Ekonomi

Pisang Kirana Dipupuk Kotoran Kambing Etawa dan Bersertifikat Eropa

Lumajang(lumajangsatu.com) - Perawatan pisang Mas Kirana tidak terlalu sulit. Sebelum berbuah anak pisang harus diatur yakni maksimal tiga anak pisang dalam satu induk. Pohon pisang dipupuk dengan menggunakan pupuk kandang dan dalam waktu tiga bulan. “Untuk budiadaya, awal musim tanam kami harus menyiapkan bibit. Rumpun dipupuk satu tahun 3 kali lalu keluar anak. Sedangkan pupuk kandang yang kami pakai adalah limbah kambing etawa,” kata Sochibul. Beriringan dengan penyuluhan dari UPT BPP, petani juga mulai membrongkos . “Dulu tidak dibrongkos, sekarang begitu buang jantung langsung dibungkus menggunakan higro. Selain menghindari sengatan serangga, juga untuk meningkatkan mutu, berat pisang dan menambah nilai tawar karena besar,” kata Sochibul. Pohon pisang usia 8 bulan umumnya sudah keluar montongnya. Cara bercocok tanam petani pisang Mas Kirana di Desa Kandang Tepus sudah diakui oleh dunia internasional. Petani di Kandang Tepus tahun 2013 memperoleh sertifikat penerapan GAP (Good Agricultural Practices) dari Eropa. Tim penilaian melakukan penilaian secara menyeluruh, mulai dari GAP, WC penduduk hingga pembuangan limbah domestic milik penduduk. Yang juga dinilai oleh tim ini, kata Sochibul, adalah juga administrasi. “Tiap hari kegiatan apa saja harus dicatat. Bahkah untuk bersih-bersih kebun saja harus dicatat dalam satu buku tersendiri,” kata Sochibul. Hanya saja yang menjadi tantangan petani, selain ulat daun, adalah hujan dan angin. Tidak jarang curah hujan yang deras menyebabkan pohon pisang doyong, atau angin yang kencang menyebabkan pohon pisang roboh. Puting beliung yang pernah melanda Desa Kandang Tepus mengakibatkan ratusan pohon pisang roboh. (yan) http://bappeda.jatimprov.go.id

Antara SBY dan Perjuangan Petani Pisang Mas Kirana

Lumajang(lumajangsatu.com) - Presiden SBY yang kepincut dengan Pisang Mas Kiranah tidak berlebihan, Pasalnya, kandungan gizinya luar biasa bagi  tubuh. Kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C sebanyak 3 mg dan air 72 gram. Salah satu sentra Pisang Mas Kirana di Kecamatan Senduro adalah Desa Kandang Tepus. Sebagian besar warga Desa Kandang Tepus menjadi petani Pisang Mas Kirana. Mereka menanam Mas Kirana selain faktor geografis, juga karena harganya yang lumayan dibanding menanam komoditas lainnya. Pohon pisang bisa panen usia 11 bulan, per batang pohon sekali panen menghasilkan 8 sampai 18 kg buah pisang atau 1 tandan berisi 7 sisir. Luas kebun pisang Mas Kirana di Kecamatan Senduro sekitar 425 hektar dan 75 persen di antaranya dari Desa Kandang Tepus, dengan produksi sekitar 250 ton per tahun. Menurut Sochibul Fattah (34), Sekretaris Kelompok Tani Raja Mas Desa Kandang Tepus, sebelum tahun 2000 Pisang Mas Kirana sebetulnya sudah ditanam penduduk Desa Tepus, berbaur dengan jenis pisang lainnya. “Tahun 2005 mulai dikembangkan dengan bimbingan penyuluhan dari UPT BPP Kecamatan Senduro. Sebetulnya tahun 2004 sejumlah pisang seperti pisang jenis Mbok, Rojo Nongko dan Ambon sudah dikonversi. Dulu bermacam-macam pisang campur, sekarang hanya Pisang Mas Kirana saja atau monokultur,” kata Sochibul Fattah, penyuluh UPT BPP Kec. Senduro. Mengajak penduduk Desa Kandang Tepus menanam pohon pisang Mas Kirana awalnya agak susah. Tetapi melihat hasilnya, barulah mereka banyak yang menanam mas kirana. Sebagai perbandingan, dengan mempunyai lahan setengah hektar, pisang Mas Kirana bisa dipakai gantungan hidup. Belum lagi di sela-sela pohon pisang dapat ditumpangsari dengan kopi dan rumput gajah. “Dalam kondisi alam normal, dengan luas setengah hektar saban minggu akan bisa dipanen sedikitnya 18 kartun, sedangkan saat hujan atau musim angin hanya dapat dipanen 8 kartun,” kata Sochibul Fattah. Masing-masing kartun berisi 11 kg pisang mas kirana. Adapun harganya, untuk yang Grade A Rp 5 ribu/kg dan grade B Rp 2 ribu/kg. Petani dengan luas 1 hektar diperkirakan dalam satu tahun bisa meraup penghasilan Rp 32 juta. Selain harganya yang bagus, petani juga tidak ragu-ragu menanam pisang Mas Kirana karena ada jaminan pemasaran pasca panen. Pisang Mas Kirana dari Desa Kendang Tepus dipasarkan oleh distributor, yaitu CV Sewu Segar Nusantara di Tangerang dan PT Mulya Raya di Jakarta, selanjutnya didistribusikan ke sejumlah pasar swalayan di sejumlah daerah. Sementara itu distributor dari Lumajang sendiri yaitu Alam Indo dan Kirana.(yan) http://bappeda.jatimprov.go.id

SBY ke Lumajang, Petani Berharap Harga Pisang Mas Kirana Melonjak

Senduro(lumajangsatu.com)-Kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Lumajang untuk mencicipi dan melihat kebun Pisang Mas Kirana. Para Petani berharap harga bisa Kirana mahal dan mensejahterakan mereka. Pasalnya, harga pisang Mas Kirana untuk yang Grade A Rp 5 ribu/kg dan grade B Rp 2 ribu/kg. Petani dengan luas 1 hektar diperkirakan dalam satu tahun bisa meraup penghasilan Rp 32 juta. Sedangkan untuk ke pedagang tradisional, satu tanda pisang Kirana masih berkisaran Rp. 15 ribu-30 ribu. "Saya harap ada harga standar, jadi kita sebagai petani dan pembudidaya juga tetap menjaga kualitas pisang mas kirana," Ujar, Saujah, warga Kandang Tepus. "Kalo bisa mas, yang beli pemerintah degan harga yag sudah ditetapkan, seperti beras gito lo," ujar Siti Maimunah warga lainya. Selain itu, para pedagang yang mau beli ke petani Pisang juga perlu ada sertifikasi. Hal ini agar petani merasa aman menjual pisang mas kirana.(yan)

Ke Lumajang Ingin Makan Pisang Kirana, SBY Juga Ingin Nyicipi Salak Pronojiwo

Lumajang - Presiden SBY selain akan mencicipi Pisang Mas Kirana di Senduro. Ternyata, juga akan mencicipi salak pondo Pronojiwo. Pasalnya, dua komiditi buah hasil perkebunan masyarakat Lumajang memiliki nilai ekspor yang luar biasa. Bahkan, salak pondo memiliki ciri khas bentuk dan rasa yang manis. "Kalau tidak ada perubahan agenda, pak SBY akan menikmati salah pondo di Candipuro dan pulang lewat Lumajang-Malang selatan," ujar Wabup As'at Malik. Menurut dia, ketertarikan SBY pada Lumajang dikarenakan alam semeru memberikan berkah yang luar biasa dengan anugerah buah-buhan yang nikmat. "Kata Pak Gubernur, beruntung sekali SBY mampir ke LUmajang," jelasnya.(yan)

Omzet Penjual Takjil di Alun-Alun Lumajang 100 Persen

Lumajang - Para pedagang takjil di kawasan Alun-Alun Kota Lumajang menikmati untung besar di bulan Ramadhan. Pasalnya, para pencari takjil dan makanaan berbuka sangat banyak sekali. Pantauan di kawasan Timur dan Barat Alun-Alun, para penjual berjubel dan dipenuhi pembeli. Pasalnya, para pembeli diketahui enggan memasak dirumahnya yang merupakan kalangan PNS dan Pekerja. "Alhamdulillah, lancar mas," kata Bu Suyit penjual Takjil Buka Puasa,Senin(22/7). "Ya ini, berkah Ramadan," ungkap Sutik, penjual lainya. Omzet penjualan Takjil para pedagang bisa lebih 100 persen. Bahkan, keuntungan bisa dibuat untuk perluasan dan kembangan usaha.(yan)

Daging Impor, Dipastikan Tidak Akan Masuk Pasar Lumajang

Lumajang- Meski persedian daging di Lumajang dijamin tidak akan mnengalami kekurangan, akan tetapi harga daging tetap mahal. Sebab, para pedagang juga memantau atau berpatokan pada harga daging secara Nasional. "Lumajang produsen ternak, sehingga stok daging selama Ramadhan hingga hari raya dijamin tidak akan mengalami kelangkaan," Ujar Gatot Subiantoro, kepala Kantor Perternakan Lumajang, Sabtu (20/07/2013). Bahkan, hingga kini pengiriman ternak asal Lumajang keluar daerah masih terus berlangsung. Persolan harga daging yang tetap mahal ditengah ketersedian ternak, itu bukan menjadi patokan. Sebab, hukum pasar jika permintaan meningkat maka akan diikuti dengan kenaikan harga. "Harga dipasaran itu bergantung dari harga secara Nasional, patokannya bukan hanya di Lumajang saja" Jelasnya. Ia melihat, dengan kebijakan impor dari pemerintah nantinya lambat laun harga daging pastinya akan ikut turun juga. Diperkirakan, dengan daging impor yang akan membanjiri pasar juga akan mengakibatkan harga ternak akan turun. "Kebijakan impor daging, akan mengakibatkan harga daging lambat laun akan turun juga," Tambahnya. Adanya ribuan ton daging impor yang memebanjiri pasar di Indonesia, dipastikan tidak akan masuk ke Lumajang. Sebab, bahan baku daging sudah sangat mencukupi di Lumajang. "Daging impor tidak akan masuk ke Lumajang," Pungkasnya.(Yd/red)

Disperindag Lumajang, Anggap Kenaikan Harga Sembako Dalam Batas Normal

Lumajang- Meski masyarakat menjerit dengan harga sembako yang semikin melambaung, namun dinas perindustrian dan perdagangan menganggap kenaikan harga masih dalam batas normal. Menurut Bambang Suryo, kabid Perdagangan sejumlah bahan pokok kenaikannya masih dalam batas normal. Hanya saja yang sangat signifikan kenaikannya adalah harga cabe rawet. Dimana harga cabe tembus 70 ribu lebih perkiligramnya. "memang ada kenaikan seluruh komuditas tapi tidak terlalu signifikan kecuali harga cabe rawet," Ujarnya, Senin (15/07/2013). Sementar untuk Harga beras terjadi peningkatan harga antara seratus rupiah perkilonya. Sedangkan untuk harga gula dan minyak goreng juga mengalami kenaikan antara 200 sampai 300 rupiah. "Beras, gula dan minyak goreng juga mengalami kenaikan," Tambahnya. Sedangkan untuk harga daging murni di Lumajang juga tembus sampai Rp 84.000 memgalmi kenaikan dari harga sebelumnya Rp 82.000. Tak hanya itu harga daging ayam potong, juga mengalami kenaikan yang tembus pada angka Rp 32.000 - 33.000 perkilogramnya. "harga Daging sapi dan ayam juga mengalami kenaikan," Terangnya. Meningkatnya konsumsi daging menjelang hari raya idul fitri, Disperindak juga akan melakukan koordinasi dengan kantor peternakan. Sehingga kebutuhan daging di Lumajang bisa terpenuhi dan nantinya tidak akan terjadi kenaikan harga yang tinggi. "Kia juga lakukan koordinasi dengan kantor peternakan," Pungkasnya.(Yd/red)

Harga Daging Semakin Melambung, SBY Muring-muring

Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku tidak sabar dengan upaya para menterinya untuk mengatasi melambungnya harga daging sapi di pasaran menjelang perayaan Idul Fitri dan meminta agar dalam beberapa hari mendatang telah ada perubahan. "Saya kira instruksi saya sudah sangat jelas, wapres juga sangat jelas, Menko Perekonomian juga sudah memimpin beberapa pertemuan, tapi implementasinya lama, terus terang saya tidak sabar, sama dengan tidak sabarnya rakyat," kata Presiden di Jakarta, Sabtu (13/7). Menanggapi melambungnya harga daging sapi di pasaran, di sejumlah daerah dilaporkan tembus di atas Rp90.000 per kilogramnya, Presiden Yudhoyono mengumpulkan sejumlah menteri terkait guna membahas masalah tersebut di Bandara Halim Perdanakusuma setibanya dari melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB). "Rapat ini harus 'action oriented', saya ingin dalam hitungan hari harus sudah ada perubahan, kita ingin tetapkan sasaran dan kita capai," katanya seraya meminta para menterinya memantau pasar dan media sosial. Ia menilai urusan harga daging sapi masih berputar di masalah birokrasi dan perizinan. "Saya berbicara dengan Mendag kemarin, izin dimana? Di sini, disini (Indonesia), negara kita sendiri kok. Kalau izinnya ke New York, ke Jenewa mungkin lama. Urusan kita kok. tidak boleh saling melempar, tidak boleh birokrasi terlalu lama di Pertanian, Bulog," ujarnya. Menurut Presiden, sebelum keputusan untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) diambil, Wakil Presiden Boediono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa telah mengingatkan agar stabilitas harga dijaga. Ia memaklumi kenaikan harga musiman menjelang Hari Raya Idul Fitri, misal untuk harga cabai. Presiden menilai asalkan kenaikannya tidak berlebihan maka wajar para petani setahun sekali mendapatkan penghasilan yang lebih. "Tapi urusan daging sapi ini bukan 'seasonal' (musiman) dan sudah lama kita berteriak-teriak, sudah lama kita membahasnya," ujarnya dalam rapat yang dihadiri oleh antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menperin MS Hidayat, Mentan Suswono, Seskab Dipo Alam, Menkeu Chatib Basri, Mendag Gita Wirjawan, dan Kepala Badan Urusan Logistik-Bulog Sutarto Alimuso. Presiden meminta pebisnis besar dilibatkan guna mencari penyelesaian dari harga daging sapi tersebut. "Ajaklah mereka untuk menyelesaikan jangan hanya berorientasi dengan kepentingannya sendiri. Jangan pula pebisnis besar main mata entah dengan unsur pemerintah, unsur manapun, yang membuat susah," ujarnya. Sementara itu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada Jumat (12/7) mengatakan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok sebanyak 800 ton daging sapi beku asal Australia dengan menggunakan angkutan udara supaya bisa masuk ke pasar dalam waktu dekat. Gita mengatakan, daging sapi beku sebanyak 800 ton tersebut merupakan bagian dari total alokasi kuota untuk Bulog sebanyak 3.000 ton daging sapi beku yang importasinya dikhususkan untuk operasi pasar demi menciptakan stabilitas harga daging sapi. "Pasokan dari angkutan udara akan memakan waktu dua sampai tiga hari, sementara itu untuk sisanya (2.200 ton), akan dikirimkan melalui jalur laut," ujar Gita seraya menambahkan bahwa daging sapi beku yang dikirim melalui angkutan laut dan akan masuk di Pelabuhan Tanjung Priok, akan memakan waktu pengiriman selama 10 hingga 15 hari. Sementara itu sebanyak 27 perusahaan penggemukan sapi yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Daging & Feedlot Indonesia (Apfindo), menyediakan 109 ribu ekor sapi siap potong untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2013, yang terdiri dari 99 ribu sapi eks impor dan 10 ribu ekor sapi lokal. Sekitar 50 ribu ekor atau 46 persen sapi siap potong tersebut akan didistribusikan ke rumah potong yang ada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan sisanya tersebar untuk distribusi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera. Stok sapi bakalan pada 1 Juli 2013 mencapai 146.747 ekor terdiri dari 117.747 ekor atau sebanyak 79,7 persen merupakan sapi bakalan eks impor dan 30.000 ekor atau sebanyak 20,3 persen adalah sapi lokal. Penyebaran populasi sapi bakalan impor berada di wilayah Sumatera Utara sebanyak 13,8 persen, 34,3 persen di wilayah Lampung, 38,7 persen di wilayah Jawa Barat, dan 13,2 persen di wilayah Banten, sementara khusus untuk Jawa Timur hanya penggemukan sapi lokal.(Aktual.co)

Data Penerima BLSM, Jumlah Keluarga Miskin Lumajang Bertambah

Lumajang- Kantor Pos Indonesia yang diberi tugas untuk menyalurkan BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM, segera menyalurkannya di Lumjang. Menurut A. Crisna Sutantyo, Kepala kantor pos Indonesia cabang Lumajang, PT Pos Indonesia diberikan dua tugas yakni mendistribusikan BLSM dan mendistribusikan Kartu Perlindungan sosial(KPS) "Kita diberi dua tugas penyaluran BLSM dan KPS," Uajar Crisna di kantornya, Kamis (27/06/2013). Dalam waktu dekat, setelah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pemkab, kantor pos akan mendistribusikan KPS dan BLSM. Mekanismenya, kantor pos akan datang ke setiap desa yang telah dijadwalkan untuk mendistribusikan KPS serta meberikan BLSM untuk dua bulan yakni Juni dan juli. "Kita akan datang ke Desa untuk menyalurkan KPS dan BLSM untuk dua bulan," Jelasnya. Sementar itu, untuk penerima BLSM tahun 2013 sebanyak 87.410 keluarga dan meningkat jumlahnya dibandingkan dengan penerima BLT pada tahun 2009 yang berjumlah 85.585 orang. Untuk penerima BLSM tidak bisa diwakilkan, hanya bisa diambil oleh nama-nama yang telah tercatat di KPS. "Penerima tidak bisa diwakilkan hanya bisa diambil nama yang telah tercantum di KPS, yakni kepala keluarga, istri dan anak," Terangnya. Ditanya kemungkian adanya salah sasaran penerima KPS, kata Cristanto hal itu diluar kewenagan kantor pos. Kantor pos hanya mendapatkan tugas menyelurkan BLSM dan KPS. "Kita hanya ditugaskan menyalurkan saja, sedangkan datanya berasal dari Kementrian Sosial," Pungkasnya.(Yd/red)

Dampak Harga BBM, Tarif Angkot di Lumajang Naik 30 Persen

Lumajang- Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, langsung diikuti dengan naiknya sejumlah jasa angkutan umum. Di Lumjang, meski belum ada surat dari Dinas Perhubungan tentang kenaikan tarif, sejumlah awak angkot telah menaikkan tarif angkutannya. Menurut kepala Dinas Perhubungan Lumajang, BEP Winarno, pihaknya sedang menunggu surat dari kementrian perhubungan RI tentang kenaikan tarif angkutan umum. Dimana, pemerintah mematok kenaikan tarif 20 persen untuk batas bawah dan 30 persen untuk batas atas. "20 persen tarif bawah dan 30 persen terif atas," Ujar Winarno saat dihubungi, Senin (24/06/2013). Pihaknya juga telah melakukan sosialisi diterminal bahwa dalam satu dua hari kedepan akan ada kenaikan tarif angkutan umum. Setelah surat dari kementrian turun, pemerintah akan mengambil batas atas kenaikan tarif. "Untuk tarif angkot di lumajang akan naik Rp 4.000 untuk umum, dan Rp. 2.000 untuk pelajar," Terangnya.   Saat sosialisi, kepala dinas juga disambati oleh para sopir angkot. Sebab, harga BBM sudah naik namun penyesuaian tarif belum juga dilakukan oleh pemerintah. Tak hanya itu, para sopir juga mengaku sepi penumpang sejak kenaikan harga BBM. "Para sopir juga mengeluh sepi penumpang, meskipun ada penumpang namun para tetap membayar dengan tarif lama," Ungkapnya. Ia juga memaklumi, jika ada sebagian awak angkutan yang sudah menaikkan tarif angkutannya meskipun surat dari pemerintah belum turun. Memang seharusny kata Winarno, saat harga BBM naik maka penyesuaian tarif harus segera dilakukan. Dari hasil koordinasi dengan organda, juga sepakat dengan angka 30 persen batas atas untuk kenaikan tarif angkutan. "Organda juga setuju dengan batas atas kenaikan tarif," Pungkasnya.(Yd/red)