Lumajang(lumajangsatu.com)- Habib Luthfi bin Yahya (@HabibluthfiYahy) dalam kultweet-nya mengatakan bahwa penghancuran situs-situs sejarah adalah sebagai bentuk penghancuran sebuah bangsa dan agama. Sebab situs-situs yang ada sejatinya merupakan bagian dari fakta sejarah. Maka jika dihancurkan, fakta sejarah akan dianggap fiksi, legenda dan mitor belaka. Berikut tweet-nya: 1. Cara menghancurkan sebuah bangsa, atau agama adalah dengan menjauhkan sejarah dari bangsa dan pemeluk agama tersebut. 2. Semua penganut agama langit maupun agama bumi, bisa berbangga dengan agama mereka, sebab situs-situs sejarah mereka terjaga dengan baik. 3. Orang Yahudi, Kristen bisa menunjukan dengan tepat dimana lokasi Nabi Musa .as dilahirkan, selama ribuan tahun terjaga dengan baik. 4. Pemeluk agama Budha, Hindu dapat menunjukan bukti-bukti puncak pencapaian agama mereka melalui Candi-candi mereka. 5. Aneh -karena alasan musyrik- , situs-situs yang menjadi bagian dari fakta sejarah agama Islam; tempat lahirnya Nabi dll dihancurkan 6. Karena alasan musyrik, situs sejarah dihancurkan. Jika dibiarkan, dimasa mendatang fakta sejarah dianggap fiksi, legenda atau mitos. Sumber : http://www.muslimedianews.com
Gaya Hidup
Kadishub Lumajang: Bus Restu dan Ladju Sering Terlibat Kecelakaan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dari sejumlah laporan masyarakat dan temuan Dinas Perhubunga Lumajang Bus yang kerap melanggar lalu lintas yakni Restu dan Ladju. Bahkan, dua Bus tersebut kerap terlibat dalam berbagai kecelakaan, akibat ugal-ugalan dijalan. Kadishub Lumajang, BEP Winarno mengatakan, bagi masyarakat yang tidak nyaman menumpang kedua Bus, lebih baik pindah ke Bus lainya. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa dan kenyamanan diperjalanan."Kalau tahu dua bus itu ugal-ugalan, ya naik Bus lainya," Ungkap Win panggilan akrab Kadishub, Rabu(11/9/2013). Bus Restu dan Ladju menjadi pegawasan dari Dishub dengan banyaknya laporan masyarakat. Selain itu, kerap terjadi kecelakaan dengan korban penumpang tidak sedikit maupun lawannya. "Kalau ada kecelakaan dan laporan masyarakat yang masuk tetap ada, akan kami laporkan ke Dishub Pemprov," Terangnya. Pihaknya juga sudah melaporkan ke perusahaan Organda dua bus mengenai armadanya kerap ugal-galan dijalan. Hal itu diharapkan bisa disanksi dan ditindak tegas. "Kami tak ingin alasan kejar setoran para sopir dan kondektor menjadi tameng mereka," Pungkasnya. Dishub juga menyarakan pada penumpang di Terminal tidak menumpang armada yang kelihatan rusak dan suara mesin berat. "Sudah pilihan Bus banyak, jangan baik Bus Restu dan Ladju," Sarannya.(Yd/red)
Sebelum Berangkat, Jemaah Haji Lumajang Dilatih Melakukan Manasik
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebelum pemberangkatan calon jema'ah haji Lumajang 28 September 2013 mendatang, Kantor Kementrian Agama Kabupaten (Kemenag) Lumajang menggelar manasik massal di Stadion Semeru Lumajang, Rabu (11/09/2013). Para calon tamu Alloh itu dilatih bagaimana melakukan mansik yang benar. "Ini kegiatan manasik massal yang terakhir sebelum keberangkatan para calon jema'ah haji," Ujar Mudhofar Kasi Haji dan Umroh Kemenag Lumajang. Calon jemaah haji Lumajang pada pemberangkatan kali ini, masuk dalam gelombang kedua. Sehingga, dari bandara Juanda, Surabaya, langsung turun dan memalukan ihrom untuk kemudian melakukan ibadah umroh dan haji. "Saat ini kita praktekkan ibadah umroh setelah itu ibadah hajinya," Terangnya. Dari data yang masuk praman, yakni data yang telah dikirimkan ke Pusat, kondisi kesehatan Calon Jemaah Haji cukup baik. Tidak ada calon jemaah haji yang sedang sakit atuapun dalam perawatan medis. Jumlah jemaah Lumajang yang akan berangkat 653, dari jumlah awal 806 sebelum mendapatkan pengurangan 20 persen. "Yang akan berangkat berjumlah 653 calon jemaah haji," Ungkapnya. Jemaah haji Lumajang dibagi menjadi dua kloter. Satu kloter penuh dengan jumlah 445, dan sisanya akan bergabung dengan jamaah haji yang lainnya seperti Bali, Surabaya dan beberapa daerah lainnya. "Ini dibagi menjadi dua Kloter," Pungkasnya.(Yd/red)
Laskar Hijau dan Puluhan Aktifis Lingkungan, Bersihkan Ilalang Lereng Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setiap kali menghadapi musim kemarau, Gunung Lemongan kering kerontang. Hamparan ilalang dan perdu seluas ± 2000 hektar sangat rentan terjadi kebakaran. Diperparah lagi masih banyaknya pihak yang belum sadar akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar di bawah kawasan lindung. Pada tahun 2011 bagian paling barat komplek pegunung Hyang ini pernah mengalami kebakaran yang sangat dahsyat sehingga menghanguskan tak kurang dari 300 hektar tanaman konservasi yang ditanam oleh para relawan Laskar Hijau sejak tahun 2008. Kejadian inilah yang kemudian menginspirasi para relawan Laskar Hijau, untuk melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang sudah ditanamnya di Gunung Lemongan. Langkah ini merupakan tindakan antisipatif untuk mengurangi risiko kematian pada pohon jikapun masih terjadi kebakaran. "Yang kami lakukan adalah membersihkan rumput dan ilalang di sekitar pohon yang kami tanam, agar supaya jika terjadi kebakaran lagi apinya tidak sampai menyentuh langsung batang pohon yang kami tanam. Semoga cara ini cukup efektif untuk mengurangi risiko kematian pohon akibat kebakaran", Ujar A'ak Abdullah Al-Kudus, Koordinator Laskar Hijau Klakah, Minggu (08/09/2013). Dalam melakukan aksi perawatan pohon ini, Laskar Hijau tidak sendirian. Namun dibantu oleh ratusan para relawan-relawan tangguh yang berasal dari berbagai kelompok pecinta alam yang ada di Lumajang dan Jember, antara lain Vabfas, Gaspalu, CCS SMKN 1 Lumajang, Cakra Wijaya SMAN Candipuro, PWG Gucialit, Mapashi STKIP-STIT Muhammadiyah Lumajang, Hipalapa SMAN Pasirian, OI Lumajang, PAIN, Saskapala SMAN Klakah, Palaska, dan beberapa relawan lainnya. Kegiatan perawatan pohon ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga satu minggu kedepan, mengingat banyaknya jumlah pohon yang harus dirawat dan terjalnya medan yang harus dihadapi. "Kita juga dibantu oleh puluhan para aktifis lingkungan," Terangnya. Acara yang berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan ini, kemudian diakhiri dengan doa bersama untuk minta hujan kepada Tuhan YMA. Doa minta hujan ini spontanitas dilakukan, karena ada beberapa pohon yang terlihat tidak bisa bertahan hidup sebab mengalami kekeringan.(Yd/red)
Karnafal Desa Gesang, Samai Kemeriahan Loss Carnival Harjalu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Karnaval di Desa Gesang Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang, berlangsung meriah, Minggu (08/09/2013). Peserta menampilkan kostum yang hampir sama dengan acara-acara besar, seperti JFC (Jember) dan Loss Carnival, yang biasa digelar saat peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu). Ribuan penonton datang, untuk melihat kemeriahan jalannya Karnaval, yang masih dalam rangka peringatan HUT RI ke-68 Tahun. Para pengunjungpun berdecak kagum, karena meski sekelas karnaval tingkat Desa, namun tidak mengalahkan kemeriahan saat acara Loss Carnival di Lumajang. "Bagus sekali, pakaiannya berwarna warni dan banyak ragamnya, persis acara Harjalu," Ujar Anton, warga Pronojiwo. Di Lumajang, memang ada dua daerah yakni Desa Pulo dan Desa Gesang Kecamatan Tempah, saat acara Karnaval pasti digelar dengan meriah dan besar-besaran. Tak sedikit masyarkat yang mencari informasi acara Karnaval di dua tempat tersebut. "Kalau informasinya di desa Pulo Karnavalnya hari Senin, tanggal 16 Septembe ini," Tambahnya. Dari pantauan lumajangsatu.com, peserta Karnafal sekitar 50 peserta. Dimana, peserta menampilkan tarian, baju-baju warna warni dan patung seperti kegiatan ogoh-ogoh.(Yd/red)
Ribuan Penonton, Banjiri Acara Karnaval di Kecamatan Randuagung
Lumajang(lumajansatu.com)- Acara Karnaval dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-68 Tahun di Kecamatan Randuagung berlangsug meriah. Puluhan peserta Karnaval menghibur ribuan penonton yang hadir memadati jalan utama Randuagung, Sabtu (07/09/2013). Dari Pantauan lumajangsatu.com, puluhan peserta menampilkan aneka tarian, baik tarian tradisonal hingga tarian yang modern. Peserta berasal dari Umum seperti perangkat Desa, Sekolah, UPT Pendidikan dan sejumlah peserta lainnya. Nuarlailatul Azizah, Warga Randuagung mengaku cukup terhibur dengan kegitan tersebut. Sebab, acara yang demikian hanya ditemukan satu tahun sekali. Ditambah lagi Kabupaten Lumajang tidak menggelar acara Karnaval. "Ya sangat terhibur, dan juga bangga Kecamatan Randuagung bisa menggelar acara Karnaval dalam rangka HUT RI Ke-68," Terangnya. Acara Karnaval juga dijadikan kesempatan bagi para pedagang makanan ringan, seperti cilot dan lainnya. Para pedagangpun mengaku meraup untung yang banyak, karena dagannya laris manis. "Ya bagus mas kalau setiap kecamatan menggelar acara seperti ini," Terang salah seorang pedagang.(Yd/red)
Bersihkan Ilalang, Untuk Selamatkan Tanaman Konservasi di Lereng Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengantisipasi kebakaran lahan dikaki Gunung Lemongan saat musim kemarau, yang mengakibatkan matinya tanaman konserfasi, Lascar Hijau beserta pera aktifis lingkungan akan menggelar kegitan bersih-bersih ilalang, Minggu (8/09). A'ak Abdullah Al-kudus, Ketua Laskar hijau Klakah, Menyatakan, kegiatan bersih ilalang merupkan bentuk perawatan pada tanaman konserfasi. Disamping memebrsihakan ialang, juga akan dilakukan pemebrian pupuk disekitar tanaman. "Ini bentuk perawatan rutin saja," Terangnya, Sabtu (07/09/2013). Tekniknya, para aktifis akan membersihkan ilalang yang berada disekitar tanaman konserfasi. Sehingga, ketika terjadi kebakaran lahan, maka tanaman konserfasi tidak akan terkena dampak kebakaran. Perawatan tersebut didasarkan pengalaman dari tahaun 2011. Dimana tanman konserfasi mati karena kebakaran ilalang dikaki Gunung Lemongan. "Ini pengalaman tahaun 2011, ratusan tanaman mati karena kebakaran ilalang," Tmabhanya. Kegitan itu, merupakan kegiatan yang terbuka untuk seluruh masyarakat yang peduli dengan kelestarian alam Gunung Lemongan. Sehingga, semua komunitas ataupun perorangan/ bisa mengikuti acara tersebut. "Semua orang bisa ikut dalam kegiatan besok ini," Pungkasnya.(Yd/red)
Air Danau Menyusut, Lahan Pertanian di Lumajang Terancam Kekeringan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Musim kemarau yang sudah melanda Kabupaten Lumajang Dua bulan terkahir, membuat sejumlah Danau atau Ranu mengalami penyusutan debit air hingga 4 Meter. Akibatnya, irigasi pertanian pada sejumlah Desa terancam mengalami kekeringan. Penyusutan debit air terlihat di Ranu Klakah dan Ranu Pakis yang berada di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Penurunan debit air bisa terlihat dari posisi meter yang terpasangan disamping saluran irigasi pembuangan, yang memnunjukkan adanya penuruan tinggi air. "Lihat mas, itu ada bekas air saat musim penghujan sangat tinggi debitnya," Ujar Aminuddi salah seorang warga sekitar danau, Kamis (05/09/2013). Dari pengakuan warga, penurunan debit air Danau sudah terjadi sejak awal musim kemarau melanda Lumajang, kususnya wilayah utara. Akibat dari dampak penysusutan air Danau, membuat pasokan air untuk kolam ikan air tawar menjadi berkurang, yang mengakibatkan sejumlah ikan menjadi mati. "Dampaknya juga berakibat kepada para petani ikan air tawar," Terangnya. Tak hanya itu, sejumlah lahan pertanian disejumlah daerah yang memanfaatkan air danau juga terancam kekeringan. Sebab, pasokan air menjadi berkurang dan tidak mencukupi lahan pertanian yang mencapai ratusan hektare. "Ini juga akan berdampak pada lahan pertanian yang mengandalkan pasokan air Danau," Pungkasnya.(Yd/red)
Melalui Kegiatan Gotong-royong, TNI Terus Dekatkan Diri ke Masyarakat
Lumajang(lumajangsatu.com)- Untuk lebih mendekatkan diri dan bentuk kepedulian kepada masyarakat, TNI-AD Kabupaten Lumajang membantu kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masyarakat untuk membangun wilayahnya. Seperti ketika masyarakat Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Lumajang bergotong royong membangun kubah masjid Baiturrohman, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Akhyari langsung menerjunkan 150 personilnya untuk membantu pelaksanaan pembangunan tersebut, Selasa (03/09/2013). Atas hasil Karya Bhakti yang dilaksanakan Kodim 0821 Lumajang bersama masyarakat tersebut tim pengawasan dan evaluasi dari Mabes TNI-AD melakukan peninjauan di lokasi masjid Baiturrohman Desa Kandangan Kecamatan Senduro. Tim Staf Teritorial Angkatan Darat (Sterad) dari Mabes ini tiba di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, langsung disambut oleh jajaran Muspika Kecamatan Senduro serta kades dan pengurus masjid. Beberapa saat kemudian, rombongan terus menuju kelokasi pembangunan. “Kekompakan bergotong-royong bersama masyarakat harus tetap terpelihara sampai kapanpun. Saya percaya, TNI-AD bisa melakukannya,” Ungkap Fachrudin Sementara itu, Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Akhyari kepada sejumlah wartawan mengatakan kegiatan Karya Bhakti TNI-AD ini bertujuan untuk lebih mendekatkan diri antara TNI khususnya TNI-AD dengan masyarakat. "Ini dilakukan agar tercipta hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak," katanya. “Kegiatan kami memang mengedapankan kebersamaan bersama masyarakat, baik secara langsung maupun tidak. Saya atas nama TNI-AD siap hadir di tengah masyarakat, jika memang dibutuhkan Mas,” Pungkasnya.(Yd/red)
Sungai Asem Ditengah Kota Lumajang, Kotor Dengan Sampah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi sungai Asem yang mebelah kota Lumajang sungguh sangat memprihatinkan. Pasalnya, sungai yang menjadi icon Lumajang itu kotor dengan sampah rumah tangga. "Eman kalau saya liat kondisinya sangat memprihatikan," Ujar Antoni Warga Lumajang, Selasa (03/09/2013). Jika dibiarkan begitu saja, tanpa adanya penanganan dari pemerintah dan warga sekitar, maka sungai asem akan menjadi sumber masalah di Lumajang. padahal, lumajang adalah salah satu Kabupaten yang mendapatkan penghargaan Adipura dan penghargaan Swasti Saba Wistara. "Sungai kalau kotor akan menjadi sumber penyakit, "Terangnya. Ia berharap kepada dinas terkait untuk mengambil langkah untuk membersihkan sungai Asem. Misalnya dengan mengajak seluruh pegawai pemkab Lumajang dan warga untuk bersama-sama membersihakn sungai Asem dari sampah. "Mungin bisa bauat gerakan satu hari bersih-bersih sungai Asem," Paparnya. Dismaping itu, agar sampah tidak kembali lagi, harus ada peraturan yang memberikan sanksi tegas bagi warga yang membuang sampahnya sembarangan. Sehingga, tidak ada lagi warga yang membuang sampah ke sungai Asem. "Ada aturan yang jelas untuk menindak tegas warga yang buang sampah sembarangan," Pungkasnya.(Yd/red)