Lumajang(lumajangsatu.com)- Para pedangan durian yang berada di jalan raya Klakah hingga Ranuyoso mendapatkan rejeki melimpah. Pasalnya, setiap hari banyak pengendara yang melintas dijalan Nasioanl itu sering membeli dalam bentuk banyak. "kalau momentum politik seperti ini banyak yang membeli banyak untuk dibuat oleh-oleh," ujar Saiful (36) salah seorang pedagang durian di Jalan Raya Ranuyoso. Ia mengaku, durian dagangannya banyak di buru oleh orang-orang yang melintas di Jalan raya, terutama para pelaku politik seperti saat ini "Terkadang orang partai yang membeli durian saya," ujar pedagang asal desa tegalbangsri Ranuyoso Lumajang tersebut, Jumat (09/05/2014) saat di temui di tempat. Selama berdagang selama 3 tahunan, ia mengaku baru tahun 2014 ini dapat meraup untung yang besar, sebab banyak orang-orang luar kota yang berdatangan ke Lumajang untuk mengawal calonnya di kancah politik. Perharinya Saiful dapat menjual 3-4 bendel dengan harga yang relatif murah, mulai dari Rp.45.000 sampai Rp.50.000 per bendelnya. "Rata-rata 3-4 perharinya mas" tambahnya.(Mad/Red)
Ekonomi
Tak Diperhatikan Pemerintah Lumajang, Sopir Lin Menjerit
Lumajang(lumajangsatu.com) - Angkutan umum berupa Lin (Angkot) yang beroperasi di Terminal Minak Koncar Wonorejo Lumajang, nyaris tak dapat penumpang. 60 Unit Lin Kota, yang sampai saat ini tidak ada peremajaan angkutan dari pihak pemerintah daerah merupakan penyebab sepinya penumpang. Selain armada yang sudah tidak layak, sepinya penumpang diakibatkan oleh penumpang yang banyak di jemput oleh saudara atau nyalter. Joko (64), Salah seorang supir Angkutan Kota mengaku, pendapatan perharinya rata-rata Rp.10.000 sampai Rp.15.000. "Kadang saya harus atorok", Ungkap Pria yang telah berprofesi sebagai supir sekitar 3 tahun lalu, saat ditemui lumajangsatu.com, Selasa (06/05/2014). Ia mengaku hampir tidak ada hari yang ramai dengan penumpang, sehingga pendapatan para supir lin menurun drastis. Selama ini para supir mengaku tidak ada perhatian dari Pemerintah. "Kami berharap angkutan kota mendapat subsidi dari Pemerintah Daerah untuk peremajaan angkutan," pungkasnya.(Mad/Red)
Jelang Pemilu, Peningkatan Transaksi Keuangan Lebih dari 100%
Jakarta(lumajangsatu.com) - PPATK akan disibukkan dengan peningkatan tranksaksi keuangan yang meningkat tajam jelang gelaran Pemilu. PPATK memprediksi, peningkatan transaksi jelang Pemilu bisa mencapai 100% lebih. "Ada korelasi antara aktivitas politik dan aktivitas perputaran transaksi keuangan," ujar Direktur pemeriksaan dan riset PPATK, Ivan Yustiavandana di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014). Menurut Ivan, peningkatan jumlah transaksi keuangan jelang Pemilu bisa mencapai lebih dari 100% dari transaksi yang biasa terjadi di hari-hari normal. Hal ini sudah terjadi pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. "Kalau bicara tahun 2004 ada pergerakan traksaksi tunai hingga 145 % dan tahun 2009 mencapai 125% transaksi tunai. Kita mengantisipasi hal yang sama pada proses Pemilu ini," jelas Ivan. Pihak PPATK sudah mendapatkan semua data Caleg dan partai politik dari KPU. Semua data yang didapat menjadi bahan bagi PPATK untuk memonitor pergerakan transaksi keuangan para Caleg. "Kita sudah sangat cermat mengawasi transaksi keuangan dari semua nama yang ada di KPU dan Bawaslu," ungkap Ivan. Ayo memilih di Pemilu 2014! Sudah tahu lokasi TPS dan caleg peserta Pemilu 2014? Cek di detikPemilu. Anda juga bisa bertanya langsung ke KPU soal Pemilu 2014 langsung ke komisioner KPU hanya di detikPemilu.(nyh/dtc/red)
Sambut Tahun Baru, Pos Lumajang Siapkan Jajanan Gratis Bagi Pelanggan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengawali tahun baru 2014, kantor pos cabang Lumajang hari Selasa (02/01) akan menggelar acara penyambutan pelanggan. Para pelanggan bisa menikmati jajanan rakyat yang diberikan secara gratis. "Besok kita akan lakukan acara penyambutan pelanggan pada awal tahun 2014," ujar Heny Setyo, manager pemasaran pos Lumajang kepada lumajanagsatu.com, Rabu (01/01/2014). Disamping menyediakan jajanan gratis, para pelanggan yang melakukan traksaksi pada hari tersebut, berkesempatan mendapatkan hadiah. Acara pengundian akan dilakukan jam 12.00 wib dari semua nomor pelanggan yang melakukan transaksi. "Kita siapkan 2 televisi, payung, dan hadiah-hadiah yang lainnya," paparnya. Ia menambahkan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai ucapan terima kasih kepada pelanggan yang telah melakukan transaksi di kantor pos. "Kegiatan ini selalu dilakukan setiap tahun, awalnya instruksi dari kantor pusat, namun tahun ini tidak ada perintah kita tetap lakukan," pungkasnya.(Yd/red)
Akibat Truck Pasir Besi, Jalan Pasirian-Tempursari Menjadi Jalur Maut
Lumajang(lumajangsatu.com)- Akibat terus menerus dilewati armada truck pengangkut pasir besi, akses jalan yang menhubungkan Kecamatan Pasirian dan Tempursari rusak parah. Menurut warga Tempursari kerusakan jalan mulai dari wilayah Telpuk yang menjadi lokasi penambangan hingga desa Bades Kecamatan Pasirian. "Yang rusak mulai dari Telpuk yang menjadi lokasi penambanga hingga di desa Bades, kita biasa menyebutnya dengan jalur maut," ujar Rahman warga desa Pundungsari Kecamatan Tempursari kepada lumajangsatu.com, Sabtu (28/12/2013). Warga menggambarkan kerusakan jalan sangat parah, karena lindasan truck pasir besi mengakibatkan lobang yang sangat dalam. Aspal jalan juga sudah terkelupas, sehingga oleh warga diganti dengan tanah dan batu kapur. "Aspalnya sudah tidak ada, oleh warga diganti dengan tanah dan batu kapur," paparnya. Dari pengamatan warga, jumlah armada truck pengangkut pasir besi kemungkinan tidak sampai seratus armada, namun setiap truck bisa kembali hingga tujuh kali. Warga sangat mengeluh karena jalur tersebut menjadi akses penting bagi warga tempursari untuk ke Lumajang. "Kalau trucknya tidak sampai seratus, tapi bisa bolak balik hingga tujuh kali," jelasnya. Warga juga dirugikan akibat Jarak tempuh yang dibutuhkan dari Tempursari ke Lumajang menjadi semakin lama. Belum lagi ditambah jalur Tempah hingga Lumajang yang sudah menjadi kolam-kolam kecil akibat banyak yang rusak. "Jarak tempuh yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat, biasanya Tempurasi-Lumajang hanya 1,5 sampai 2 jam, sekarang sudah semakin lama," pungkanya. Hal senada juga diungkapkan Imam Muzani warga desa Purorejo Kecamtan Tempursari, Menurutnya, warga yang melintasi jalur maut tersebut harus ekstra hati-hati jika tidak ingin celaka. Warga juga mengeluh dengan jalan rusak yang membuat pengeluaran untuk perawatan sepeda menjadi membengkak. "Sepeda kami sering rusak, mulai ban pecah, rem blong, rantai putus dan lainnya, sehingga membuat pengeluaran semakin membengkak," jelasnya. Warga berharap ada tindakan tegas oleh pemerintah Lumajang agar aramada pengangkaut pasir besi tidak merusak jalan lagi. Sebab, rakyat tempursari tidak mersakan dampak positif dari pertambangan, hanya menikmati keruskan jalan saja. "Hentikan saja pertambangan itu, karena kami tidak merasakan dampaknya, kecuali merasakan kerusakan jalan saja," cetusnya.(Yd/red)
Jelang Tutup Tahun, Pos Lumajang Kebanjiran Traksaksi Pebayaran Pajak
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang perayaan Natal dan Tahun baru 2014, kantor Pos Cabang Lumajang mengaku kebanjiran kiriman paket ucapan dari luar daerah ke Lumajang. Tak hanya itu, pengiriman kartu ucapan dari Lumajang ke daerah lain juga meningkat. "Kiriman kartu ucapan dari luar Lumajang meningkat 25 persen dan dari lumajang keluar meningkat hampir 10 persen dibanding dengan bulan sebelumnya," ujar Hany Setyo, Manager pemasaran kantor pos Lumajang, Selasa (24/12/2013). Disamping pengiriman paket, transaki pembayaran pajak PPH dan PPN dari instasi juga meningkat tajam. Bahkan, kantor pos harus menambah loket layanan menjadi 7 loket dari sebelumnya yang hanya 5 loket layanan. "Kita harus menambah dua loket lagi menjadi 7 loket layanan," paparnya. Ditengarai karena segera tutup anggaran, maka seluruh transaksi yang belum dibayarkan pajaknya ditumpuk pada akhir tahun. Untuk nominal pembayarannya kata Heny tidak terlalau besar mulai dari 4 ribu hingga 10 ribu rupiah. "Nominalnya tidak besar ya, ada yang 4 ribu ada yang 10 ribu, namun masing-masing orang minimal membawa 15 sampai 20 transaki,' jelasnya Tak hanya di pos Lumajang, kantor pos yang ada di Kecamatan juga mengalami penigkatan transaksi pembayaran pajak PPH dan PPN. Karena banyaknya antrian yang membayarkan pajak, kantor pos juga menambah kursi antrian pengunjung. "Kita juga harus menambah kursi antrian," pungkasnya.(Yd/red)
Masyarakat Ingin Jalur Ranu Pene-Senduro Bisa Diperbaiki Penuh
Lumajang(lumajangsatu.com)- Perbaikan jalur wisata Senduro-Ranu Pane oleh Pemerintah kabupaten Lumajang dan kementrian Kehutanan RI mendapatkan apresiasi oleh sejumlah Masyarakat. Warga berharap agar jalur tersebut bisa diperbaiki secara penuh sehingga wisata ranu pane dan Gunung Semeru semakin maju. "Wah saya berharap seperti jalau di ijen, jalannya mantab," Ujar Den Indra melalu media sosialnya, Senin (18/11/2013) Diberitkan sebelumnya, Nugroho Dwi Atmoko Kepala Dinas PU Lumajang menyatakan, dari total panjang jalan 34,6 km dari Kecamatan Senduro sampai Ranu Pane, sepanjang 18,6 km masih dalam kondisi rusak parah. Mulai tahun 2010 dinas PU mulai menganggarkan perbaikan jalan secara berkala hingga nanti seluruh akses menuju Gunung Semeru melalui senduro bisa bagus dengan konstruksi hotmik. "Dari total panjang 34,6 km, sepanjang 18,6 km kondisinya masih rusak parah," Terangnya. Pada tahun 2013 dinas PU telah menganggarkan 2,4 km perbaikan berkala jalur Senduro sampai Ranu Pane. Hal itu sebagai bentuk kometmen pemrintah untuk memajukan salah satu potensi wisata Lumajang yakni Ranu Pane dan Gunung Semeru. "Tahun ini ada 2,4 km dan tahun depan juga kita anggarkan," Jelasnya. Sedangkan anggaran dari TNBTS perbaikan jalan 3,2 km dari ireng-ireng sampai jemplangan, namun secara spot-spot. Intinya kata Nugroho antara TNBTS dan Pemkab Lumajang akan membangun sinergitas untuk memajukan wisata dikawasan TNBTS khusunya di Lumajang. "TNBTS saat ini bangun jalan 3,2 km," Pungkasnya.(Yd/red)
Bocah Lumajang jadi Kuli Bangunan Lawan Kemiskinan Jadi Perhatian Menteri Perdagangan
Lumajang(lumajangsatu.com) - Udara dingin yang menusuk tulang sudah jadi teman sehari-hari warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Maklum, desa ini terletak di ketinggian 7.200 mdpl. Ini yang membuat banyak warga desa di tempat ini lebih nyaman berada di dekat tungku perapian untuk menghangatkan badan. Begitupun Sinetrik (31) dan anaknya Agus Supriyadi (15), yang tinggal di rumah berukuran 5x5 meter yang ia tempati berupa gubuk reyot berdinding kayu papan tak beraturan. Tempat tidur dan dapur bercampur jadi satu. Jika malam tiba, ia harus bergelut dengan dinginnya udara malam yang masuk melalui celah dinding yang menganga. Setiap hari, Supri sibuk mencari nafkah. Mengais rezeki untuk menopang kebutuhan hidup bersama ibunya. Supri memang bukan tipe orang pemalas, meski bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan pas-pasan. Supri dan ibunya, adalah satu dari 11,66 persen warga miskin di Indonesia. Berpenghasilan pas-pasan, tempat tinggal tak layak, dan tak lagi berani membangun mimpi seperti saat masih kecil. Kondisi Supri dan ibunya, bahkan boleh dibilang masih jauh lebih baik ketimbang yang lain. Karena di luar sana, masih banyak warga malah sama sekali tidak berpenghasilan, dan tidak memiliki tempat tinggal. Mengutip data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), sampai dengan tahun 2012, tingkat kemiskinan nasional telah turun dari 13,33 persen pada tahun 2010, menjadi 11,66 persen. Tahun 2014 nanti, pemerintah menargetkan ada penurunan lagi menjadi 8-10 persen. Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia, penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibanding negara lainnya. Seperti Kamboja, Thailand, China, dan Brasil. Meski ada penurunan angka kemiskinan, Mendag Gita Wirjawan menilai, Indonesia tetap berupaya agar arah kebijakan tetap relevan mengatasi kemiskinan. Termasuk kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan di kancah perekonomian global. "Perdagangan internasional harus relevan mengatasi kemiskinan terutama di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia," katanya. Dalam berbagai perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia tidak sekadar merundingkan perdagangan, tetapi juga upaya menarik investasi dari mitra runding ke Indonesia. Prinsip investment for trade ini, kata Gita, merupakan cara membuat perdagangan internasional relevan dengan upaya penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan yang menjadi agenda tetap pemerintah.(red) sumber :ayogitabisa.com
Duh..!! Dermaga Pengangkut Pasir Besi Tak Masuk Perda RTRW Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kabupaten Lumajang ternyata telah memiliki Dermaga di pesir pantai selatan. Namun, Pembangunan Dermaga untuk mengangkut pasir Besi di Dusun Dampar Desa Bades Kecamatan Pasirian dinilai melanggar Perda No. 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lumajang 2012-2032.Dimana, dalam RTRW di wilayah pesisir selatan masuk kawasan pertambangan dan pariwisata, tidak ada pembangunan Dermaga. "Itu sudah melanggar RTRW kita," Ujar Ketua DPRD Lumajang, Agus Wicaksono S.Sos pada sejumlah wartawan di kantornya, Rabu(09/10/2013). Dirinya baru tahu adanya pembangunan Deramga di Amdal pertambangan milik PT. IMMS yang diterima dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kelompok Kerja (Pokja) Pertambangan Pemkab. Padahal, dalam RTRW tidak pernah akan ada rencana di 25 tahun kedepan ada sebuah pelabuhan atau dermaga untuk mengangkut hasil tambang dan bumi Lumajang. "Ini sudah tidak cocok denga Perda, bisa-bisa dari Dermaga Illegal atau tempat transaksi penyeludupan barang illegal dan Imigrasi illegal," ujar politisi PDIP Lumajang. Selain menyayangkan banyak kerusakan lingkungan di pesisir pantai selatan, ijin para perusahaan pegolahan tambang melakukan Joint Opertion (JO) dengan PT.IMMS tidak diketahui dewan dan CSR yang belum dirasakan manfaatnya bagi masyarakt. "Kita tidak pernah diberitahu soal ijin JO dengan PT.IMMS, padahal kerusakan lingkungan sangat parah," ungkapnya. DPRD melalui komisi-komisi akan melakukan rapat untuk menangani kerusakan lingkungan di kawasan pertambangan dan ijin perusahaab JO dengan PT.IMMS. "Kita rapatkan di Badan Musyawarah dewan, untuk soal pasir besi," pungkasnya.(Yd/red)
Tambang Pasir Besi Lumajang Jelas Berikan Kerusakan, Kontrubusi Minim
Lumajang(lumjangsatu.com)- Anggota DPRD Lumajang mulai merespon keluhan masyarakat dengan melakukan sidak ke lokasi pertambangan milik PT. IMMS di pesisir pantai selatan Kecamatan Pasirian, Senin(07/10/2013). Pasalnya, dampak dari pertambangan bagi masyarakat dan pembangunan daerah belum dirasakan, yang dirasakan hanya dampak kerusakan. Achmad Jauhari Wakil ketua DPRD Lumajang, mengatakan, dampak pertambangan sangat dirasakan dalam hal kerusakan lingkungan, royalty belum menyumbang pendapatan asli daerah dan dampak sosial. DPRD selaku wakil rakyat turun langsung melihat proses pertambangan. Dampak sudah jelas, Royalty tidak dirasakan, padahal sejumlah perusahaan pertambangan yang Joint Operation sudah memenuhi ke IMMS, ungkapnya. Sidak dilakukan oleh Komisi A, B, C dan D untuk mengetahui secara langsung kerusakan alam, masukan masyarakat dan keterangan para perusahaan yang masuk di Joint Operation (JO). Selain itu, dari unsur pemkab Lumajang, yakni Kabag Ekonomi, Nurul Huda bersama pokja pertambangan dilibatkan. Kita ingin melihat dampak kerusakan secara langsung, paparnya. Dalam pantauan DPRD dan Pemkab Lumajang bersama insan pers, banyak sekali lubag galian pertambangan belum di tutup. Bahkan, limbah pertambangan dibiarkan dilokasi penglian dan air untuk pencucian dibuat ke laut dan danau payau. Sungguh menyedihkan, Kerusakan sudah dirasakan, kontribusi pada pemerintah belum jelas, pungkas Jauhari.(Yd/red)