 persen dan Industri pengolahan mencapai 14 persen. "Sektor pengembangan pariwisata di kawasan B-29 dan sekitarnya, dikucurkan anggaran 35 Milyar, ini untuk bisa menyedot wisatawan datang," jelasnya. (Ls/red)

Air Terjun Pronojiwo Enaknya Dinamakan, Pancoran, Coban, Tancak, Antrukan, Tumpak, Grojogan, Trap?

Lumajang(lumajangsatu.com) - Nama dari air terjun di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo yang kini populer dan mendunia, hingga menarik wisatawan untuk berkunjung. Ternyata, menjadi perdebatan dikalangan pemerhati wisata di Lumajang. Kalau kami menamakan Tumpak Sewu, kata Gawat Sudarmanto, kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang. Menurut dia, terserah masyarakat atau media massa menambakan itu Cuban, Tanjak, Antrukan atau Trap Sewu. Dirinya bersama pejabat Pemkab, khususnya Dinas Pariwisata akan menamakan Tumpak Sewu. Kami konsisten di nama Tumapk Sewu, jelasnya. Nama coban/ cuban memang populer dikalangan masyarakat Malang dan perbatasan Malang untuk sebutan air terjun. Sedangkan di Lumajang, masyarakat menamakan air terjun dengan sebutan Atrukan. Sedangkan masyarakat Jember menyebut air terjun dengan Tancak. Namun, air terjun yang berada di aliran sungai Semeru yang kerap terjadi lahar dingin, masyarakat Pronojiwo menamakan Trap Sewu. Kalau kami menamakan kawasan itu, Trap Sewu, ungkap Mustaqim, warga Pronojiwo. Dengan perbedaan nama dan penyebutan air terjun yang dikini populer, masyarakat Lumajang khususnya setuju dengan sebutan nama apakah, Atrukan Sewu, Trap Sewu, Coban Sewu, Pancoran Sewu, Tancak Sewu atau Tumpak Sewu dan Grojogan Sewu ?. (ls/red)

Aduhhhh...Oknum Warga Mulai Memanfaatkan Ramainya Wisatawan Ke Cuban Sewu Pakai Cara Salah

Lumajang(lumajangsatu.com) - Mulai ramainya kunjungan wisatawan ke air terjun Cuba/coba Sewu Semeru di Desa Sido Mulyo mulai disalah gunakan oleh oknum warga setempat. Sekelompok warga yang mengaku sebagai penemu pertama obyek wisata Cuban Semeru nekat menarik/memalak/ membegal wisatawan baik lokal dan luar kota Lumajang. Sejumlah pengalaman adanya oknum warga yang meminta biaya masuk ke Cuban Sewu sebesar Rp.50 ribu. Bahkan, aksi dengan meminta biaya masuk tanpa ada bukti surat resmi dilakukan, bahkan ada sebagian pengujung terpaksa memberikan. "Ada oknum warga yang mengaku sebagai pengelola dan penemu minta biaya masuk sebesar 50 ribu," ujar Samsi, pengunjung asal Surabaya  "Mosok, kita masuk ke goa tetes mbayar, kita sampek di sungai untuk menuju Cuban Sewu ada yang menarik biaya jauh lebih besar," ungkap Intan, pengunjung asal Lumajang. "Saya sempat diminta, tapi tak protes, lha wong wisata Cuban Sewu aksesnya lewat Goa tetes, kok dibawah ada tarikan seperti itu," ungkap Saman. Modus yang dilakukan oknum warga, dengan menayakan pada wisatawan dari mana dan diminta membayar uang masuk ke kawasan aliran sungai menuju Cuban Sewu. Alasan, dari oknum warga, sudah melalui rapat masyarakat. Wisatawan yang hampir dan sudak dimintai dana sebesar 50 ribu, berharap pemerintah daerah melakukan pengawasan dan aparat kepolisian menindak. (ls/red)

Belum Masuk Peta Wisata Lumajang, Coban Sewu Semeru Populer dan Mendunia

Lumajang(lumajangsatu.com) - Obyek wisata Air Terjun Coban Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo, ternyata belum masuk peta wisata Kabupaten Lumajang. Meski tidak masuk peta, Keindahan Alam Coban Sewu terus populer dan menarik wisatawan untuk berkunjung. "Ah masak, belum masuk peta wisata Lumajang, emang belum dipromosikan tah," teriak, Susanti, wisatawan asal Surabaya. "Rugi sekali, pemkab bila tak promosikan Coban Sewu," terang Hamidah, Backpaker asal Jakarta. "Oh...makanya saat dicari di google dan website pemkab Lumajang, tetap populer," jelasnya. Populernya Coban Sewu Semeru dilakukan oleh masyarakat lewat media sosial. Bahkan, informasi untuk ke lokasi Coban Sewu banyak diketahui dari media sosial, blogger, backpaker yang saling berkomuniasi dalam menuju jalur wisata nan eksotika itu. Coban Sewu Semeru kini sudah mulai dijajaki sejumlah wisatawan asing yang senang berpetualang. Bahkan, untuk ke Coban Sewu, wisatawan melalui wisatawan Goa Tetes. Untuk masuk ke kawsan wisata goa tetas, pengunjung dikenai Retribusi Rp. 3.000 dan Rp. 5.000 untuk parkir. (ls/red)