Ekonomi

Kerajinan Kotaraja Lamajang Sambut Plt Bupati Ziarah Petilasan Arya Wiraraja

Lumajang(Lumajang satu.com) - Desa Biting Kutorenon Kecamatan Sukodono, bukan hanya ada peninggalan sejarah seperti situs biting, didesa banyak warga yang memiliki kreatifitas kerajinan tangan, seperti yang d tampilkan dalam stand bazar penyambutan wabubu ziara k pemakaman biting, sabtu (14/12/2014). "Untuk acara ziarah makam hari ini, warga biting menampilkan produk-produk dari warga seperti makanan, souvenir, jamu dan batik"papar Junaidi Abdillah kaweskasra Pantauan lumajangsatu.com, kreasi yang ditampilkan bagus-bagus dan beraneka ragam, kreasi itu bukan hanya dari barang baru, tetapi ada yang dari bahan bekas seperti tas. "Kita hanya berkreasi dirumah-rumah saja, karena belum ada tempat khusus buat kita", ujar salah satu penjaga stand "Dibiting bukan hanya ada situs saja yang memang menjadi tempat wisata rohani, tetapi potensi warga biting juga bisa mendukung desa kutorenon sebaga desa wisata di desa Sukodono", tegas pria tinggi manis itu(Ira/ls/Red).

Aduh.....! Banyak Cabe-Cabean Dijual Mahal

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah meroketnya harga cabe rawit di pasaran, banyak orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan besar, di salah satu stand pasar Baru Lumajang ditemukan pedagang yang menjual cabe rawit muda dengan harga yang fantastis, Jumat (05/12/2014). Sriwati, salah satu pedagang membenarkan jika cabenya banyak yang masih muda, hal tersebut dilakukan sebab dirinya hanya membeli dari petani. "Iya banyak ya muda, itu saya beli dari petani mas," Ungkapnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Harga cabe rawit mulai meroket sejak beberapa pekan yang lalu dan masih bertahan hingga saat ini, tercatat harga cabe rawit merah saat ini mencapai Rp.80.000/kg, sementara cabe rawit hijau berkisar Rp.50.000/kg. Hal ini semakin diperparah dengan semakin tingginya curah hujan yang dapat mempengaruhi tanaman cabe milik para petani. "Mungkin nanti akan semakin mahal dengan banyaknya tanaman cabe yang rusak karena hujan," Tambahnya. Sementara para pembeli mengaku sangat resah dengan semakin tingginya harga cabe rawit, yang kian makin mahal. "Makin gila harga cabe sekarang mas," Papar Heni. (Mad/red)

Ketua Komisi C DPRD Jatim : Bank UMKM Lebih Pro Rakyat Kecil

Lumajang(lumajangsatu.com)- Untuk mendorong tumbuh kembangnya dunia usaha kecil dan menegah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki dua perbankan. Yakni Bank Jatim dan Bank UMKM. "Pemerintah Jawa Timur saat ini memiliki dua Bank yakni Bank Jatim dan Bank UMKM," ujar H. Thoriqul Haq, Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur kepada lumajangsatu.com, Selasa (02/12/2014). Untuk bank Jatim focus lebih kepada usaha menengah dan korporesi. Disamping dua bidang tersebut, bank Jatim sebagai bank pemerintah juga menjadi fasilitasi keuangan di kabupaten dan Kota se Jawa Timur. "Bank Jatim memang fokus kepada usaha menengah serta korporasi, disamping juga menjadi fasilitasi bagi keuangan daerah," paparnya. Sedangkan bank UMKM fokusnya kepada usaha kecil dan menegah, dimana usaha tersebut tidak memiliki aset yang bisa diagunkan. Misalnya kata Thoriq pedagang kaki lima, penjual bakso, kerajinan dan lainnnya. Namun, usaha tersebut memiliki pemasukan yang tentunya bisa diberi modal usaha untuk melakukan pengembangan. "Mereka biasanya tidak memiliki barang untuk diagunkan, oleh sebab itu bank UMKM kemudian melakukan penghitungan hasil yang diperoleh, dan itu yang akan menjadi agunan untuk mendapatkan pinjaman," jelas politisi PKB itu. Lebih lanjut Thoriq menjelaskan, hampir diseluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur sudah memiliki bank UMKM yang tentunya untuk menyokong majunya usaha mikro, kecil dan menengah. Dengan keberadaan bank UMKM, maka usaha yang tidak bisa meminjam kepada bank, akan bisa mendapatkan pinjaman dari bank UMKM. "Di JAwa Timur hampir seluruh Kabupaten/Kota sudah ada bank UMKM," pungkasnya.(Yd/red)

Thoriqul Haq: Kaya SDA, Pertumbuhan Ekononomi Lumajang Stagnan

Lumajang(lumajansgatu.com)- Meski memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah seperti pertanian dan pertambanga, namun Kabupaten Lumajang termasuk daerah yang sangat lambat dalam perkembangan ekonominya di Jawa Timur. Pasalnya, sumber daya yang melimpah tersebut belum tergarap maksimal sehingga tidak memberikan pengaruh pada perekonomian dan pembangunan daerah. "Lumajang masuk Kabupaten dengan tingkat perkembangan perekonomian yang lambat, meskipun termasuk daereh yang kaya sumber daya alam," ujar H. Thoriqul Haq, ketua Komisi C DPRD Jawa Timur kepada lumajangsatu.com, Senin (01/12/2014). Thoriq mencontohkan jika Lumajang merupakan daerah yang sangat kaya. Lumajang terkenal dengan pertambangn pasir yang selalu terbarukan. Jika hal itu bisa dikelola dengan maksimal, tentunya akan menambah pendapatana asli daerah (PAD) yang besar kepada Lumajang untuk menopang pembangunan. "Masalah pasir contohnya, hari ini masih carut marut dan belum tergarap dengan maksimal untuk memberikan income yang besar kepada PAD," paparnya. Lebih lanjut Thoriq menjalaskan, Jawa Timur merupakan Provinsi yang tingkat pertumbuhan ekonominya diatas rata-rata pertumbuhahn ekonomi nasional. Pada 3 tahun terakhir, Jatim tingkat pertumbuhan ekonominya tembus 7 persen lebih. Sedangkan pada tahun 2014 pertubuhan ekonomi jatim sedikit menurun yakni 6,3 lebih. "Jatim tingkat pertumbuhan ekonominya diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, 2014 sekitar 6,3 sekian lebih. Untuk angka pastinya saya lupa," terang poltisi PKB yang berangkat dari dapil empat, Lumajang-Jember itu. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang diatas rata-rata nasional itu tidak lepas dari beberapa daerah yang cepat pertumbuhan ekonominya. Pasuruan dan Banyuwangi merupakan Kabupaten/Kota yang tingkat pertumbuhan ekonominya sangat pesat. Pertumbuhan ekonomi Jatim yang sangat pesat, tidak lepas dari intervensi dari pemerintah. Sehingga, banyak investor luar negeri dan lokal yang menanamkan modal dan berinvestasi di Jawa Timur "Ada beberapa daerah seperti Pasuruan dan Banyuwangi yang sangat pesat tingkat pertumbuhan ekonominya," pungkasnya.(Yd/red)

Thoriqul Haq Siap Dukung Fatayat NU Jadi Pelopor Ekonomi Keluarga

Lumajang(lumajangsatu.com)- Thoriqul Haq anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyampaikan akan siap mengawal Fatayat NU Lumajang menjadi pelopor penggerak ekonomi keluarga. Hal itu disampaikan Thoriq saat acara pelantikan fatayat NU masa khidmat 2014-2019 di gedung NU Lumajang Jl. Musi no 9, Minggu(30/11/2014). Menurutnya, pihaknya akan mendorong terciptanya intrepreneur perempuan dari fatayat. Sehingga dalam waktu beberapa tahun, Fatayat NU Lumajang akan menyebarkan virus baik untuk bangkitnya ekonomi keluarga. "virus baik ini sangat penting, ketika Fatayat NU berhasil menciptakan intrepreneur perempuan maka niscaya akan diikuti oleh kelompok perempuan yang lainnya," ujar pria yang juga duduk sebagai ketua Komisi C DPRD Jatim itu. Thoriq berjanji akan mendukung penuh bagi terciptanya intrepreneur perempuan dari Fatayat. Hal itu akan diwujudkan dengan program-program pemberdayaan ekonomi yang akan digelontorkan kepada Fatyat NU Lumajang. "Saya beritikat untuk mendukung penuh intrepreneur perempuan yang muncul dari Fatayat NU," papar kader PKB itu. Sementara itu, Dra. Yuliatul Habibah ketua Fatyat NU Lumajang menyambut baik langkah yang dilakukan Thoriqul Haq yang merupakan kader NU tulen. Fatayat kedepannya memang diharapkan bisa menjadi penopang ekonomi keluarga disamping juga menjadi pendidik ahlaqul karimah bagi para penerus bangsa yakni bagi putra-putrinya. "Kita memang minta dukungan kepada pak Troriq agar bisa mendukung penuh program Fatayat dalam pengembangan ekonomi," ujarnya.(Yd/red)

Pemilik Warung JLT Enggan Tertibkan Sendiri, Taring Satpol PP Dipertaruhkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ultimatum dari Satpol PP bagi pemilik warung yang ada di kawasan jalan lintas timur (JLT) dianggap sebagai keputusan sepihak. Pasalnya, paguyupan dari pedagang kecil wilayah JLT tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait dengan batas akhir dari perintah pengosongan warung milik warga. Sareh Subroto, ketua paguyupan pedagang kecil wilayah JLT menyatakan bahwa anggota paguyuban saat ini berjumlah 79, dimana 39 adalah warung yang menggunakan tanah daerah milik jalan (DMJ). Sedangkan 40 warung lainya menggunakan lahan milik sendiri, baik sewa atau memang lahannya sendiri. "Jumlah paguyupan kita saat ini berjumlah 79, 40 menggunakan lahan sendiri dan 39 yang menggunakan daerah milik jalan (Damija)," ujar Sareh kepada lumajangsatu.com, Kamis (20/11/2014). Dari total warung tersebut yang memakai karaoke dan disewakan hingga pagi ada 11 warung. Tujuh warung menggunakan lahan sendiri dan empat memakai damija. Karena tidak ada penekanan aturan maka warung yang menggunakan karaoke akhinrya buka sampai pagi. "Setelah kami peringatkan maka saat ini warung yang memiliki karaoke tersebut sudah tutup jam 11 malam," Terangnya. Lebih lanjut Sareh menyatakan, pihaknya menyadari bahwa mendirikan bangunan di daerah milik jalan melanggar aturan. Namun, para pedagang enggan meninggalkan lokasi berjualan karean dianggap bahwa aktifitas pedagang tidak mengganggu kelancaran lalaulintas. "Aktifitas kami tidak mengganggu kelancaran lalaulintas, bahkan dengana danya warung bisa menekan angka kriminlitas," terangnya. Pemilik warung juga enggan pindah karena tidak ada kesepakatan tentang ganti rugi atau relokasi jika warungnya di gusur. Sebab, para pemilik dalam membangun warugnya ada yang meminjam uang ke bank. "Sejauh ini juga belum jelas solusinya jika warung kami di gusur, apakah ada ganti rugi atau ada relokasi," tambahnya. Dari pantauan lumajangsatu.com, disejumlah titik di kawasan JLT telah dipasang papan peringatan olah Satpol PP. Dimana disebutkan bahwa pemilik warung yang memakai daerah milik jalan harus segera mengosongkan hingga tanggal 20 Nopember 2014. Jika tidak maka satpol PP yang akan melakukan pembongkaran paksa.(Yd/red)

Tuntun Sepeda ke Gedung DPRD, PMII Lumajang Tolak Kenaikan Harga BBM

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang melakukan protes atas kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemeirntahan Jokowi. Dengan menuntun sepeda, PMII mendatangi gedung DPRD di jalan raya Wonorejo Lumajang, Rabu (19/11/2014).Dalam rilisnya PMII menyatakan sikap penolakan atas kenaikan harga BBM. Muhammad Hariyadi, Ketua PC PMII Lumajang menyatakan, bahan bakar minyak (BBM) akhirx dinaikan oleh pemerintah sejak tanggal 18 Nopember 2014. Ada beberapa alasan yg disampaikan Presiden Ir.H.Joko Widodo dalam pidatonya. Diantaranya kenaikan BBM ingin menunjang Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan maritim dan Pemerataan ekonomi.Kebijakan Jokowi sangatlah bertentangan dengan janji politiknya yaitu ingin mengangkat kesejahteraan rakyat kecil. Namun kebijakan menaikkan harga BBM sangat menyengsarakan rakyat kecil. sebab, sebagian besar pengguna BBM bersubsidi adalah kalangan menengah kebawah.Kenaikan BBM akan berdampak pada perekonomian masyarakat kecil, inflasi dan lainnya. Dengan pertimabngan itu, PC.PMII Lumajang dengan tegas MENOLAK dan MEMPROTES kebijakan yg di ambil presiden secara sepihak karena tidak memenuhi 3 Unsur.1.Harga minyak mentah dunia dibawah asumsi APBN2.Lifting minyak masih dibawah kisaran asumsi APBN3.Harga kurs rupiah terhadap dollar masih dalam batas asumsi APBN.(Yd/red)

Salam Dua Ribu, Pendukung Jokowi di Lumajang Kecewa BBM Naik

Lumajang(lumajangsatu.com)- Para pendukung dan relawan Joko Widodo merasa kecewa dengan kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh Pemerintah. Awalnya, para pendukung simpatik dengan janji kampanye Jokowi, namun hingga kini janji tersbut belum terealisasikan. "Kami mendukung pak Jokowi karena sepakat dengan program-programnya, sekarang kok malah menaikkan harga BBM," ujar M. Syahwal Ali, salah satu Mahasiswa di Lumajang, Selasa (18/11/2014). Ditemui lumajangsatu.com, sambil memakai kaos Jokowi, Syahwal menutup mukanya dan mengatakan salam gigit jari dan salam dua ribu. Hal itu menunjukkan bahwa para pendukung merasa gigit jari karena kebijakan kenaikan harga BBM dampaknya sangat sistemik. "Dampakanya akan dirasakan oleh masyarakat menengah dan bawah, sebab harga-harga sudah melambung sejak ada rencana kenaikan BBM dan hari ini rencana itu benar-benar direalisan oleh pak Jokowi yang terhormat," terangnya. Dirinya selaku mahasiswa akan melakukan aksi turun jalan menyatakan dengan tegas menolak kenaikan harga BBM. Hal itu bentuk protes, karena Presiden telah ikut andil dalam menyengsarakan kehidupan rakyat kecil.  "Kita akan turun aksi bersama sahabat-sahat yang lain, menolak keras kenaikan harga BBM," pungkasnya.(Yd/red)

Petani Tebu Lumajang Minta Tata Niaga Gula Dikembalikan ke BULOG

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sisa gula petani di PG Jatiroto masih menumpuk. Pasalnya, saat lelang gula penawaran masih dibawah harga harapan dari para petani tebu di Lumajang. PG Jatiroto kemudian mengadakan Forum Temu Kemitraan (FTK) yang di undang adalah perwakilan petani masing-masing rayon Kasinderan dan KUD yang menangani tebu. Dalam forum tersebut membahas gula petani yg masih belum terjual dengan jumlah 12.500 ton. "Jumlah gula di PG Jatiroto masih menumpuk dan hingga kini belum terjual, jumlahnya mencapai 12.500 ton," ujar Budhi Susilo salah seorang petani tebu Lumajang, Selasa (18/11/2014). Akibat kondisi itu, para petani saat ini kesulitan untuk mendapatkan biaya garap yang tidak kunjung cair. Mengingat biaya garap baik yang berasal kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan bunga 7 % dan dana Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dari PTPN XI dg bunga 6 % juga belum bisa di cairkan. "Kita kesulitan untuk biaya penanaman karena KKPE dan PKBL tidak kunjung cair. Sehingga untuk musim giling ke depannya produksi tebu dipastikan akan menurun drastis," tambahnya. Dengan kondisi yang menimpa para petani tebu PG Jatiroto, para petani berharap ada campur tangan pemerintah dalam tata niaga gula. Karena gula masuk Sembako, nantinya tata niaga gula akan dikelola oleh Bulog.  "Yang tak kalah pentingnya seharusnya pemerintah ikut turun tangan mengenai tata niaga gula, supaya di kembalikan kepada BULOG, biar harga gula stabil dan tidak ada permainan seperti Kartel gula," pungkasnya.(Yd/red)

Kumuh, Sudah Waktunya Pasar Tradisional Klakah di Rehab Total

Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi C DPRD Lumajang melakukan kunjungan ke Pasar Klakah. Suigsan ketua Komisi C menyatakan, pasar Klakah sangat kumuh dan banyak orang berjualan sudah masuk kewilayah areal stasiun. Para pedagang tersbut juga belum membayar retribusi, sehingga pendapatan asli daerah terbuang begitu saja. "Dari pantauan kami, kita melihat pasar klakah sangat kumuh, pembuangan air juga minim sehingga menambah kekumuhan," jelas Suigsan kepada lumajangsatu.com, Jum'at (07/11/2014). Disamping masih banyak lapak yang tidak membayar retribusi, juga banyak lapak milik pedangan yang dilebarkan. Sehingga semakin mempersempit orang yang ingin berbelanja. Sedangkan jika ada barang milik pedagang yang jatuh karena tersenggol pasti akan meminta ganti rugi. "Juga banyak lapak milik pedagang yang dilebarkan, sehingga jalan untuk para pembeli menjadi semakin sempit," jelasnya. Tak hanya  itu, sarana umum seperti MCK, juga sangat kurang sehingga menambah suasana kumuh di pasar klakah. Oleh sebab itu, DPRD meminta Dinas Pasar untuk melakukan rehab total dan segera diajukan kepada DPRD sebelum pembahasan RAPBD tahun 2015. "Tempat pembuangan sampahnya hanya satu, MCK juga minim, maka sudah waktunya pasar Klakah untuk direhab total," pungkasnya.(Yd/red)