Lumajang(lumajangsatu.com)- Daerah yang memiliki wisata yang banyak dan dikelola dengan baik, maka akan membuat daerah tersebut terkenal dan mengangkat perekonomian warga sekitar. Tak hanya itu, wisatawan tentunya banyak berkunjung sebagai salah satu alternatif untuk mengisi liburan diakhir pekan. Seperti wisata yang menyajikan keindahan dan menantang adrenalin bagi pengunjungnya. Yakni wisata Arung Jerang (Rafting) Songa Atas, yang berada di Desa Pesawahan, Kecamatan Tritis Kabupaten Probolinggo. Wiasata Arung Jeram yang ditawarkan sangat menarik dan tidak akan dilupakan. Songa Atas dimulai/Start di Desa Pesawahan, petualangan akan berakhir/Finish di Desa Condong. Para petualang akan menempuh Jarak 10 km dengan durasi waktu 2 jam. Pengunjung akan melewati 35 Jeram, dengan bermacam-macam nama, seperti jeram lumba-lumba, jeram stres, jeram celah dan berbagai macam jeram yang lainnya. Sesampai di posko Songa atas, pengunjung akan disuguhi dengan minuman sebagai salah satu pelayanan dari paket wisata rafting. Setlah siap, para petualang akan berangkan dengan mobil bak terbuka, ditemani satu instruktur/guide satu orang setiap perahunya. Perjalanan menuju lokasi sekitar setangah jam dan pengunjung juga harus berjalan kaki sebagai pemanasan kurang lebih 500 meter. Sesampai di strat petualangan, istruktur akan mengajari bagaimana memegang dayung, letak kaki, posisi badan dan langkah-langkah ketika perahu terbalik. Pemandu juga mengajari tentang aba-aba ketika berda diatas perahu. Para petualang harus mengikuti aba-aba pemnadu jika petualangannya ingin berjalan lancar. Selama diatas perahu karet, para petualang akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat luar biasa, dan tantangan yang tidak akan terlupakan. Pemandupun juga akan menceritakan nama-nam jeram ketika melintasi jeram tersebut. Yang sangat menarik adalah ketika petualang sampai diair terjun dan Goa kelelawar. Para fotograferpun sudah siap menunggu para petualang untuk mengambil gambar terbaik. Selama perjalan, para petualang akan beristirahat dua kali. Yakni di air terjun dan Goa kelelawar. Sedangkan pos berikutnya para petualang akan beristrihat untuk menikmati camilan dan kopi jahe, untuk menghangatkan tubuh setelah hampir se-jam di air. "Nanti bisa ngopi dan ambil foto bagi yang membawa kamera sendiri, sedangkan yang tidak membawa kamera cukup dengan kamera yang disiapkan oleh panitia," Ujar Kastari salah seorag guide parahu. Sementara itu, Hafidz, salah seorang pengelola Songa mengatakan, setiap akhir pekan sabtu dan minggu pengunjung Songa sangat banyak. Pengunjung pada akhir pekan bisa mencapai 2000 orang. Sedangkan pada hari hari biasanya tidak sebanyak pada akhir pekan dan hari libur. "Rata-rata para pengunjung yang datang sudah pesan terlebih dahulu sebalum sampai di Songa. Namun ada juga yang langsung kesini akan tetapi kalau langsung harga tidak bisa nego," Terangnya.(Yd/red)
Gaya Hidup
Situs Biting Benteng Kuno Asli Buatan Orang Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)-Benteng-benteng di Indonesia ternyata tak sekedar bangunan biasa. Benteng-benteng tersebut merupakan bagian dari sejarah dan menjadi kekayaan warisan budaya.Bahkan, di Lumajang ada benteng kuno yang terbengkalai dan terpinggirkan, seakan-akan membunuh kebudayaan masyarakat di kaki Gunung Semeru sebelah Timur. Di Indonesia, benteng dapat ditemukan di banyak wilayah dengan bentuk bervariasi. Ada yang bahan bangunannya bata, balok-balok batu, serta ada yang dicampur antara bata dan batu. Teknik membangunnya pun berbeda, dengan teknik kosod, serta spesi dan lepa dari bligon. Kendati didirikan dengan bahan dan teknik yang berbeda, kebanyakan benteng di Indonesia didirikan di perkotaan. Kota merupakan permukiman yang permanen, relatif padat, penduduknya heterogen, serta memiliki bangunan-bangunan untuk mewadahi berbagai macam kegiatan penduduk. Guru Besar serta Arkeolog Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Inajati Adrisijanti menjelaskan, benteng di Indonesia dikelompokkan menjadi dua: benteng tradisional dan benteng dengan gaya arsitektur Barat. Masing-masing benteng ini memiliki gaya bangunan dan teknologi yang berbeda karena kondisi lingkungan alam dan budaya."Namun ada persamaan di antara keduanya, yakni kemungkinan besar sebagai sarana pertahanan," kata Inajati dalam seminar budaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (20/11). Berdasarkan data arkeologi, lanjutnya, terdapat tiga situs yang menandakan benteng tradisional yakni Situs Biting di Lumajang, Situs Macan Putih di Banyuwangi, dan Kota Gede. Benteng tradisional ini cenderung memanfaatkan kondisi lingkungan alam sekitar sehingga denahnya tidak simetris atau mengikuti aliran sungai dekatnya. benteng vastenburg,bangunan bersejarah,surakartaBenteng Vastenburg di Surakarta. (Rikisatrio/Fotokita.net) Sementara itu, benteng dengan gaya arsitektur Belanda bisa ditemui di Yogyakarta yakni Benteng Vredeburg, Benteng Fort Speelwijk di Kota Banten Lama, serta Benteng Vastenburg di Surakarta. Benteng dengan arsitektur Belanda memiliki beberapa kemiripan: menyisip di dalam tata ruang kota. Benteng ini dibangun oleh Belanda untuk mengontrol pemerintahan para raja. Benteng-benteng peninggalan sejarah memiliki filosofi tersendiri. Benteng ini mencerminkan pengalaman mengolah kekayaan alam untuk keperluan manusia dalam hal mempertahankan diri, mencerminkan perkembangan teknologi pertahanan dan keamanan, serta mencerminkan konsep pertahanan dan keamanan pada masanya. Mengingat keberadaan benteng ini sangat penting sebagai saksi sejarah, ia berharap semua pihak bisa mengelola menjadi sumber daya arkeologi. Namun, di tengah usaha penyelamatan benteng ini, berbagai permasalahan masih menunggu yakni dalam hal pelestarian, pengelolaan, maupun pemanfaatan. Revianto Budi Santosa, Pengajar Jurusan Aristektur Universitas Islam Indonesia Yogyakarta menambahkan, benteng di Indonesia dibangun sejak awal abad 16 ketika bangsa Eropa terpikat oleh kekayaan Indonesia. Lantaran ingin mempertahankan kedudukan dan memonopoli usaha dagang di Indonesia, bangsa-bangsa seperti Portugis, Belanda dan Inggris membangun kubu-kubu pertahanan atau benteng untuk melindungi kepentingan dan mempertahankan keamanan mereka. Pada era berikutnya, sejumlah penguasa Nusantara membangun benteng-benteng besar sebagai tanggapan atas keberadaan benteng-benteng kolonial. "Benteng-benteng ini memiliki nilai historis tinggi sebagai warisan sejarah dan budaya bangsa sekaligus sebagai rekaman interaksi global bangsa Indonesia dengan bangsa lain," kata Revianto. Hingga saat ini terdapat 275 benteng pertahanan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kondisi beragam. Benteng Vredeburg Yogyakarta, Benteng Rotterdam di Makassar, dan Benteng Malborough di Bengkulu, merupakan benteng dalam kondisi sangat baik dan menjadi landmark kota yang sangat penting. Pengelola Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Suharjo mengatakan, Benteng Vredeburg merupakan salah satu cagar budaya di Provinsi DIY dan memiliki sejarah penting dalam perjuangan rakyat Indonesia. Untuk itulah, upaya pelestarian perlu terus menerus dilakukan agar keberadaan benteng ini bisa menyatu dalam kehidupan masyarakat.(red) sumber : http://nationalgeographic.co.id
Inilah Syarat Utama Pria dan Wanita Memilih Pasangan Hidup
Lumajang(lumajangsat.com)- Pria lebih memilih wanita menarik secara visual, sedangkan wanita menganggap penampilan bukanlah terpenting .Status sosial pria itu adalah paling penting bagi wanita. Profesor psikologi dari Universitas Manajemen Singapura Lee Norman melakukan penelitian yang melibatkan orang-orang dengan status sosial rendah dan rendahnya daya tarik secara fisik. Dia lalu melakukan obrolan secara online dan kencan singkat untuk memahami apa yang menarik bagi pria atau wanita dari lawan jenis mereka. Hasilnya, setelah percakapan panjang, pria mengaku mereka dapat dengan cepat kehilangan minat pada wanita yang secara fisik tidak menarik. Sedangkan wanita tidak mengeluhkan soal penampilan pria namun kesal dengan rendahnya status sosial para pria itu. Seperti dilansir darigeniusbeauty, mereka yang diwawancarai menunjukkan bahwa sifat-sifat ini selalu menjadi daftar prioritas sebelum menentukan kencan.(red) sumber : inilah.com
Setiap Negara Didunia Memiliki Ritual Tidur Sendiri
Lumajang(lumajangsatu.com)-Survei tidur global yang dilakukan The National Sleep Foundation menemukan pola dan kebiasaan tidur unik dari setiap orang di enam negara besar di dunia. Penelitian yang melibatkan 1.500 orang berusia antara 25-55 tahun dari enam negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Inggris, Jerman dan Jepang. Mulai dari berapa lama mereka bisa tidur hingga cara berpakaian saat mereka tidur. Orang Inggris ditemukan lebih suka tidur dengan telanjang, sementara Amerika masih membudayakan tidur siang. Mengutip dailymail, berikut hasil survei: Inggris Sebanyak 39% warga Inggris yang disurvei mengaku tidur kurang dari tujuh jam tiap malam. Temuan lain yaitu sepertiga warga Inggris lebih suka tidur tanpa mengenakan sehelai pakaian. Ini membuat mereka tidur lebih baik. Ritual lainnya yang ditemukan adalah empat dari 10 orang Inggris harus minum minuman menenangkan seperti teh agar tidur malam mereka baik. Jerman Sebanyak 36% warga Jerman yang disurvei mengaku tidur kurang dari tujuh jam setiap malam. Kualitas tidur warga Jerman sangat dipengaruhi oleh kondisi kamar tidur. Mereka mengaku lebih santai jika kamar memiliki aroma segar dan menyenangkan. Sehingga mereka membersihkan dan merapikan kamar setiap minggu agar mendapat udara segar sehingga kualitas tidur malam yang baik. Jepang Terungkap orang Jepang adalah pemilik waktu tidur pendek. Sebanyak 66% atau dua pertiga diantara mereka mengaku hanya tidur enam jam 22 menit. Bisa jadi ini dipengaruhi oleh kebersihan kamar tidur mereka yang orang Jepang mengganti seprei dan sarung bantal yaitu setiap tiga minggu sekali. Ini mengapa setengah dari orang Jepang yang disurvei mengaku masih menerapkan tidur siang untuk mengejar kekurangan waktu tidur pada malam hari. Amerika Serikat Sama seperti Jepang, orang Amerika masih menjunjung tinggi tidur siang. Ini karena mereka juga masih memiliki tidur malam yang kurang yaitu sebanyak 53% responden mengaku tidur kurang dari tujuh jam atau hanya enam jam 31 menit tiap malam. Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, sebanyak 47% orang Amerika bermeditasi atau berdoa sebelum tidur. Kanada Sementara sepertiga orang Kanada yang disurvei mengaku kurang dari tujuh jam tidur malam hari. Meksiko Meksiko mungkin bisa dikatakan negara yang memiliki kualitas tidur yang baik karena hanya 29 orang yang disurvei mengaku memiliki tidur kurang dari tujuh jam tiap malam. Hal ini kemungkinan besar karena mereka selalu mengupayakan agar kamar mereka beraroma segar dan menyenangkan sehingga membuat tidur lebih berkualitas. Untuk menciptakan suasana kamar tidur ini, orang Meksiko rajin mengganti seprei dan sarung bantal lebih dari satu kali dalam seminggu. Tak hanya itu, sebanyak 62% orang Meksiko mengaku bermeditasi atau berdoa dulu sebelum tidur. Penelitian juga menemukan, ritual yang paling umum dilakukan di enam negara adalah nonton televisi. Sebanyak 80% orang-orang yang disurvei mengaku menonton televisi sebelum tidur. Tidur saling terkoneksi dengan kesehatan dan kinerja, tetapi sering diabaikan. Jajak pendapat ini menunjukkan variasi budaya yang menarik tentang bagaimana kita mengatasi tidur setiap malam, kata Jan Born, Profesor Behavioral Neuroscience di University of Tbingen, Jerman. Penelitian telah menunjukkan bahwa aroma memainkan peran yang kuat dalam relaksasi dan memori, kata David Cloud, CEO National Sleep Foundation . Memiliki aroma yang menyenangkan dan kamar tidur yang santai dapat berkontribusi untuk tidur malam yang baik, sambungnya. Tidak peduli apa kewarganegaraan Anda , Anda akan menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup Anda di tempat tidur. Udara segar dan aroma yang menyenangkan adalah cara yang bagus untuk meningkatkan pengalaman tidur Anda, ujarnya. (red) sumber : inilah.com
Inilah cara Menghancurkan Sebuah Bangsa dan Agama
Lumajang(lumajangsatu.com)- Habib Luthfi bin Yahya (@HabibluthfiYahy) dalam kultweet-nya mengatakan bahwa penghancuran situs-situs sejarah adalah sebagai bentuk penghancuran sebuah bangsa dan agama. Sebab situs-situs yang ada sejatinya merupakan bagian dari fakta sejarah. Maka jika dihancurkan, fakta sejarah akan dianggap fiksi, legenda dan mitor belaka. Berikut tweet-nya: 1. Cara menghancurkan sebuah bangsa, atau agama adalah dengan menjauhkan sejarah dari bangsa dan pemeluk agama tersebut. 2. Semua penganut agama langit maupun agama bumi, bisa berbangga dengan agama mereka, sebab situs-situs sejarah mereka terjaga dengan baik. 3. Orang Yahudi, Kristen bisa menunjukan dengan tepat dimana lokasi Nabi Musa .as dilahirkan, selama ribuan tahun terjaga dengan baik. 4. Pemeluk agama Budha, Hindu dapat menunjukan bukti-bukti puncak pencapaian agama mereka melalui Candi-candi mereka. 5. Aneh -karena alasan musyrik- , situs-situs yang menjadi bagian dari fakta sejarah agama Islam; tempat lahirnya Nabi dll dihancurkan 6. Karena alasan musyrik, situs sejarah dihancurkan. Jika dibiarkan, dimasa mendatang fakta sejarah dianggap fiksi, legenda atau mitos. Sumber : http://www.muslimedianews.com
Kadishub Lumajang: Bus Restu dan Ladju Sering Terlibat Kecelakaan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dari sejumlah laporan masyarakat dan temuan Dinas Perhubunga Lumajang Bus yang kerap melanggar lalu lintas yakni Restu dan Ladju. Bahkan, dua Bus tersebut kerap terlibat dalam berbagai kecelakaan, akibat ugal-ugalan dijalan. Kadishub Lumajang, BEP Winarno mengatakan, bagi masyarakat yang tidak nyaman menumpang kedua Bus, lebih baik pindah ke Bus lainya. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa dan kenyamanan diperjalanan."Kalau tahu dua bus itu ugal-ugalan, ya naik Bus lainya," Ungkap Win panggilan akrab Kadishub, Rabu(11/9/2013). Bus Restu dan Ladju menjadi pegawasan dari Dishub dengan banyaknya laporan masyarakat. Selain itu, kerap terjadi kecelakaan dengan korban penumpang tidak sedikit maupun lawannya. "Kalau ada kecelakaan dan laporan masyarakat yang masuk tetap ada, akan kami laporkan ke Dishub Pemprov," Terangnya. Pihaknya juga sudah melaporkan ke perusahaan Organda dua bus mengenai armadanya kerap ugal-galan dijalan. Hal itu diharapkan bisa disanksi dan ditindak tegas. "Kami tak ingin alasan kejar setoran para sopir dan kondektor menjadi tameng mereka," Pungkasnya. Dishub juga menyarakan pada penumpang di Terminal tidak menumpang armada yang kelihatan rusak dan suara mesin berat. "Sudah pilihan Bus banyak, jangan baik Bus Restu dan Ladju," Sarannya.(Yd/red)
Sebelum Berangkat, Jemaah Haji Lumajang Dilatih Melakukan Manasik
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebelum pemberangkatan calon jema'ah haji Lumajang 28 September 2013 mendatang, Kantor Kementrian Agama Kabupaten (Kemenag) Lumajang menggelar manasik massal di Stadion Semeru Lumajang, Rabu (11/09/2013). Para calon tamu Alloh itu dilatih bagaimana melakukan mansik yang benar. "Ini kegiatan manasik massal yang terakhir sebelum keberangkatan para calon jema'ah haji," Ujar Mudhofar Kasi Haji dan Umroh Kemenag Lumajang. Calon jemaah haji Lumajang pada pemberangkatan kali ini, masuk dalam gelombang kedua. Sehingga, dari bandara Juanda, Surabaya, langsung turun dan memalukan ihrom untuk kemudian melakukan ibadah umroh dan haji. "Saat ini kita praktekkan ibadah umroh setelah itu ibadah hajinya," Terangnya. Dari data yang masuk praman, yakni data yang telah dikirimkan ke Pusat, kondisi kesehatan Calon Jemaah Haji cukup baik. Tidak ada calon jemaah haji yang sedang sakit atuapun dalam perawatan medis. Jumlah jemaah Lumajang yang akan berangkat 653, dari jumlah awal 806 sebelum mendapatkan pengurangan 20 persen. "Yang akan berangkat berjumlah 653 calon jemaah haji," Ungkapnya. Jemaah haji Lumajang dibagi menjadi dua kloter. Satu kloter penuh dengan jumlah 445, dan sisanya akan bergabung dengan jamaah haji yang lainnya seperti Bali, Surabaya dan beberapa daerah lainnya. "Ini dibagi menjadi dua Kloter," Pungkasnya.(Yd/red)
Laskar Hijau dan Puluhan Aktifis Lingkungan, Bersihkan Ilalang Lereng Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setiap kali menghadapi musim kemarau, Gunung Lemongan kering kerontang. Hamparan ilalang dan perdu seluas ± 2000 hektar sangat rentan terjadi kebakaran. Diperparah lagi masih banyaknya pihak yang belum sadar akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar di bawah kawasan lindung. Pada tahun 2011 bagian paling barat komplek pegunung Hyang ini pernah mengalami kebakaran yang sangat dahsyat sehingga menghanguskan tak kurang dari 300 hektar tanaman konservasi yang ditanam oleh para relawan Laskar Hijau sejak tahun 2008. Kejadian inilah yang kemudian menginspirasi para relawan Laskar Hijau, untuk melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang sudah ditanamnya di Gunung Lemongan. Langkah ini merupakan tindakan antisipatif untuk mengurangi risiko kematian pada pohon jikapun masih terjadi kebakaran. "Yang kami lakukan adalah membersihkan rumput dan ilalang di sekitar pohon yang kami tanam, agar supaya jika terjadi kebakaran lagi apinya tidak sampai menyentuh langsung batang pohon yang kami tanam. Semoga cara ini cukup efektif untuk mengurangi risiko kematian pohon akibat kebakaran", Ujar A'ak Abdullah Al-Kudus, Koordinator Laskar Hijau Klakah, Minggu (08/09/2013). Dalam melakukan aksi perawatan pohon ini, Laskar Hijau tidak sendirian. Namun dibantu oleh ratusan para relawan-relawan tangguh yang berasal dari berbagai kelompok pecinta alam yang ada di Lumajang dan Jember, antara lain Vabfas, Gaspalu, CCS SMKN 1 Lumajang, Cakra Wijaya SMAN Candipuro, PWG Gucialit, Mapashi STKIP-STIT Muhammadiyah Lumajang, Hipalapa SMAN Pasirian, OI Lumajang, PAIN, Saskapala SMAN Klakah, Palaska, dan beberapa relawan lainnya. Kegiatan perawatan pohon ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga satu minggu kedepan, mengingat banyaknya jumlah pohon yang harus dirawat dan terjalnya medan yang harus dihadapi. "Kita juga dibantu oleh puluhan para aktifis lingkungan," Terangnya. Acara yang berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan ini, kemudian diakhiri dengan doa bersama untuk minta hujan kepada Tuhan YMA. Doa minta hujan ini spontanitas dilakukan, karena ada beberapa pohon yang terlihat tidak bisa bertahan hidup sebab mengalami kekeringan.(Yd/red)
Karnafal Desa Gesang, Samai Kemeriahan Loss Carnival Harjalu
Lumajang(lumajangsatu.com)- Karnaval di Desa Gesang Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang, berlangsung meriah, Minggu (08/09/2013). Peserta menampilkan kostum yang hampir sama dengan acara-acara besar, seperti JFC (Jember) dan Loss Carnival, yang biasa digelar saat peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu). Ribuan penonton datang, untuk melihat kemeriahan jalannya Karnaval, yang masih dalam rangka peringatan HUT RI ke-68 Tahun. Para pengunjungpun berdecak kagum, karena meski sekelas karnaval tingkat Desa, namun tidak mengalahkan kemeriahan saat acara Loss Carnival di Lumajang. "Bagus sekali, pakaiannya berwarna warni dan banyak ragamnya, persis acara Harjalu," Ujar Anton, warga Pronojiwo. Di Lumajang, memang ada dua daerah yakni Desa Pulo dan Desa Gesang Kecamatan Tempah, saat acara Karnaval pasti digelar dengan meriah dan besar-besaran. Tak sedikit masyarkat yang mencari informasi acara Karnaval di dua tempat tersebut. "Kalau informasinya di desa Pulo Karnavalnya hari Senin, tanggal 16 Septembe ini," Tambahnya. Dari pantauan lumajangsatu.com, peserta Karnafal sekitar 50 peserta. Dimana, peserta menampilkan tarian, baju-baju warna warni dan patung seperti kegiatan ogoh-ogoh.(Yd/red)
Ribuan Penonton, Banjiri Acara Karnaval di Kecamatan Randuagung
Lumajang(lumajansatu.com)- Acara Karnaval dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-68 Tahun di Kecamatan Randuagung berlangsug meriah. Puluhan peserta Karnaval menghibur ribuan penonton yang hadir memadati jalan utama Randuagung, Sabtu (07/09/2013). Dari Pantauan lumajangsatu.com, puluhan peserta menampilkan aneka tarian, baik tarian tradisonal hingga tarian yang modern. Peserta berasal dari Umum seperti perangkat Desa, Sekolah, UPT Pendidikan dan sejumlah peserta lainnya. Nuarlailatul Azizah, Warga Randuagung mengaku cukup terhibur dengan kegitan tersebut. Sebab, acara yang demikian hanya ditemukan satu tahun sekali. Ditambah lagi Kabupaten Lumajang tidak menggelar acara Karnaval. "Ya sangat terhibur, dan juga bangga Kecamatan Randuagung bisa menggelar acara Karnaval dalam rangka HUT RI Ke-68," Terangnya. Acara Karnaval juga dijadikan kesempatan bagi para pedagang makanan ringan, seperti cilot dan lainnya. Para pedagangpun mengaku meraup untung yang banyak, karena dagannya laris manis. "Ya bagus mas kalau setiap kecamatan menggelar acara seperti ini," Terang salah seorang pedagang.(Yd/red)