Gaya Hidup

Belasan Perempuan Berhijab Lakukan Aksi Tolak Valentine Day

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejumlah perempuan berhijab melakukan aksi damai menolak perayaan valentine day yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Para pendemo sangat menentang keras, apalagi perayaan valentine dijadikan ajang maksiat bahkan kegiatan seks bebas. "Kami dengan tegas menolak perayaan valentine day, karena itu tidak sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma yang ada di masyarakat," ujar salah seorang orator aksi saat melakukan aksi di perempatan adipura Lumajang, Jum'at (13/02/2015). Peserta aksi yang didominasi kaum hawa itu juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan tentang ajakan untuk menolak dan meninggalakn kebiasaan merayakan valentine. Para perempuan itu juga melakukan orasi dan meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk menolak valentine. "Say no to Valentine," salah satu tulisan yang dibawa oleh para perempua itu. Aksi yang digelar sekitar jam 13.00 wib itu berjalan dengan tertib dan lancar. Sejumlah aparat keamanan dari kepolisian mengamankan jalannya aksi. Sejumlah Polwan juga nampak melakukan pengamanan untuk kelancaran aksi damai itu.(Yd/red)

Jalin Keakraban, Forpimda Lumajang Gelar Goes Berseri ke Selokambang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ketua DPRD Lumajang Agus Wicaksono menggagas goes berseri, sebagai ajang silaturrahim antara forum pimpinan daerah (Forpimda). Karena sebagai penggagas, maka DPRD menjadi tuan rumah pertama acara goes berseri yang dimulai dari gedung DPRD dan berakhir di pemandian alam Selokambang. "Acara ini adalah gagasan dari Ketua DPRD,sebagai ajang silaturahim antara forum pimpinan daerah," ujar Yossie sudarso Sekretaris DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (13/02/2015). Nantinya, acara goes akan digelar setiap minggu dengan tuan rumah yang bergantian, mulai Pemkab, Polres hingga Batalion 527 Lumajang. Dalam sambutannya, Ketua DPRD sangat bangga karena antusias dari Forpimda sangat besar dengan acara tersebut. "Pak Ketua DPRD sangat senang, karena acara goes disambut antusias oleh forum pimpinan daerah," jelasnya. Sementara itu, AKPB Aries Syahbudin SIK menyatakan bahwa kegiatan goes berseri sangat baik, karena menjalin silaturrahim yang erat antara pemangku kebijakan di Lumajang. Jika para pimpinan sudah terajalin komunikasi yang baik, maka Kamtibmas bisa terjaga dengan baik pula. "Jika keamanan dan ketertiban di Lumajang berjalan baik, maka pembangunan akan berjalan dengan lancar dan masyarakat Lumajang akan semakin sejahtera dan bermartbat," terang Aries. Acara goes berseri diikuti oleh sekitar 250 peserta dari berbagai lembaga. Para peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut, karena disamping bisa menjalin silaturrahim, acara itu juga baik untuk kesehatan.(Yd/red)

Inilah Alasan Anak Muda Lumajang Cangkruan di Jalan Toga

Lumajang(lumajangsatu.com) - Jalan Gajah Mada yang dikenal dengan kawasan Toga mulai jadi tempat kongkow/ cangkruan anak Lumajang Lumajang. Banyaknya anak muda cangkruan di Jalan Toga, bisa dlihat dengan parkir kendaraan roda dua dikanan kiri jalan. Ternyata, ada alasan anak muda melakukan cangkruan di Kawasan Toga, inilah alasannya. 1. lokasinya enak 2. Makanan dan Minuman Pas Dikantong 3. Bisa Akses Internet murah 4. Udara sejuk dan nyaman 5. Bisa dijadikan tempat diskusi. Jalan Toga awalnya mulai ramai setelah halama Stadion Semeru dijadikan pusat permaianan anak kecil. Namun, setelah ditutup oleh Kantor Pemuda Olah Raga, pusat cangkruan berpindah ke jalan Toga selatan. Kini ramainya anak muda cangkruan, kini mulai muncul berbagi jenis warung dan pusat jajanan di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk. (ls/red)

Jalan Toga Pusat Kongkow Anak Muda

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kawasan Jl.Gajah Mada yang dikenal dengan sebutan Jalan Toga ke Stadion Semeru sekarang menjadi pusat kongkow anak muda. Pasalnya, sejumlah warung kopi dengan harga murah dan tempat yang sejuk. Kawasan Toga kini populer sebagai pusat kawulan Lumajang untuk mengelar pertemuan dan diskusi. Anak muda semakin betah, karena para pemilik warung menjual beraneka makanan dan minuman sesuai kantongnya. "Toga sangat pas untuk cangkru'an," ujar Budi, salah Desa Tempeh Tenga. "Selain makanan dan minuman murah, ada layanan wifi gratis," ungkapnya Sandi asal Desa Selok besuki. "Kawasan Toga enak untuk jagongan berkelompok," aku Samsudin, asal Desa Dawuhan Lor. Pusat kongkow anak muda ini mulai penuh mulai sore hingga tengah malam. Bahkan, lokasi yang strategis dengan jalan satu arah menjadikan para pengunjung nyaman dan aman.(ls/red)

Tarik Investor, Wabup Promosikan Keindahan Pantai Watu Godek Lewat WhatsApp

Lumajang(lumajangsatu.com)- Keindahan pantai watu Godek yang berada di Kecamatan Tempursari memikat banyak pihak untuk memasang foto profil-pp BBM maupun WhatsApp (WA). Bahkan, Wakil Bupati Lumajang As'at Malik langsung mengganti foto profil-pp WA-nya, seteleh melihat keindahan pantai watu Godek. "Luar biasa, ini masuk Lumajang, kedepan harus dikembangkan, agar wisata Bahari Lumajang yang dikembangkan ke wilyah Tempursari semakin menarik pengunjung," ujar As'at sambil melihat foto di WA-nya, Kamis (05/02/2015). Menurutnya, Lumajang tidak akan kehabisan tenpat yang indah, mulai dari pantai, pegunungdan dan wisata yang lainnya. Dengan semakin banyaknya warga yang mempromosikan keidnahan Lumajang, diharapkan bisa menarik investor masuk untuk berinvestasi. "Ini peluang besar, wisata berkembang maka kesejateraan warga Lumajang akan semakin meningkat," paparnya.   Seperti diberitkan, foto pantai watu Godek yang berada di Kecamatan tempursari membuat geger di dunia maya karena keidahannya. Pasalnya, selama ini, foto patai itu tidak pernah diambil dari udara. Diketahui, foto itu disebar melalui media sosial, yang didapat dari akun komunitas Instalumajang. Si pengirim foto adalah Royal Enfield Indonesia, kelompok tranveler bermotor melintas di Lumajang selatan.(Yd/red)

Ini Kata Psikolog, Ketika Anak Bau Kencur Pacaran

Lumajang(lumajangsatu.com) - "Kemarin aku 'ditembak' anak cowok di kelas aku," ujar seorang siswa kelas 5 SD. Jika tembakan diterima, maka mereka pun resmi pacaran. Soal pacar-pacaran di kalangan anak bau kencur yang masih berseragam putih merah atau putih biru, mungkin sudah lama didengar.  Apakah anak dewasa terlalu cepat? Fenomena cinta-cintaan di kalangan anak-anak juga terlihat di tayangan sinetron televisi. Tayangan itu seolah menegaskan bahwa fenomena anak-anak pacaran memang nyata.  Apakah sinetron mendorong anak-anak kecil untuk berani berkata cinta pada lawan jenisnya? "Ya, ini seperti telur dulu atau ayam dulu ya. Sinetron bisa jadi iya. Tapi bisa jadi juga begini dilihat bahwa ada fenomena di masyarakat yang menampilkan perilaku anak-anak sekolah berpacaran, lalu dibuatlah film atau sinetron dari fenomena itu. Atau bisa juga karena memang sinetron dulu yang sudah ada, jadi sinetron yang memulainya, lalu dicontoh oleh anak-anak," tutur psikolog Roslina Verauli saat dilansir oleh detikHealth dan ditulis pada Kamis (29/1/2015). Sebelum Lulus Sekolah, Perempuan yang akrab disapa Vera itu menyampaikan anak-anak yang belum memasuki masa pubertas memang tahu istilah pacaran. Akan tetapi sebetulnya kemampuan berpikir anak tentang berpacaran itu belum memadai.   Dikatakan juga oleh Vera bahwa kemampuan berpikir anak soal berpacaran belum sampai pada tipe cinta ala romantis. "Mereka tahu dan mendengar istilah itu, tapi masalahnya anak paham nggak? Ngerti betul nggak dia?" kata Vera. Baca juga: Saat Anak Bertanya 'Apa Itu Pacaran', Begini Sebaiknya Jawaban Orang Tua Pemahaman anak soal berpacaran itu bisa saja keliru. "Anak bisa saja berpikir bahwa yang namanya pacar itu teman duduk aku. Pacar itu yang suka kasih aku hadiah. Pacar itu teman dekat aku, dan lain-lain," jelas Vera. Ketika beranjak remaja dan mengalami pubertas, akan muncul hasrat seksual, pikiran romantis, mulai tertarik pada lawan jenis, dan lain-lain. Hal ini muncul karena pengaruh hormon. Remaja pun tertarik dengan perubahan fisik. Ini yang kemudian menjadikan pacaran dibumbui hal-hal yang dirasa romantis. Tapi hati-hati agar pacaran tidak membuat anak terjebak dalam pergaulan bebas. Bahwa perlu ditanamkan pacaran bukan memiliki seutuhnya sehingga mereka bisa bertindak layaknya suami istri.(detikhealt/red)

Foto Keindahan Watu Godek Tempursari Dari Atas Populer di Dunia Maya

Lumajang(lumajangsatu.com) - Foto keindahan alam pantai Watuk Godek di Kecamatan Tempusari yang masuk di Hastag Komunitas Fotogragi Lumajang InstaLumajang kini populer di dunia maya. Bahkan, kepopuleran foto tersebut mendapat apresiasi yang luar bias dengan komentar beragam. Koordinator Insta Lumajang, Eko Nur Prasetyo Andi mengatakan, foto yang disebar melalui media sosial, didapat dari akun komunitas Instalumajang. Si pengirim foto Royal Enfield Indonesia, kelompok tranveler bermotor melintas di LUmajang selatan. Jadi bila masuk ke kami melalui Hastag, Instalumajang berhak menyebar luaskan, ujar pria yang aktif dalam fotografi itu. Menurut dia, pengambilan foto menggunakan drone, sebuah alat cangkih didunia fotogragi menggunakan alat sejenis helicopter mini. Sehingga, foto keindaan lumajang di pantai selatan yang dikenal dengan pantai Godek dan gedek luar biasa. Ini angle foto yang belum ada di Lumajang, jadi mudah menjadi perhatian masyarakat di media sosial dan dunia maya, terangnya.(ls/red)

Gawat...!! Akibat Sedimentsi 50 Persen Ranu Pane Sudah Hilang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ranu Pane yang menjadi identitas desa Ranu Pane terancam menghilang jika tidak ada penanganan serius dari semua pihak. Pasalnya, akibat pertanian disekitar Ranu Pane mengakibatkan sedimentasi pada ranu yang berada di kaki gunung semeru itu. "Penyebab besar dari penyempitan Ranu Pane itu adalah pertanian disekitar ranu, sehingga mengakibatkan sidemintasi atau proses pengendapan material didasar ranu," ujar Ayu Dwi Utari Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada lumajangsatu.com, Selasa (03/02/2015). Saat ini kata Ayu, luas Ranu Pane tinggal 1,5 hektar dari sebelumnya luas Ranu Pane mencapai 3 hektare. Dalam sepuluh tahun terakhir penyempitan ranu semakin cepat karena longsoran tanah yang berasal dari lahan pertanian yang dibawa oleh air hujan. "Dulu Ranu Pane luasnya mencapai 3 hektar, saat ini akibat sidemintasi luasnya tinggal 1,5 hektar atau hilang 50 persen," papar perempuan yang memiliki senyum manis itu. Tak hanya luasan Ranu Pane saja yang mengalami penyempitan, ranu dikaki gunung Semeru itu juga mengalamai pendangkalan. Jika dulu kedalaman Ranu Pane mencapai 10 meter, saat ini hanya tinggal enam meter saja, itupun hanya sekitar setengah hektar saja. "Dulu dalamnya 10 meter, sekarang dalamnya hanya tinggal enam meter namun lebih banyak kedalamannya hanya satu meter saja," paparnya. Dengan kunjungan dari Komisi C DPRD  dan sejumlah Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD) di Lumajang diharapkan bisa memberikan solusi untuk persoalan Ranu Pane. TNBTS dan Pemerintah sedang memikirkan cara, apakah akan melakukan pengerukan Ranu Pane dengan bersama-sama atau ada langkah yang lainnya. "Kita sambut baik dengan kujungan ini, semoga Ranu Pane bisa segera diselamatkan sehingga bisa pulih seperti sediakala," jelasanya.(Yd/red)

Terancam Hilang, Komisi C DPRD Langsung Lihat Kondisi Ranu Pane

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi Ranu Pane di Kecamatan Senduro semakin hari semakin memprihatinkan. Bahkan, Ranu Pane terancam menghilang jika tidak ada penanganan serius dari semua pihak. Komisi C DPRD Lumajang bersama sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dinas Kehutanan langsung turun melihat kondisi Ranu Pane secara dekat. Kedatangan Komisi C dan rombongannya disambut oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). "Kita ingin melihat secara langsung kondisi Ranu Pane dari dekat, sehingga kedepannya kita memberikan perhatian agar ranu tersebut tidak menghilang," ujar Suigsan Ketua Komisi C DPRD Lumajang, Selasa (03/01/2015). Komisi C, SKPD dan TNBTS melakukan perbincangan untuk mencari solusi agar ranu yang menjadi identitas desa Ranu Pane tersebut bisa diselamatkan. Komisi C menginginkan agar ranu yang berada di kaki gunung Seemru itu bisa kembali seperti sediakala, sehingga tidak hanya menjadi cerita saja. "Kami sangat senang dengan kunjungan ini, kita berharap akan ada solusi tentang persoalan ini karena meski berada diwilayah TNBTS, namun ada warga Lumajang yang ada disekitar Ranu Pane," ujar Ayu Dwi Utarai Kepala TNBTS.(Yd/red)

Aktivis Perempuan: Pengembangan Wisata Lumajang Dinilai Nanggung

Lumajang(lumajangsatu.com)- Acara temu tokoh agama, pemuda dan tokah masyrkat Lumajang di panti PKK Lumajang menajdi ajang penyampaian uneg-eneg dari berbagai lemen Lumajang. Salah satu sektor yang banyak mendapatkan masukan adalah sektor wisata Lumajang. Kami melihat bahwa pengembangan wisata di Lumajang setengah-setengah meskipun anggarannya sangat besar, ujar Nona Silvi, anggota HMI Komisariat Lumajang, Senin (02/02/2015). Setelah mendapatkan paparan tentang anggran pengembanagn wisata pada anggran tahuan 2015, tokoh pemuda ini masih menilai wisata Lumajang tidak maksimal. Pasalnya, akses menuju tempat wisata terutama jalan masih sangat jauh dari kata nyaman. Akses jalan, penerangan dikawasan wisata di Lumajang masih sangat jauh dari harapan, terangnya. Seperti diberitakan, Pemerintah Kabupaten Lumajang pada tahun anggran 2015 menyiapakan anggaran besar-besaran untuk menyokong terciptanya wisata spektakuler B 29. Tak tanggung-tanggung, sekitar 50 miliar dana akan digerojok ke wilayah barat Lumajang dari berbagai sektor.(Yd/red)