Lumajang(lumajangsatu.com)- Tim Balai Arkeologi (Balar) Jogja melakukan ekskavasi situs biting Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono di dua titik. Yakni di benteng sebelah utara, dan benteng sebelah barat perumahan Biting, yang diduga sebagai pintu gerbang keraton kerajaan Lamajang. "Ini adalah ekskavasi penyelamatan untuk mengetahui potensi sumber daya arkeologi di Situs Biting," Ujar Drs. Masyhudi Ketua Tim Eskavasi Situs Biting 2013, Rabu (18/09/2013). Disamping untuk mengetahui sumberdaya arkeologi, ekskavasi yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan sebuah pelestarian yang bersifat partisipatif dari warga sekitar. Adanya benda Cagar budaya akan memberikan tiga manfaat bagi warga sekitar, yakni manfaat akademis, Idiolgis dan ekonomis. "Ini kalau dijaga tentunya akan memiliki dampak pada warga sekitar," Tambahnya. Rencananya, ekskavasi akan dilakukan selama beberapa hari mulai 18-22 September 2013. Titik ekskavasi berada disebelah utara dan sebelah barat yang diduga sebgai pintu gerbang keraton Lumajang, "Sebelah barat diduga sebagai pintu kraton, namun masih perlu penelitian lebih lanjut," Jelasnya. Lanjut masyhudi, kondisi situs biting sangat memprihatinkan karena tidak adanya perawatan yang maksimal. Dengan dilakukan eskavasi diharapkan masyarakat nantinya juga akan ikut memiliki. Disamping itu, pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah juga harus memberikan perhatian. "Kalau kita lihat, ma'af ya... kondisinya sanngat memprihatinkan," Terangnya. Tim Balar akan melakukan eskavasi dengan model fertikan dan horizontal. Namun untuk fertikalnya tidak akan teralalu dalam, akan tetapi setiap temuan yang didapat akan menjadi bahan kajian lebih lanjut. "Yang satunya akan memakai sistem dengan melihat struktur dinding benteng luar dan dalam," Pungkasnya.(Yd/red)
Gaya Hidup
BAZ Lumajang Berikan Bantuan Tandon Air Bersih Wilayah Rawan Kekeringan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Amil Zakit (BAZ) Kabupaten Lumajang akan memberikan bantuan tandon air bersih kesejumlah daerah dikawasan utara Lumajang yang mengalami krisis air bersih. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian BAZ Lumajang, kepada warga yang mengalami krisis air. "Ini kepedulian BAZ Lumajang bagi warga wilayah utara, yang mengalami krisis air bersih," Ujar Atok illah Wakil Sekertris Baz Lumajang. Ia menambahkan pada tahun 2013, kebetulan BAZ Lumajang juga menganggarkan dana kebencanaan. Sehingga, setelah berkoordinasi dengan BPBD akhirnya BAZ akan menganggarkan dana untuk pengadaan tandon air bersih. "Kita kan ada dana kebencanaan," Terangnya. BAZ kata Atok hanya menganggarkan pengadaaan tandon air bersih saja. Sedangkan droping airnya, akan dilakukan oleh BPBD Lumajang. 8 unit tandon akan ditempatkan dibeberpa Desa sesuai dengan rekomendasi dari BPBD. " Kita hanya tandon airnya saja, untuk airnya BPBD yang kan mendroping," Ungkapnya. Saat ini, kegiatan BAZ untuk bencana kekeringan hanya bersifat insidental saja. Untuk pengadaan mobil tanki air bersih masih perlu pembahasan dalam tingkat raker BAZ Lumajang." Ini masih kegiatan insidental saja," Pungkasnya.(Yd/red)
BPBD Lumajang Akan Gelar Gladi Lapang Tsunami di Dampar, Pasirian
Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang akan menggelar Gladi Lapang Tsunami di Dusun Dampar, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Kegitan tersebut sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam mengahadapi bencana Tsunami bagi warga yang berdomisili di wilayah pesisir pantai selatan."Gladi lapang akan digelar pada tanggal 25 September 2013, di Kecamatan Pasirian,"Ujar Rochani Kepala BPBD Lumajang, Selasa (17/09/2013). Kegiatan gladi lapang Tsunami akan melibatkan berbagai kelompok, TNI, Polri, Masyarakat, Relawan, SAR, Kesahetan dan elemen yang lainnya. Pemilihan Dampar sebagai lokasi Gladi lapang, karena daerah tersebut memiliki kepadatan penduduk yang berada di sepanjang pantai selatan. BPBD rencananya akan menggelar gladi lapang Tsunami setip tahunnya bergantian. Mulai dari Kecamatan Tempursari, Pasirian, Tempeh dan Yosowilangun. "Tahun kemaren kecamatan Tempursari, kali ini kecamatan Pasirian, tahun depan kemungkinan Kecamatan Tempah," Terangnya. Ia menambahkan, dalan gladi lapang disimulasikan pada hari yang telah ditentukan masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa. Tiba-tiba terjadi gempa bumi dengan skala tinggi. Petugas akan mengiformasikan kepada BPBD bahwa telah terjadi gempa. BPBD kemudian menginformasikan kepada beberpa daerah pesisir, bahwa gempa yang terjadi berpotensi terjadinya Tsunami. Setelah diiformasikan, petugas akan menyalakan sirine tanda bahaya Tsunami. Saat terjadi Tsunami, maka evakuasi dilakukan oleh relawan, atau kelompok masyarakat yang sudah terlatih. Warga kemudian diungsikan ke puncak yang tinggi disekitar lokasi Tsunami. Setelah warga berada ditempat yang aman, maka petugas melakukan evakuasi pengungsi kesejumlah titik yang telah disiapkan. Dilokasi pengungsian, ditenpatkan dapur umum, tenda dan lainnya untuk para pengungsi. "Warga akan dievakuasi ditempat yang aman, dan dibangunkan tenda serta dapur umum," Pungkasnya.(Yd/red)
Memalukan...! Bendera Merah Putih di KUA Yosowilangun Terbalik
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kejadian Unik, menarik sekaligus memalukan terjadi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Yoswilangun Kabupaten Lumajang. Betapa tidak, bendera sang saka merah putih yang berada ditiang depan Kantor KUA terbalik. Peristiwa itu diketahui usai puluhan warga Desa Wotgalih mendatangi kantor KUA untuk menyampaikan aspirasinya terkait dengan salah satu oknum P3N desa Wotgalih. Usai warga bubar, sejumlah awak media dan beberapa aparat kemanan dari TNI masih ngobrol didepan KUA. Tak sengaja, salah seorang insan pers melihat kondisi bendera merah putih terbalik. Seharusnya, warna merah berada di bagian atas dan warna putih berada dibagian bawah. Namun, pemandangan sebaliknya telihat didepan Kantaor KUA Yosowilangaun. Dimana, warna putihnya yang berada di bagian atas. Tak urung, sejumlah aparat meneriaki dari luar pagar KUA. Dengan tergesa-gesa, pegawai KUA segera menurunkan bendera merah putih itu. Sejumlah wartawanpun sempat mengabadikan kejadian bendera terbaik itu. Setelah diturunkan, petugas kembali menaikkan bendera merah putih keatas tiang. Meski sudah dalam kondisi benar, namun karen tergesa-gesa tali tengah bendera tidak sempat dipasang. "Saat kita ngobrol didepan KUA kita meilhat bendera terbalik dan langsung diteriaki oleh para tentara yang masih berada di lokasi," Ujar Salah seorang Wartawan memotimur.(Yd/red)
Kementrian Kembangkan Wisata Penyanggah Pura Mandara Giri Semeru Agung
Lumajang(lumajangsatu.com)- Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP) Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) akan menggelar workshop wisata religi, sebagai tidak lanjut dari program Destination Management Organization (DMO). Dimana, di Jatim, DMO dipusatkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. "Ini tindak lanjut dari program DMO yang dipusatkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," Ujar Indriyanto, kasi promosi wisata Kantor Pariwisata Seni dan Budaya kabupaten Lumajang," Senin (16/09/2013). Di Lumajang, potensi wisatanya tidak hanya di Bromo dan Semeru saja. Namun, juga memiliki potensi wisata yang lainnya, yang akan menjadi penyanggah dari program DMO. Seperti wisata Religi Pura Mandaragiri Semeru Agung yang berada di kecamatan Senduro."Ini juga harapan dari PHDI, agar kegiatan religi tidak hanya di Pura Mandaragiri saja, namun hingga ke Ranu Pane," Tambahnya. Kegiatan tersebut direspon baik oleh Ditjen Pariwisata, sehingga digelarlah kegiatan workshop yang akan ditempatkan di Hotel Samanake, 26 September 2013. Harapannya, agar wisata penyenggah bisa berkembang, sehingga mampu membantu program DMO."Agar wisata penyanggah bisa berkembang dan membantu program DMO," Terangnya. Ia menambahkan, peserta yang ikut dalam kegiatan Workshop bersal dari internal Lumajang, Sepereti Kecamatan, Kepala Desa yang menjadi penyanggah wisata, PHDI Pemprov Bali dan Dinas Pariwisata Pemprov Jatim. Sementara itu, dinas PU dan Bapeda akan menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. "Kelompok Pekerja Lokal yang telah di SK Bupati juga ikut dalam kegiatan tersebut," Jelasnya. Target yang diharapkan, semua elemen wisata, baik Masyarakat, Pemerintah Lumajang, PHDI Bali, Dinas Pariwista Jatim dan Kementrian bersama-sama melakukan kometmen untuk memajukan wisata di daerah penyanggah wisata yang menjadi program DMO.(Yd/red)
Ini Lagi Karnafal Yang Hampir Sama Dengan Loss Carnival Harjalu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Ribuan penonton memadati acara karnafal Desa Jokarto, Kecamatan Tempeh dalam rangka HUT RI ke-68 tahun, Minggu (15/09/2013). Bahkan, saking ramainya, pengendara tidak bisa melintas dijalan yang menjadi rute dari Karnafal. "Sangat rame, sampai-sampai sepeda tidak bisa melintas," Ujar Adibah, salah satu pengunjung. Ia menuturkan, peserta karnafal banyak menampilkan tari-tarian baik yang tradisional hingga yang modern. Yang juga menarik para penonton, adalah peserta yang menggunakan kostum yang mirip dengan kegitan Loss Carnival Harjalu. Kostum warna warni, baik meyerupai putri keraton, ataupun yang mengambil tema alam juga memeriahkan karnafal. "Ini kostumnya seperti Loss Carnival Harjalu," Terangnya. Hal senada diungkapkan Muhammad Faisol. Menurutnya, dia selalu melihat karnafal yang dilakukan oleh Desa Gesang, Jokarto dan Pulo. Sebab, karnafalnya pasti rame dan pesertanya rata-rata bagus, unik dan menarik. "Besok hari Senin 16 Oktober, karnafal di Pulo Mas, pasti akan sangat menarik sekali," Terangnya. Ia berharap pada HARJALU tahun ini, acara-acara yang ditampilkan akan lebih meriah dan lebih bagus dari tahun 2012. Harjalu paling tidak bisa menjadi icon Lumajang seperti JFC Jember dan BEC Banyuwangi. "Saya berharap harjalu tahun ini akan jauh lebih meriah dari tahun sebelumnya," Pungkasnya.(Yd/red)
Andai Lumajang Miliki Rafting Seperti Songa Adventure Probolinggo
Lumajang(lumajangsatu.com)- Daerah yang memiliki wisata yang banyak dan dikelola dengan baik, maka akan membuat daerah tersebut terkenal dan mengangkat perekonomian warga sekitar. Tak hanya itu, wisatawan tentunya banyak berkunjung sebagai salah satu alternatif untuk mengisi liburan diakhir pekan. Seperti wisata yang menyajikan keindahan dan menantang adrenalin bagi pengunjungnya. Yakni wisata Arung Jerang (Rafting) Songa Atas, yang berada di Desa Pesawahan, Kecamatan Tritis Kabupaten Probolinggo. Wiasata Arung Jeram yang ditawarkan sangat menarik dan tidak akan dilupakan. Songa Atas dimulai/Start di Desa Pesawahan, petualangan akan berakhir/Finish di Desa Condong. Para petualang akan menempuh Jarak 10 km dengan durasi waktu 2 jam. Pengunjung akan melewati 35 Jeram, dengan bermacam-macam nama, seperti jeram lumba-lumba, jeram stres, jeram celah dan berbagai macam jeram yang lainnya. Sesampai di posko Songa atas, pengunjung akan disuguhi dengan minuman sebagai salah satu pelayanan dari paket wisata rafting. Setlah siap, para petualang akan berangkan dengan mobil bak terbuka, ditemani satu instruktur/guide satu orang setiap perahunya. Perjalanan menuju lokasi sekitar setangah jam dan pengunjung juga harus berjalan kaki sebagai pemanasan kurang lebih 500 meter. Sesampai di strat petualangan, istruktur akan mengajari bagaimana memegang dayung, letak kaki, posisi badan dan langkah-langkah ketika perahu terbalik. Pemandu juga mengajari tentang aba-aba ketika berda diatas perahu. Para petualang harus mengikuti aba-aba pemnadu jika petualangannya ingin berjalan lancar. Selama diatas perahu karet, para petualang akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat luar biasa, dan tantangan yang tidak akan terlupakan. Pemandupun juga akan menceritakan nama-nam jeram ketika melintasi jeram tersebut. Yang sangat menarik adalah ketika petualang sampai diair terjun dan Goa kelelawar. Para fotograferpun sudah siap menunggu para petualang untuk mengambil gambar terbaik. Selama perjalan, para petualang akan beristirahat dua kali. Yakni di air terjun dan Goa kelelawar. Sedangkan pos berikutnya para petualang akan beristrihat untuk menikmati camilan dan kopi jahe, untuk menghangatkan tubuh setelah hampir se-jam di air. "Nanti bisa ngopi dan ambil foto bagi yang membawa kamera sendiri, sedangkan yang tidak membawa kamera cukup dengan kamera yang disiapkan oleh panitia," Ujar Kastari salah seorag guide parahu. Sementara itu, Hafidz, salah seorang pengelola Songa mengatakan, setiap akhir pekan sabtu dan minggu pengunjung Songa sangat banyak. Pengunjung pada akhir pekan bisa mencapai 2000 orang. Sedangkan pada hari hari biasanya tidak sebanyak pada akhir pekan dan hari libur. "Rata-rata para pengunjung yang datang sudah pesan terlebih dahulu sebalum sampai di Songa. Namun ada juga yang langsung kesini akan tetapi kalau langsung harga tidak bisa nego," Terangnya.(Yd/red)
Situs Biting Benteng Kuno Asli Buatan Orang Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)-Benteng-benteng di Indonesia ternyata tak sekedar bangunan biasa. Benteng-benteng tersebut merupakan bagian dari sejarah dan menjadi kekayaan warisan budaya.Bahkan, di Lumajang ada benteng kuno yang terbengkalai dan terpinggirkan, seakan-akan membunuh kebudayaan masyarakat di kaki Gunung Semeru sebelah Timur. Di Indonesia, benteng dapat ditemukan di banyak wilayah dengan bentuk bervariasi. Ada yang bahan bangunannya bata, balok-balok batu, serta ada yang dicampur antara bata dan batu. Teknik membangunnya pun berbeda, dengan teknik kosod, serta spesi dan lepa dari bligon. Kendati didirikan dengan bahan dan teknik yang berbeda, kebanyakan benteng di Indonesia didirikan di perkotaan. Kota merupakan permukiman yang permanen, relatif padat, penduduknya heterogen, serta memiliki bangunan-bangunan untuk mewadahi berbagai macam kegiatan penduduk. Guru Besar serta Arkeolog Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Inajati Adrisijanti menjelaskan, benteng di Indonesia dikelompokkan menjadi dua: benteng tradisional dan benteng dengan gaya arsitektur Barat. Masing-masing benteng ini memiliki gaya bangunan dan teknologi yang berbeda karena kondisi lingkungan alam dan budaya."Namun ada persamaan di antara keduanya, yakni kemungkinan besar sebagai sarana pertahanan," kata Inajati dalam seminar budaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (20/11). Berdasarkan data arkeologi, lanjutnya, terdapat tiga situs yang menandakan benteng tradisional yakni Situs Biting di Lumajang, Situs Macan Putih di Banyuwangi, dan Kota Gede. Benteng tradisional ini cenderung memanfaatkan kondisi lingkungan alam sekitar sehingga denahnya tidak simetris atau mengikuti aliran sungai dekatnya. benteng vastenburg,bangunan bersejarah,surakartaBenteng Vastenburg di Surakarta. (Rikisatrio/Fotokita.net) Sementara itu, benteng dengan gaya arsitektur Belanda bisa ditemui di Yogyakarta yakni Benteng Vredeburg, Benteng Fort Speelwijk di Kota Banten Lama, serta Benteng Vastenburg di Surakarta. Benteng dengan arsitektur Belanda memiliki beberapa kemiripan: menyisip di dalam tata ruang kota. Benteng ini dibangun oleh Belanda untuk mengontrol pemerintahan para raja. Benteng-benteng peninggalan sejarah memiliki filosofi tersendiri. Benteng ini mencerminkan pengalaman mengolah kekayaan alam untuk keperluan manusia dalam hal mempertahankan diri, mencerminkan perkembangan teknologi pertahanan dan keamanan, serta mencerminkan konsep pertahanan dan keamanan pada masanya. Mengingat keberadaan benteng ini sangat penting sebagai saksi sejarah, ia berharap semua pihak bisa mengelola menjadi sumber daya arkeologi. Namun, di tengah usaha penyelamatan benteng ini, berbagai permasalahan masih menunggu yakni dalam hal pelestarian, pengelolaan, maupun pemanfaatan. Revianto Budi Santosa, Pengajar Jurusan Aristektur Universitas Islam Indonesia Yogyakarta menambahkan, benteng di Indonesia dibangun sejak awal abad 16 ketika bangsa Eropa terpikat oleh kekayaan Indonesia. Lantaran ingin mempertahankan kedudukan dan memonopoli usaha dagang di Indonesia, bangsa-bangsa seperti Portugis, Belanda dan Inggris membangun kubu-kubu pertahanan atau benteng untuk melindungi kepentingan dan mempertahankan keamanan mereka. Pada era berikutnya, sejumlah penguasa Nusantara membangun benteng-benteng besar sebagai tanggapan atas keberadaan benteng-benteng kolonial. "Benteng-benteng ini memiliki nilai historis tinggi sebagai warisan sejarah dan budaya bangsa sekaligus sebagai rekaman interaksi global bangsa Indonesia dengan bangsa lain," kata Revianto. Hingga saat ini terdapat 275 benteng pertahanan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kondisi beragam. Benteng Vredeburg Yogyakarta, Benteng Rotterdam di Makassar, dan Benteng Malborough di Bengkulu, merupakan benteng dalam kondisi sangat baik dan menjadi landmark kota yang sangat penting. Pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Suharjo mengatakan, Benteng Vredeburg merupakan salah satu cagar budaya di Provinsi DIY dan memiliki sejarah penting dalam perjuangan rakyat Indonesia. Untuk itulah, upaya pelestarian perlu terus menerus dilakukan agar keberadaan benteng ini bisa menyatu dalam kehidupan masyarakat.(red) sumber : http://nationalgeographic.co.id
Inilah Syarat Utama Pria dan Wanita Memilih Pasangan Hidup
Lumajang(lumajangsat.com)- Pria lebih memilih wanita menarik secara visual, sedangkan wanita menganggap penampilan bukanlah terpenting .Status sosial pria itu adalah paling penting bagi wanita. Profesor psikologi dari Universitas Manajemen Singapura Lee Norman melakukan penelitian yang melibatkan orang-orang dengan status sosial rendah dan rendahnya daya tarik secara fisik. Dia lalu melakukan obrolan secara online dan kencan singkat untuk memahami apa yang menarik bagi pria atau wanita dari lawan jenis mereka. Hasilnya, setelah percakapan panjang, pria mengaku mereka dapat dengan cepat kehilangan minat pada wanita yang secara fisik tidak menarik. Sedangkan wanita tidak mengeluhkan soal penampilan pria namun kesal dengan rendahnya status sosial para pria itu. Seperti dilansir darigeniusbeauty, mereka yang diwawancarai menunjukkan bahwa sifat-sifat ini selalu menjadi daftar prioritas sebelum menentukan kencan.(red) sumber : inilah.com
Setiap Negara Didunia Memiliki Ritual Tidur Sendiri
Lumajang(lumajangsatu.com)-Survei tidur global yang dilakukan The National Sleep Foundation menemukan pola dan kebiasaan tidur unik dari setiap orang di enam negara besar di dunia. Penelitian yang melibatkan 1.500 orang berusia antara 25-55 tahun dari enam negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Inggris, Jerman dan Jepang. Mulai dari berapa lama mereka bisa tidur hingga cara berpakaian saat mereka tidur. Orang Inggris ditemukan lebih suka tidur dengan telanjang, sementara Amerika masih membudayakan tidur siang. Mengutip dailymail, berikut hasil survei: Inggris Sebanyak 39% warga Inggris yang disurvei mengaku tidur kurang dari tujuh jam tiap malam. Temuan lain yaitu sepertiga warga Inggris lebih suka tidur tanpa mengenakan sehelai pakaian. Ini membuat mereka tidur lebih baik. Ritual lainnya yang ditemukan adalah empat dari 10 orang Inggris harus minum minuman menenangkan seperti teh agar tidur malam mereka baik. Jerman Sebanyak 36% warga Jerman yang disurvei mengaku tidur kurang dari tujuh jam setiap malam. Kualitas tidur warga Jerman sangat dipengaruhi oleh kondisi kamar tidur. Mereka mengaku lebih santai jika kamar memiliki aroma segar dan menyenangkan. Sehingga mereka membersihkan dan merapikan kamar setiap minggu agar mendapat udara segar sehingga kualitas tidur malam yang baik. Jepang Terungkap orang Jepang adalah pemilik waktu tidur pendek. Sebanyak 66% atau dua pertiga diantara mereka mengaku hanya tidur enam jam 22 menit. Bisa jadi ini dipengaruhi oleh kebersihan kamar tidur mereka yang orang Jepang mengganti seprei dan sarung bantal yaitu setiap tiga minggu sekali. Ini mengapa setengah dari orang Jepang yang disurvei mengaku masih menerapkan tidur siang untuk mengejar kekurangan waktu tidur pada malam hari. Amerika Serikat Sama seperti Jepang, orang Amerika masih menjunjung tinggi tidur siang. Ini karena mereka juga masih memiliki tidur malam yang kurang yaitu sebanyak 53% responden mengaku tidur kurang dari tujuh jam atau hanya enam jam 31 menit tiap malam. Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, sebanyak 47% orang Amerika bermeditasi atau berdoa sebelum tidur. Kanada Sementara sepertiga orang Kanada yang disurvei mengaku kurang dari tujuh jam tidur malam hari. Meksiko Meksiko mungkin bisa dikatakan negara yang memiliki kualitas tidur yang baik karena hanya 29 orang yang disurvei mengaku memiliki tidur kurang dari tujuh jam tiap malam. Hal ini kemungkinan besar karena mereka selalu mengupayakan agar kamar mereka beraroma segar dan menyenangkan sehingga membuat tidur lebih berkualitas. Untuk menciptakan suasana kamar tidur ini, orang Meksiko rajin mengganti seprei dan sarung bantal lebih dari satu kali dalam seminggu. Tak hanya itu, sebanyak 62% orang Meksiko mengaku bermeditasi atau berdoa dulu sebelum tidur. Penelitian juga menemukan, ritual yang paling umum dilakukan di enam negara adalah nonton televisi. Sebanyak 80% orang-orang yang disurvei mengaku menonton televisi sebelum tidur. Tidur saling terkoneksi dengan kesehatan dan kinerja, tetapi sering diabaikan. Jajak pendapat ini menunjukkan variasi budaya yang menarik tentang bagaimana kita mengatasi tidur setiap malam, kata Jan Born, Profesor Behavioral Neuroscience di University of Tbingen, Jerman. Penelitian telah menunjukkan bahwa aroma memainkan peran yang kuat dalam relaksasi dan memori, kata David Cloud, CEO National Sleep Foundation . Memiliki aroma yang menyenangkan dan kamar tidur yang santai dapat berkontribusi untuk tidur malam yang baik, sambungnya. Tidak peduli apa kewarganegaraan Anda , Anda akan menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup Anda di tempat tidur. Udara segar dan aroma yang menyenangkan adalah cara yang bagus untuk meningkatkan pengalaman tidur Anda, ujarnya. (red) sumber : inilah.com