Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri menjelaskan, pemerintah menetapkan defisit anggaran dalam RAPBN-P 2013 sebesar 2,48 persen dari PDB yang sebelumnya 1,65 persen. Defisit anggaran tersebut dikarenakan pemerintah akan menambah utang melalui Surat Berharga Negara (SBN). "Penerimaan negara dalam RAPBNP 2013 mencapai Rp1.488,3 triliun. Selain itu belanja negara mencapai Rp1.722 triliun sehingga defisit anggaran mencapai Rp233,7 triliun. Belanja negara tersebut termasuk juga kenaikan subsidi energi dari Rp274,7 triliun menjadi Rp309,9 triliun," ujarnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/5/203). Chatib mengatakan, pembiayaan lain untuk menutup defisit 2,48 persen dialokasikan dari pemotongan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp24,6 triliun. "Penerimaan pajak juga akan mengalami pemotongan sebesar Rp41,3 triliun sehingga diharapkan dapat menutup defisit 2,48 persen tersebut," pungkas dia.
Ekonomi
TAM Mencapai Angka Penjualan Mobil Terbanyak
Surabaya - Toyota Astra Motor (TAM) membukukan pencapaian angka penjualan tertinggi sejak sembilan tahun terkahir sebanyak 1,1 juta unit dibarengi 8 rekor MURI kategori jumlah anggota mobil terbanyak, kendaraan MPV nilai jual tertinggi, pilihan terbanyak sosial media terhadap merek kendaraan dan peraih the best mini MPV lima tahun berturut-turut pada semua jenis mobil. Hal ini dibenarkan Presiden Direktur PT TAM, Jhonny Darmawan, Selasa(20/5) saat pengenalanairbag system New Avanza dan New Avanza Veloz di Sheraton Hotel Surabaya. Untuk itu, pasar Domestik dan Mancanegara pun menjadi potensi pertumbuhan Astra Motor. "Dual Airbags system pada Avanza ini merupakan upaya merealisasikan perbaikan dari Avanza, dan bahwa sampai bulan April 1,1 juta unit penjualan, ekspor mencapai 170 ribu. Artinya, antusias konsumen masih memilih Avanza," paparnya. Disebutkan, untuk jumlah penjualan Avanza terus meningkat 337 persen periode tahun 2004-2012. Sedangkan Daihatsu dan Toyota sendiri ditandai dengan SPK mencapai 20 ribu di tahun 2012 lalu. Sementara kebijakan untuk produk Agya dan Ayla regulasinya tinggal menunggu tanda tangan, sampai larut 8 bulan. Lebih lanjut dikatakan, semua grade New Toyota Avanza dan Toyota Avanza Veloz memiliki fasilitas dualairbags, front seatbelt pretensioner/force limiter (PT/FL), driver seatbelt warning, sliding brake pedal danknee bolster bagi pengendara. "Target Avanza domestik saja tercatat 18 ribu dan 5.000 untuk pasar mancanegara. Artinya, potensi meningkat di angka 1,3 optimis tercapai. Trend mobil keluarga saat ini sekitar 10 persen terjadi peningkatan 600 ribu per tahunnya," jelasnya. Untuk populasi pasar Indonesia Toyota diprediksikan mencapai 2 juta pertumbuhan otomotif per tahun, lanjutnya di kelas MPV dan compact car. Disusul sedan 3 persen dari total komposisi, akan tetapi secara persaingan sempat terjadi penurunan di Daihatsu Xenia. Saat ini, ada 10 ribu atau 2/3 menunggu pada pasar Avanza ini. "Total posisi segmen MPV di pasar mobil nasional memperlihatkan peningkatan di tahun 2008 sekitar 240.781 unit, dan pada 2012 bertambah dua kali lipat mencapai 497.464 unit," terang Chief ExecutiveTAM, Djojana Djody. Menurutnya, tahun 2013, April lalu tercatat sekitar 1.133.203 di pasar domestik dan mancanegara. Dimana, permintaan terealisasi 963.373 unit terjual di Indonesia dan 169.830 unit di mancanegara.
Swasembada Pangan Sulit Tercapai pada 2014
Yogyakarta Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementerian Pertanian Dr Agung Hendriadi M Eng mengakui target pemerintah untuk swasembada pangan,untuk kedelai, daging, jagung dan beras akan sulit tercapai pada tahun 2014. Pasalnya, produktivitas pangan nasional belum mampu mencukupi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. “Produktivitas pangan kita dalam 10 tahun terakhir masih tetap tidak meningkat secara signifikan,” kata Agung, Selasa (21/5). Untuk komoditas pangan dari sektor pertanian diakui Agung salah satu penyebabnya 52 persen infrastruktur irigasi yang sudah dibangun di era orde Baru dalam kondisi rusak parah, bahkan penyerapan tenaga kerja bidang pertanian menurun drastic hingga separuhnya. “Tahun 1976 penyerapan tenaga kerja bidang pertanian capai 64,16 dan kini hanya mampu menyerap 33 persen tenaga kerja,” kata alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini. Dia menerangkan produkktivitas kedelai nasional juga saat ini capai 1,3 juta ton per tahun sementara kebutuhannya mencapai sekitar 2,6 juta ton. Sedangkan untuk Gula, produksinya mencapai 2,17 ton sedangkan kebutuhannnya mencapai 2,9 juta ton. Begitu pun untuk komoditas jagung, selain faktor minimnya kepemilikan lahan, teknologi pengolahan pasca panen masih menjadi kendala terbesar. Saat musim panen, bulan Mei, Juni, dan Juli produktivitas jagung nasional mencapai surplus namun kelebihan stok tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan selama 9 bulan setelahnya. “Tidak bisa disimpan dengan baik sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan,” ujarnya. Sedangkan untuk daging, produktivitas dan produksi daging sapi nasional hanya mampu naik 100 ton dalam tempo 10 tahun. Produktivitas daging nasional mencapai 350 ton per tahun pada tahun 2000 namun hanya naik menjadi 450 ton di tahun 2010. “Sekarang ini produksi daging lokal capai 536 ribu ton sedangkan kebutuhannya capai 580 ribu ton sehingga kekurangann masih perlu impor,” imbuhnya. Adapun populasi sapi dan kerbau nasional untuk saat ini mencapai 14,8 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 50,68% populasinya berada di Pulau Jawa sedangkan sisanya di sumatra (18%), Bali dan Nusa Tenggara (14%). “Sisanya di Kalimantan dan Sulawesi,” katanya Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Dr Ir Lilik Sutirso, M Eng mengatakan persoalan sektor pertanian nasional saat ini ditenggarai tinggintya pertumbuhan permintaan impor komoditas pertanian dan lemahnya investasi swasta di sektor pertanian. Ditambah kondisi infrastruktur yang kurang memadai dan kurangnya efisiensi biaya supply-chain pangan. Menurutnya persoalan tersebut harus segera ditangani pemerintah agar dampak yang ditimbulkan tidak berpengaruh terhadap kemampuan negara dalam menyediakan pangan nasional.
Lagislator PKB, Sosialisasikan Lembaga Otoritas Jasa Keuangan
Lumajang- Setelah mengelar seminar Edukasi Financial inclusen anggota DPR RI dari partai kebangkitan Bangsa (PKB) Hj. Masyitah kembali menggelar kegitan yang sama. Namun, kegitan tersebut materinya berberda dengan kegitan yang awal. Kegitan seminar itu melibatkan pelajar, Mahasiswa dan para pemuda Lumajang. Sabtu (18/05/2013). "kalau dulu yang kita Hadirkan adalah BI, sekarang yang kita hadirkan adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," Ujar Istri calon Bupati Lumajang nomor urut 3 itu. Menurutnya, Disamping membuat sebuah kebijakan terkait dengan jasa keuangan, OJK juga berfungsi mengawasi jasa keuangan baik perbankan/ maupun jasa keuangan non perbankan. Munculanya OJK merupakan amanat dari undang-undang yang mewajibakan ada pengawas bagi jasa keuangan, sehingga para nasabah tidak akan dirugikan seperti pada kasusu bank Centuri. "Tugas OJK adalah melakukan pengawasan dan peyelidikan pada lembaga keuangan sehingga tidak akan terulang lagi kasusu seperti Bank Century," Jelasnya. Ia menambahkan, di Negera lain juga ada lembaga pengawas yang fungsinya lebih memperketat keberadaan jasa-jasa keungan, dan melakukan pengawasan ketat. Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa kegitan tersebut mereupak rangkaian serap apsirasi dan tuga anggota DPR RI untuk mensosialisasikan keberadaan OJK hingga tingkat bawah. Harpannya, masyarakat bisa tahu bahwa lembaga keungan Negara dan swasta juga ada yang mengawasinya. (Yd/red)
Gandeng BI, DPR PKB Gelar Seminar Financial Inclusion
Lumajang- Keberadaan Financial Inclusion, atau memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan perbankan dalam membangun usaha sangat penting, untuk terus meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia Anggota DPR RI Pusat, Masyitah, M.Pdi, di Seminar Edukasi Financial Inclusion, yang mengambil tema mendorong program inclusion untuk mendukung kemajuan industri perbankan di Indonesia. Kegiatan tersebut kerjasama Bank Indonesia (BI) dan Yayasan Bangkit Perempuan Indonesia (YBPI) di Warung Apung Bu Haji di Jl. Semeru, Rabu(08/05/2013). "Dengan edukasi financial inclusion, nantinya akan tercipta usahawan muda tangguh melalui perbankan," ujar istri cabup Lumajang, Ali Mudhori pada wartawan. Tujuannya, mendorong keuangan yang inclusion agar tercapai kesejahteraan ekonomi, pemerataan dan stabilitas keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat. Agar tercapai Financial Inclusion ada beberapa pilar, yakni edukasi, kebijakan perlindungan konsumen, sosialisai produk, intermediasi dan fasilitas produk. "Disini banyak masyarakat yang belum tahu dan paham soal pinjaman keuangan perbankan seperti KUR dan lainya," jelasnya. Masyitah berharap, financial inclusion bisa berkontribusi ke Masyarakat Lumajang melalui penerangan Bank Indonesia dan tidak dinikmati kelompok masyarakat tertentu saja. Finansial Inclusion diharapkan dapat berkontribusi untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas dalam ketahanan perekonomian kelas bawah dan menengah. "Program financial inclusion itu merupakan salah satu kebijakan baru Bank Indonesia," terangnya. Peserta seminar dari para pelaku usaha di 21 kecamatan dan Mahasiswa. Diharapkan para pelaku usaha mendapatkan program inclusion dari perbankan. "Kita bidik para pemuda agar mereka memiliki dasar jika akan memulai usaha, atau minimal bisa menyampaikan kepada sanak saudara atau tetangga tentang adanya pinjaman dari dunia perbankan," pungkasnya. (Yd/red)
60 Persen Tenaga Kerja Lumajang Belum Masuk Jamsostek
Lumajang- Peringatan Hari Buruh International yang diperingati setiap Tanggal 1 Mei, diperingati dengan Aksi Sosial Donor Darah, oleh Buruh dan serikat Pekerja. "Karena tidak ada kegitan maka di adakan aksi sosial donor darah," Ujar Ismail Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Lumajang. Ia menjelaskan, terkait penerapan UMK Lumajang yang telah ditetapkan oleh Gubernur hingga kini diakui belum ada persoalan. Dari pantauan seluruh perusahaan telah mematuhi aturan terebut. Meskipun, pihaknya belum melakukan survey secara kesluruhan. "Tidak ada surat penagguhan dari perusahaan, dan tidak ada aduan terkait dengan UMK Lumajang," Tambahnya. Dari total 24 ribu buruh yang terdaftar di Disnakertran, baru 40 persen saja yang telah diikutkan Jaminan Sosial Tenaga kerja (Jamsostek). Pihaknya kata Ismail, masih fokus kepada perusahaan-perusahaan besar saja. Jika perusahaan tidak mengikutkan pekerjannya pada Jamsostek, maka bila terjadi kecelakaan kerja, Perusahaan harus ikut bertanggung jawab. "Jika tidak diikutkan Jamsostek, maka bila ada kecelakaan kerja perusahaan harus bertanggung jawab," Pungkasnya.(Yd/red)
Solar Langka, Ikan Laut Ikut Menghilang di Pasaran
Lumajang- Isu santer kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan langkanya Solar membuat harga ikan laut menjadi mahal dan langka di pasaran. Kondisi itu dikeluhkan oleh sejumlah pedangang ikan laut. "Iya komoditi jenis ikan laut menjadi agak langka," Ujar Amat, Kepala Dinas pasar kabupaten Lumajang, Senin (29/04/2013). Menurutnya, komoditi ikan laut menajadi langka dan sedikit mahal, karena memang nelayan tidak bisa melaut karena adanya kelangkaan Solar. Semantar untuk komoditi bahan pokok lain tidak mengalami kenaikan dan kelangkaan. "Untuk komuditi lain masih stabil," Tambahnya. Pihaknya bersama Dinas Perdagangan dan perindustrian, terus malakukan pengawasan agar tidak sampai terjadi lonjakan harga yang tidak normal, seperti yang terjadi pada komuditi bawang putih beberap waktu lalu. "Kita bersama Diperindag terus melakukan pemantauan haraga di pasar Tradisional," Ungkapnya. Pemantauan oleh tim gabungan dilakukan dibeberapa pasar besar tradisonal seperti pasar baru Lumajang dan pasar Pasirian.(Yd/red)
Dishub Berang Dengan Papan Batas Parkir di Pinggir Toko
Lumajang-Banyak nambor bertulisakan batas parkir disejumlah pertokoan dan tempat usaha lainnya di Lumajang, ternyata membuat berang Kepala Dinas Perhubungan BEP Winarno. Menurutnya, tidak pernah Dishub memberikan hak khusus kepada pemilik usaha untuk memasang nambor batasan parkir. Bagi masyarakat Lumajang, bisa parkir dimana saja didalam kota ataupun diluar kota. Kecuali Dishub memasang tanda larangan parkir dalam bentuk rambu-rambu.
17 Ribu Lebih Warga Lumajang Menganggur
Luamjang-Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) terus melakukan bebagai upaya dalam menekan angka pengangguran. Menurut ISmail SH kepala Disnakertran Kabupaten Lumajang pihaknya terus membukan hubungan kerja antar luar daerah, antar luar provinsi bahkan sampai ke luar negeri. Kita terus upayakan penekanan angka pengangguran, Ungkapnya Ismail, Kamis (17/01/2013). Untuk antar dalam daerah pemerintah menggunakan cara dengan pembukaan job market fair atau bursa pasar kerja, yang rutin dadakan setiap tahun. Kegiatan bursa pasar kerja sangat berguna terutama bagi lulusan SMK. Namun pelasanaan kegitan tersebut akan molor karena hingga kini APBD tahun 2013 belum di sahkan. Nampaknya molor sampai sampai Juli, karena situasinya APBD hingga saat ini belum di dok, Ujarnya. Ia menambhkan, lumajang juga mulai diminati perusahaan-perusahaan besar. Salah satunya perusahan rokok yang sudah beroperasi dan menyerap ribuan tenaga keraja. Sehingga tahun 2012 banyak sekli penyerapan tenaga kerja. Dari total penduduk Lumajang yang diatas 1 juta jiwa ada 17 ribu lebih yang hingga kini masih menganggur. Sedangkan tahun 2013 disnakertran masih belum berani mematok prosentase yang akan bisa dientaskan dari pengangguran. Ada 17 ribu lebih warga Lumajang yang masih menganggur, pungkasnya. (Yd/red)
PAD Sektor Wisata Lumajang Meningkat
Lumajang-Potensi wisata Lumajang yang masih alami dan perawan bila dikelola dengan baik akan menghasilan pendapatan asli daerah (PAD) dan Meningkat perekomian masyarakat. Terbukti, Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Lumajang bisa memenuhi target PAD 2012 dari Rp.1.750.000.000 menjadi Rp. 1.786.000.000. Gawat Sudarmanto Kepala Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya mengatakan, sebenarnya PAD dari sektor pariwisata bisa ditingkatkan bila sejumlah infrastruktur ke obyek wisata dalam kondisi baik. Namun, banyaknya infrastruktur yang rusak dan dilokasi wisata belum dikelola dengan baik, pengunjung masih belum melirik baik lokal dan luar kota. "Sebenarnya PAD dari sektor yang kami tangan bisa lebih, tetapi masih sebesar itu," kata Gawat pada wartawan diruang kerjanya. PAD dari obyek wisata Pemandian Selokambang yang ditarget dari Rp. 1.050.000.000 meningkat Rp. 1.074.000.000, Waterpark dan KWT dari target Rp. 576 juta menjadi Rp. 583 juta, Segita Ranu dari target Rp.40 juta menjadi Rp. 44 juta, Tempat Pelelangan Ikan Tempusari ditarget Rp. 5 juta menjadi Rp. 9,8 juta dan Goa Tetes ditarget Rp. 2 juta menjadi Rp. 3,4 juta. "Semua mengalami peningkatan dan melebih target," ungkapnya. Salah satu peningkata PAD yang melebih target di sektor pariwisata berkat penambahan fasilitas bermain dan hiburan disetiap even di liburan. "Jadi kami memberikan nilai tambah dan entertaiment," pungkasnya.(Yd/red)