Lumajang(lumajangsatu.com)- Perbaikan jalur wisata Senduro-Ranu Pane oleh Pemerintah kabupaten Lumajang dan kementrian Kehutanan RI mendapatkan apresiasi oleh sejumlah Masyarakat. Warga berharap agar jalur tersebut bisa diperbaiki secara penuh sehingga wisata ranu pane dan Gunung Semeru semakin maju. "Wah saya berharap seperti jalau di ijen, jalannya mantab," Ujar Den Indra melalu media sosialnya, Senin (18/11/2013) Diberitkan sebelumnya, Nugroho Dwi Atmoko Kepala Dinas PU Lumajang menyatakan, dari total panjang jalan 34,6 km dari Kecamatan Senduro sampai Ranu Pane, sepanjang 18,6 km masih dalam kondisi rusak parah. Mulai tahun 2010 dinas PU mulai menganggarkan perbaikan jalan secara berkala hingga nanti seluruh akses menuju Gunung Semeru melalui senduro bisa bagus dengan konstruksi hotmik. "Dari total panjang 34,6 km, sepanjang 18,6 km kondisinya masih rusak parah," Terangnya. Pada tahun 2013 dinas PU telah menganggarkan 2,4 km perbaikan berkala jalur Senduro sampai Ranu Pane. Hal itu sebagai bentuk kometmen pemrintah untuk memajukan salah satu potensi wisata Lumajang yakni Ranu Pane dan Gunung Semeru. "Tahun ini ada 2,4 km dan tahun depan juga kita anggarkan," Jelasnya. Sedangkan anggaran dari TNBTS perbaikan jalan 3,2 km dari ireng-ireng sampai jemplangan, namun secara spot-spot. Intinya kata Nugroho antara TNBTS dan Pemkab Lumajang akan membangun sinergitas untuk memajukan wisata dikawasan TNBTS khusunya di Lumajang. "TNBTS saat ini bangun jalan 3,2 km," Pungkasnya.(Yd/red)
Ekonomi
Bocah Lumajang jadi Kuli Bangunan Lawan Kemiskinan Jadi Perhatian Menteri Perdagangan
Lumajang(lumajangsatu.com) - Udara dingin yang menusuk tulang sudah jadi teman sehari-hari warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Maklum, desa ini terletak di ketinggian 7.200 mdpl. Ini yang membuat banyak warga desa di tempat ini lebih nyaman berada di dekat tungku perapian untuk menghangatkan badan. Begitupun Sinetrik (31) dan anaknya Agus Supriyadi (15), yang tinggal di rumah berukuran 5x5 meter yang ia tempati berupa gubuk reyot berdinding kayu papan tak beraturan. Tempat tidur dan dapur bercampur jadi satu. Jika malam tiba, ia harus bergelut dengan dinginnya udara malam yang masuk melalui celah dinding yang menganga. Setiap hari, Supri sibuk mencari nafkah. Mengais rezeki untuk menopang kebutuhan hidup bersama ibunya. Supri memang bukan tipe orang pemalas, meski bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan pas-pasan. Supri dan ibunya, adalah satu dari 11,66 persen warga miskin di Indonesia. Berpenghasilan pas-pasan, tempat tinggal tak layak, dan tak lagi berani membangun mimpi seperti saat masih kecil. Kondisi Supri dan ibunya, bahkan boleh dibilang masih jauh lebih baik ketimbang yang lain. Karena di luar sana, masih banyak warga malah sama sekali tidak berpenghasilan, dan tidak memiliki tempat tinggal. Mengutip data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), sampai dengan tahun 2012, tingkat kemiskinan nasional telah turun dari 13,33 persen pada tahun 2010, menjadi 11,66 persen. Tahun 2014 nanti, pemerintah menargetkan ada penurunan lagi menjadi 8-10 persen. Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia, penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibanding negara lainnya. Seperti Kamboja, Thailand, China, dan Brasil. Meski ada penurunan angka kemiskinan, Mendag Gita Wirjawan menilai, Indonesia tetap berupaya agar arah kebijakan tetap relevan mengatasi kemiskinan. Termasuk kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan di kancah perekonomian global. "Perdagangan internasional harus relevan mengatasi kemiskinan terutama di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia," katanya. Dalam berbagai perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia tidak sekadar merundingkan perdagangan, tetapi juga upaya menarik investasi dari mitra runding ke Indonesia. Prinsip investment for trade ini, kata Gita, merupakan cara membuat perdagangan internasional relevan dengan upaya penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan yang menjadi agenda tetap pemerintah.(red) sumber :ayogitabisa.com
Duh..!! Dermaga Pengangkut Pasir Besi Tak Masuk Perda RTRW Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kabupaten Lumajang ternyata telah memiliki Dermaga di pesir pantai selatan. Namun, Pembangunan Dermaga untuk mengangkut pasir Besi di Dusun Dampar Desa Bades Kecamatan Pasirian dinilai melanggar Perda No. 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lumajang 2012-2032.Dimana, dalam RTRW di wilayah pesisir selatan masuk kawasan pertambangan dan pariwisata, tidak ada pembangunan Dermaga. "Itu sudah melanggar RTRW kita," Ujar Ketua DPRD Lumajang, Agus Wicaksono S.Sos pada sejumlah wartawan di kantornya, Rabu(09/10/2013). Dirinya baru tahu adanya pembangunan Deramga di Amdal pertambangan milik PT. IMMS yang diterima dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kelompok Kerja (Pokja) Pertambangan Pemkab. Padahal, dalam RTRW tidak pernah akan ada rencana di 25 tahun kedepan ada sebuah pelabuhan atau dermaga untuk mengangkut hasil tambang dan bumi Lumajang. "Ini sudah tidak cocok denga Perda, bisa-bisa dari Dermaga Illegal atau tempat transaksi penyeludupan barang illegal dan Imigrasi illegal," ujar politisi PDIP Lumajang. Selain menyayangkan banyak kerusakan lingkungan di pesisir pantai selatan, ijin para perusahaan pegolahan tambang melakukan Joint Opertion (JO) dengan PT.IMMS tidak diketahui dewan dan CSR yang belum dirasakan manfaatnya bagi masyarakt. "Kita tidak pernah diberitahu soal ijin JO dengan PT.IMMS, padahal kerusakan lingkungan sangat parah," ungkapnya. DPRD melalui komisi-komisi akan melakukan rapat untuk menangani kerusakan lingkungan di kawasan pertambangan dan ijin perusahaab JO dengan PT.IMMS. "Kita rapatkan di Badan Musyawarah dewan, untuk soal pasir besi," pungkasnya.(Yd/red)
Tambang Pasir Besi Lumajang Jelas Berikan Kerusakan, Kontrubusi Minim
Lumajang(lumjangsatu.com)- Anggota DPRD Lumajang mulai merespon keluhan masyarakat dengan melakukan sidak ke lokasi pertambangan milik PT. IMMS di pesisir pantai selatan Kecamatan Pasirian, Senin(07/10/2013). Pasalnya, dampak dari pertambangan bagi masyarakat dan pembangunan daerah belum dirasakan, yang dirasakan hanya dampak kerusakan. Achmad Jauhari Wakil ketua DPRD Lumajang, mengatakan, dampak pertambangan sangat dirasakan dalam hal kerusakan lingkungan, royalty belum menyumbang pendapatan asli daerah dan dampak sosial. DPRD selaku wakil rakyat turun langsung melihat proses pertambangan. Dampak sudah jelas, Royalty tidak dirasakan, padahal sejumlah perusahaan pertambangan yang Joint Operation sudah memenuhi ke IMMS, ungkapnya. Sidak dilakukan oleh Komisi A, B, C dan D untuk mengetahui secara langsung kerusakan alam, masukan masyarakat dan keterangan para perusahaan yang masuk di Joint Operation (JO). Selain itu, dari unsur pemkab Lumajang, yakni Kabag Ekonomi, Nurul Huda bersama pokja pertambangan dilibatkan. Kita ingin melihat dampak kerusakan secara langsung, paparnya. Dalam pantauan DPRD dan Pemkab Lumajang bersama insan pers, banyak sekali lubag galian pertambangan belum di tutup. Bahkan, limbah pertambangan dibiarkan dilokasi penglian dan air untuk pencucian dibuat ke laut dan danau payau. Sungguh menyedihkan, Kerusakan sudah dirasakan, kontribusi pada pemerintah belum jelas, pungkas Jauhari.(Yd/red)
H.Thoriq Promosikan Potensi Wisata Lumajang di Kejuaraan Dunia Bridge
Lumajang(lumajangsatu.com)-Atlet Bridge Lumajang, H. Thoriq selain bertanding di Kejuaraan Dunia-Nusa Dua Bali. Dia yang juga putra daerah kaki Gunung Semeru mengenalkan potensi wisata, seni dan budaya ke para atlet dunia bridge. H. Thoriq mengaku, dirinya selain ingin menunjukan Indonesia memiliki atlet handal dibidang olah raga kartu remi. Dirinya ingin, kota kelahiranya dikenal di dunia internasional dibidang wisatanya seperti pulau Bali. "Kita disini memiliki Gunung Semeru, Pura, Pisang Agung, Pisang Mas Kirana, Kesenian Jaran Kencak, dan banyak lagi, siapa yang yang mau mengenalkan kalau bukan kita sebagai Orang Lumajang," ungkap pria yang tinggal di Jl, Kyai Ilyas itu. Dari sejumlah pertemuan dengan atlet dunia, kebanyakan menanyakan soal keindahan alam di Indonesia. Dirinya, disela-sela istirahat itulah, dijadikan untuk promosi potensi Lumajang didunia internasional melalui atlet bridge. Dalam kejuaraan dunia itu, diikuti 30 Negara baik Eropa, Amerika, Asia, Australia dan Afrika. "Saya ketemu dengan atlet bridge juara dunia dari Amerika Serikat (USA),Siah Mahmud, dia juga tertarik datang ke Lumajang," cerita Thoriq.(yl/red)
Duh, Masyarakat Lumajang Belum Tahu Potensi Daerahnya
Lumajang(lumajangsatu.com)-Sungguh treyuh dan menyedihkan. Ternyata, banyak sekali masyarakat, pelajar dan pemuda Lumajang yang tidak mengetahui potensi daerahnya untuk dikembangkan serta dikenalkan ke luar kota dan dunia. Pertanyaan yang disampaikan redaksi : www.lumajangsatu.com ke sejumlah media jejering sosial, seperti facebook dan twitter, para pemilik akun saling tanya. Bahkan, yang disampaikan di forum, grup dan twiiter, malah potesi buruk Lumajang. Ini sungguh mengkhawatirkan dan perlu adanya sebuah publikasi, apa saja kah potensi daerah Lumajang yang bisa memakmuran masyarakatnya. Ini butuh perjuangan keras, agar Lumajang bisa dikenal potensinya bagi masyarakatnya. Sehingga, tidak menjadi alat komiditi para inevstor dengan mengeruk keuntungan dari ketidak tahuan masyarakat. "Potensi Lumajang, kriminalnya," ujar pemilik akun twitter. "Ada dolog di Sumbersuko," ungkap pemilik akun facebook. "Pisang-nya orang Lumajang besar-besar," ujar pemilik akun Facebook sambil tertawa. Potensi Lumajang disegala sektor harus dikenalkan dan diketahui, agar bisa memakmurkan masyarakat. Peran serta pemerintah dan semua elemen masyarakat sangat diharapkan, baik disektor pertanian, wisata, makanan, budaya, tambang, alam, sejarah, pelakunya dan kreasinya. Mari kita kenalkan potensi Lumajang yang bisa memajukan daerah kelahiran, agar tidak lagi disebut kawasan kantong, kawasan hitam atau lainya.(yul/yud)
Jadi Pengusaha Sukses, Jangan Baca Peraturan
Jakarta(lumajangsatu.com) - Menjadi pengusaha jangan terlalu melihat peraturan. Peraturan dinilai justru membuat calon pengusaha atau pengusaha pemula menjadi takut dalam berbisnis. Hal ini disampaikan oleh pengusaha yang juga Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jl. Kapt. Tendean Jakarta, Selasa (24/9/2013). "Pengusaha baca peraturan dia nggak akan jadi pengusaha. Jangan baca peraturan, terlalu banyak peraturan dia takut jadi pengusaha," ucap JK. Menurutnya memulai berbisnis diminta jangan terlalu bergantung pada pemerintahan. Apalagi berharap pada program pemerintah. "Jadi pengusaha nggak usah ke kementerian minta tolong ke menteri. Itu nanti nggak jalan. Just do it," serunya.(red) sumber : detik.com
Inilah Tips dari JK, Bila Takut Gagal Jadi Pengusaha?
Jakarta(lumajangsatu.com) - Banyak orang yang ingin mulai menjadi pengusaha masih tidak berani karena takut gagal, ini dia tips dari mantan Wakil Presiden RI sekaligus Pengusaha Nasional Jusuf Kalla (JK) bagi kalian yang mau jadi pengusaha tapi takut gagal. "Jangan pernah takut gagal jadi pengusaha, seorang pengusaha harus mampu menghadapi kegagalan," ucap JK dalam acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jl Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2013). Kata JK, kegagalan dalam menjadi pengusaha atau memulai usaha ada dua macam."Menghadapi kegagalan itu dijadikan satu guru dan menjadi lebih kuat dalam melakukan perhitungan," katanya. "Guru itu belajar dulu baru mengajar dulu baru menguji, kalau kegagalan itu menguji dulu baru mengajarkan kita agar jangan sampai gagal lagi. Kedua kegagalan akan membuat kita jadi kuat dalam melakukan perhitungan, makanya banyak orang marketing menjadi pengusaha," ucapnya. Jadi kata JK, "Mau jadi usaha segera, jangan takut, jangan takut gagal jadi pengusaha," tandasnya.(yan/dtc) sumber: detik.com
Potensi Wisata Lumajang Masih Tanda Tanya, Humas Pemkab Ajak Jurnalis
Lumajang(lumajangsatu.com)-Banyaknya potensi sumber daya alam yang belum dikelola maksimal di sektor pasriwisata. Humas Pemkab Lumajang mengajak jurnalis baik Harian dan Minggu untuk ikut mempromosikan, agar bisa mendatangkan wisawatan. Lumajang masih dikenal sebagai daerah yang menakutkan bagi pendatang, karena banyak pemberitaan kriminal yang menasional. Sehingga, potensi wisata serta pendukung lainya seakan-akan tertutupi. Bahkan, banyak sekali masyarakat Lumajang diluar kota dan masyarakat yang hendak ke kaki Gunung Semeru was-was. Akhirnya, banyak potensi wisata yang bisa mendatangkan wisatan domestik dan luar negeri tidak tergarap. Kabag Humas Setda Lumajang, Edy Hozainy mengaku, lumajang masih dianggap hal yang aneh dalam bahasa jawa "kekiwo" (tanda tanya.red). Akhirnya, potensi itu tenggelam dan tidak menjadi hal yang harus diketahui masyarakat LUmajang sendiri dan luar. "Padahal potensi Lumajang sudah terkenal," aku Edy dihadapan puluhan jurnalis. Humas sangat berharap peran serta jurnalis, meski ada kelompok informasi masyarakat dalam memberikan potensi Lumajang. Karena, kalah dalam hal menulis yang bagus dan untuk konsumsi tertentu melalui blog. 'Kalau jurnalis mendukung, saya yakin Lumajang bisa maju disegala bidang," ungkap pria dengan rambut jarang dikepalanya.(yud/red)
Wakapolres: Situs Biting Kota Raja Lamajang Harus Jadi Icon Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Usai melakukan pengamanan aksi solidaritas untuk pelestarian dan penyelamtan situs Biting, Kompol Andy Arisandi, Wakapolres Lumajang menyempatkan untuk berkunjung ke lokasi Situs Biting. Wakapolres yang berasal dari Madura ini, mengaku penasaran dengan keberadaan situs Biting dengan benteng kerajaan yang masih terlihat. Saat berkunjung, juga sedang dilakukan Ekskavasi yang dilakukan Balai Arkeologi (Balar) Jogja, yang masuk hari kedua. Wakapolres Juga sempat bertanya seputar Situs Biting kepada petugas dari Balar Jogja. Wakapolres didampingi ketua MWKL Biting, juga naik kepengunga'an atau pos pantau dibenteng sebelah utara. Wakapolres Juga berdecak kagum dengan struktur dan batu bata yang kuat dan besar, tidak seperti batu bata masa sekarang. "Ini batu batanya sangat kuat," Ujar Wakapolres. Lanjut Waka, agar Situs Biting bisa dilestarikan maka harus ada kepedulian dari semua pihak. Disamping itu, untuk mengenalkan Situs Biting, setiap kegiatan pemerintah daerah, seperti kegiatan Harjalu harus disertakan nama Situs Biting. Sehingga, situs biting akan menjadi perbincangan dan menimbulkan panasaran bagi warga yang lain untuk mengetahuinya. "Situs Biting harus menjadi Icon disetiap kegiatan pemkab, sehingga masyarakat akan penasaran dan ingin mengetahui Situs Biting," Terangnya. Ia menambahkan, harus ada pemugaran dinding benteng yang yang masih terilhat. Dismaping itu, dunia pendidikan harus ada kepedulian dengan mulai mengenalkan Situs Biting kepada peserta didik. Jika perlu, para siswa dibawa ke Situs Biting dan melihat langsung benteng dengan sejarahnya. "Dunia pendidikan juga harus peduli," Pungkasnya.(Yd/red)