Gaya Hidup

Meriah, Karapan Kerbau di Jatiroto Sambut Musim Tanam

Lumajang (lumajangsatu.com) - Menjelang masa tanam padi, para petani Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto menggelar Karapan Kerbau (Kebo). Puluhan kerbau mengikuti acara karapan yang digelar rutin setiap tahun sebagai bentuk syukur atas musim panen padi."Ini untuk menyambut masa tanam padi dan rasa syukur atas panen padi yang telah dilakukan oleh para petani," ujar H. Husain, ketua panitia Karapan Kerbau, Minggu (02/04/2017).Acara Karapan Kerbau digelar selama 3 hari, 1-3 Maret 2017. Ada 40 pasang kerbau yang ikut dalam kegiatan tersebut dan biasanya jika datang semua bisa sampai 100 pasang kerbau."Pesertanya 40 pasang mas, kalau pas datang semua biasanya sampai 100 pasang," jelasnya.Panitia menyediakan hadiah pertama 1 juta dan hadiah 2 dan 3 masing-masing kambing. Ada dua kelas yakni kelas A dan B bagi kerbau dewasa dan kerbau yang masih muda (anakan). "Ada dua kelas mas, ada untuk yang besar dan ada untuk yang anakan," pungkasnya.Acara karapan kerbau banyak menarik masyarakat untuk menonton karena sangat jarang digelar. Meski cuaca sangat panas, masyarakat tetap semangat melihat kerbau-kerbau berlari dilumpur.(Yd/red)

Arakan Ogoh-ogoh Sambut Nyepi di Pura Mandara Giri Semeru Agung Meriah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Arak-arakan Ogoh-ogoh menyambut hari raya Nyepi tahun 1939 Caka berjalan lancar dan meriah (27/03). Ribuan umat hindu dan warga tumpah ruah disepanjang jalan arak-arakan kawasan Pura Mandara Giri Semeru Agung."Alhamdulillah mas, tadi malam kegiatan arak-arakan Ogoh menyambut hari raya Nyepi umat Hindu berjalan lancar dan aman," ujar Rasmin, Camat Senduro kepada lumajangsatu.com, Selasa (28/03/2017).Setelah mengarak Ogoh-ogoh, umat Hindu selama 24 jam akan melakukan Nyepi di rumah masing-masing. Senduro yang masyarakatnya pluralisme, sangat menghargai sebuah perbedaan tersebut.Meski beda agama, warga Senduro bisa hidup rukun dan berdampingan. Bahkan, kerja bhakti untuk tempat peribadatan tidak memandang agama, namun semua warga bahu membahu."Di Senduro sangat menjaga toleransi kerukunan beragama mas, jadi jangan heran, jika ada yang bangun masjid, umat Hindu dan Nasrani juga ikut kerja bahkti, begitu juga sebaliknya," jelas mantan Camat Tempursari itu.Saat hari raya Nyepi, warga Non Hindu juga sangat menghormati umat Hindu yang menggelar Nyepi. Sejumlah aktifitas di pusat Keramaian Sednuro juga nampak lengang. "Warga senduro sangat menghargai saudarnya yang sedang melaksanakan ibadah suci," pungkasnya.(Yd/red)

Diunggah ke Facebook, Pengemis Bawa Anak Kecil Ini Jadi Trending Topik

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam beberapa hari terkahir, seorang pengemis di Lumajang jadi trending topik setelah netizen mengunggah fotonya di media sosial facebook. Netizen memperbincangkan pengemis di grup facebook Tongkrongan Arek-arek Lumajang (TA-AL) karena bukan kebutuhan makan, tapi mengemis dijadikan profesi.

Nyepi 28 Maret 2017, Wisata Negeri Atas Awan B 29 Ditutup 24 Jam

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam rangka Catur Brata hari suci Nyepi umat Hindu Tengger, wisata Negeri di Atas Awan B 29 Desa Argosari ditutup selama 24 jam, 28 Maret 2017. Penutupan dilakukan untuk menghormati umat Hindu yang melaksanakan ibadah suci, sehingga tidak mengganggu kekhusukan dalam nyepi.

Forpis Lumajang Sukseskan Parade Aksi Mula 2017

Lumajang (lumajangsatu.com) - Forum Remaja Palang Merah Indonesia (FORPIS) Kabupaten Lumajang mengadakan Parade Aksi Mula (PAM), di SMK 1 YP 17 Lumajang, Rabu (15/03/2017). PAM mengambil tema “Mengenalkan Kemanusiaan Sejk Dini” agar mereka memahami rasa kemanusiaan yang ada disekitarnya.